"Dasar cowok gilaaa!" kesal Nita hendak mengambil Celina dari tangan Tian."Jangan sentuh-sentuh ponakanku!" seru Tian. Dan menjauh dari Nita. Di angkatnya Celina tinggi-tinggi."What!" kejut Nita.Gigle gigleeeTawa Celina begitu geli, membuat Nita dan Tian terdiam melihat wajah Celina yang begitu menggemaskan karena tertawa."Ehh ponakan! Gak mungkin Celina punya uncle songong kayak kamu! Celina itu ponakanku!" seru Nita dan kembali ingin mengambil Celina yang sudah terdiam.Dan Tian kembali menghindar dan mengangkat Celina kembali.Giggle gigleeCelina kembali tertawa. Membuat Nita dan Tian juga ingin tertawa. Tapi mereka berusaha menahan diri."Celina tidak mungkin punya aunty bar-bar kayak kamu!" ketus Tian tidak mau mengalah."Kamuu!!" seru Nita dan menendang betis Tian."Aohhh! Kamu!" teriak Tian. Dan langsung menyimpan Celina ke ranjangnya.Bugh... Tian melempar bantal ke arah Nita."Kau!"BughNita memukul Tian dengan bantal. Akhirnya mereka berdua saling membalas.Giggle gig
Nita mendengus kesal karena minumannya yang tumpah, bahkan mengotori gaunnya saat ini. Untung saja minuman Rubi bisa di selamatkan."Baju kamu kenapa Nit?!" tanya Rubi ketika Nita memberikan minumannya."Tadi ketemu cowok songong banget!" kesal Nita."Astagaa! Trus tuh cowo gak kamu apa-apain kan?" Rubi kembali bertanya yang tahu watak sahabatnya itu.Nita mengerling malas matanya. "Ck... Sudah jelas lah gue kasih jatah tendangan! Sudah nabrak orang, malah dia yang ngeyel!!" gerutu Nita."Sudah... sudah... Nanti make up kamu luntur! Tapi baju kamu gimana?""Tadi sudah aku pesan di butik sebelah!" ujar Nita sambil membuka gaunnya."Hmmm syukurlah..."Sedangkan di ruangan lain. Seorang pria terlihat begitu kesal setelah bertemu wanita bar-bar."Tian... Ganti baju kamu dulu!" seru Margareth ke keponakannya."Iya Aunty..." jawab Tian dengan malas."Ini diapers Celina...!" seru Tian dan melempar satu pack besar diapers yang tadi Ken minta dibelikan."Thank you Uncle Tian!" goda Ken sambil
"Celina sayang, cucu Oma yang kian hari bikin gemas aja nih!" seru Margareth melihat putri kecil yang sedang tertidur di atas kereta bayi. Memakai sweater pink dan topi putih yang membuat putri kecil ini begitu cantik."Jangan di cubit Mom!" seru Ken dari belakang yang lengkap dengan setelan Jas nya."Iss... ganggu banget sih... Ya gak mungkin lah!! Cucu oma sudah cantik begini!" ujar Margareth.Ken hanya tersenyum melihat raut wajah bahagia sang Mommy."Rubi sudah selesai Mom?" tanya Ken yang sudah merindukan wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.Selama tiga bulan dirinya meyakinkan Rubi atas ketulusannya. Dirinya pun tidak berubah ketika Rubi menceritakan semua masa lalunya. Mulai dari dirinya yang ingin merusak rumah tangga temannya, hingga membuat ide gila agar hamil dari pria lain yang merupakan sahabat dari pria yang Rubi cintai dulu.Dan bagaimana dunianya saat masih menjadi seorang aktris papan atas. Rubi tidak ingin menutupi apapun dari Ken. Dirinya pasrah apabila
Kini Angel sudah berada di kamar bersalin dan sudah melakukan pemeriksaan. Angel kini sudah masuk pembukaan ke tiga.Pengecekan yang sempat terjadi drama karena ada seorang dokter pria yang ingin membantu melakukan tugas pemeriksaan. Karena Dokter yang menangani Angel sedang melakukan operasi ke pasien lain.Tentu saja Leon langsung menepis tangan Dokter Pria itu dengan kasar karena berani menyentuh istrinya. Untungnya tidak sampai menimbulkan keributan. Karena sosok suami seperti ini pernah Dokter itu alami lima bulan yang lalu.Eliza dan Kevin yang mendengar Angel akan melahirkan langsung bergegas dan menyiapkan keperluan Kenzo. Karena tidak memungkinkan membawa Kenzo ke Rumah Sakit. Apalagi waktu melahirkan yang belum pasti. Membuat Eliza harus menitipkan Kenzo ke Mama Vina. Apalagi oma dan opa nya itu sudah sangat merindukan sang cucu."Kenzo sayang... Jangan rewel di rumah Oma dan Opa ya?!" ucap Eliza gemas melihat sang putra sedang tertidur setelah dirinya selesai memakaikan pak
Leon yang sedang asik membalas pesan chat di grup yang berisikan Kevin, Rikki, Aldi dan dirinya. Langsung memberhentikan aktifitasnya ketika Angel menghampiri dirinya."Sayang, tolong dong... gatel banget..." pinta Angel tiba-tiba datang menghampiri dirinya sambil mengangkat baju dasternya. Memperlihatkan payudara Angel yang begitu besar dan menggoda. Baju daster adalah pilihan Angel selama masa kehamilannya. Apalagi berada di rumah seharian."Hm, sini sayang!" ucap Leon sambil tersenyum dan menepuk ranjang.Semenjak kandungan Angel masuk sembilan bulan. Bagian areola Angel sangat sering gatal, sudah konsultasi ke Dokter Obgyn dan Dokter menjelaskan itu hanya pengaruh hormon.Leon dan Angel mendapatkan solusi ketika Angel terus menggaruk kecil bagian dadanya yang gatal sampai memerah. Leon yang melihatnya memiliki ide dengan menghisap puting Angel sambil menggigit kecil dengan cukup lama hingga rasa gatalnya pun hilang.Akhirnya sampai sekarang hampir tiap hari Angel pasti mendatangi
"Ughh Sayang..!" gumam Kevin ketika Eliza memasuk kan miliknya ke dalam mulut Eliza yang hangat. Lidah Eliza terus bermain di dalam dan dengan gerakan cepat Eliza keluar masukkan miliknya.Kevin pun tidak tinggal diam, ia membuka bibir kewanitaan Eliza dan memasukkan lidahnya, kembali menggelitik liyang Eliza dengan begitu dalam. Kemudian Kevin memasukkan telunjuknya membuat Eliza mengerang kenikmatan."Sayang...!!" seru Eliza menghentikan permainan kemudian berdiri. Tidak tahan untuk memasukkan milik Kevin ke dalam dirinya.Kevin tersenyum melihat posisi Eliza yang bersiap-siap memasuk kan miliknya. Eliza memegang milik Kevin dan turun perlahan, hingga. Blesh..."Ah..." desah mereka berdua. Eliza memperbaiki posisinya, kemudian dengan perlahan Eliza bergerak maju mundur. Membuat Kevin mengerang dan menggigit bibir bawahnya."Cium aku sayang!" seru Kevin, dan Eliza langsung menunduk melumat bibir suaminya.Eliza langsung merubah ritme permainannya dari maju mundur ke naik turun dengan