"Ahh... Rikki..." desahan pertama Jessy ketika Rikki mulai bermain di kedua payudara secara bergantian.Rikki berhenti sejenak dan membuka pakaiannya. Kini hanya tinggal boxer yang dia kenakan.Jessy tertegun untuk pertama kali melihat tubuh bidang Rikki. Tubuh yang atletis dan tidak berlebihan,begitu sempurna."Awas ilernya jatuh..." Rikki sempat-sempatnya menggoda istrinya."Kepedean!" balas Jessy malu-malu.Rikki mengambil tangan Jessy dan meletakkannya di dadanya."Kamu bisa menyentuhnya sayang!" Bisiknya di telinga Jessy.Jessy dengan malu meraba dada bidang suaminya.Rikki tersenyum dan merasakan setruman di tiap sentuhan Jessy. Ia kembali melumat Jessy dan dengan cepat menurunkan segitiga maroon yang di pakai Jessy.Rikki sekali lagi tertegun menatap bidadarinya. Kulitnya putih bersih tanpa cacat. Dengan gunung kembar yang ukurannya bisa memuaskan dahaganya."Rikki..." seru Jessy ketika Rikki menekuk lututn
"Mama tidak butuh menantu kaya. Karena Mama sudah punya segalanya. Mama cuma mau menantu yang sayang dan tulus mencintai anak mama! Itu jauh lebih penting! Dan cuma kamu yang membuat anak bandel ini sadar!" ujar Mama dan tersenyum manis. Jessy mengangkat wajahnya melihat Irene."Sini sayang!" seru Mama Irene dan melebarkan tangannya. Jessy masuk ke pelukan Mama Irene."Hiks... Terima Kasih Ma!" ucap Jessy."Sama-sama sayang..!""Trus kenapa tadi marah-marah dan mukul Rikki.?" protes Rikki yang tidak terima. Karena dia tadi berpikir bahwa mamanya benar-benar tidak merestui dirinya dan Jessy."Karna kamu bandel!" seru Mama Irene dan tertawa disusul Jessy yang ikut tertawa.Rikki hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.~~"Malam Ini kalian tidur di sini!" titah Mama Irene."Ok Ibunda Ratu!" jawab Rikki."Baik Ma." balas Jessy sambil tersenyum.Setelah menyantap makan malam. Rikki mengajak Jessy untuk jalan
"Rikki!" teriak seorang wanita paruh baya yang terlihat masih begitu cantik dan modis."Mama!" balas Rikki dan menyambut Mamanya dengan sebuah pelukan."Ya udah yuk masuk dulu!" seru Mama Rikki tanpa menegur Jessy.Begitu Jessy masuk ke dalam rumah. Semua pelayan menyapa Rikki dengan hormat."Selamat sore Tuan muda Rikki, selamat sore Nona.""Eh? Ini gue yang di sapa?" gumam Jessy."Sini duduk sayang!" seru Rikki sambil menuntun Jessy agar duduk disampingnya.Mama Rikki juga ikut duduk dengan tenang. Mama Rikki adalah salah satu Pebisnis handal dan terkenal di Indonesia. Irene Kusuma berada di peringkat nomor empat tatanan kerajaan bisnis di Indonesia saat ini."Jadi siapa yang kamu bawa?" tanya Mama dengan nada datar."Ini Jessy ma!""Oh jadi ini yang namanya Jessy!" seru Mama Irene dengan ekspresi yang sulit Jessy artikan."Perkenalkan tante, nama saya Jessy." ujar Jessy yang berdiri kemudian sedikit memb
Berbeda pula dengan Rikki dan Jessy. Pasangan pengantin baru paling gesrek.Sudah masuk empat hari mereka menjadi suami istri secara resmi. Namun sampai sekarang mereka belum melakukan malam pertama dan bertemu orang tua Rikki.Alasan Jessy adalah karena dia tidak ingin mengambil langkah lebih jauh dulu sebelum mendapatkan restu dari Mama Rikki.Mama Rikki adalah Single Parent. Papa Rikki meninggal pada saat Rikki masih berusia lima belas tahun."Mama mau ketemu kamu Jes," ucap Rikki tiba-tiba memecahkan keheningan."Tapi Rik... aku takut!" gugup Jessy."Takut kenapa? Mamaku gak makan orang kok!" sahut Rikki menggoda Jessy."Ck! Takut saja kalau Mama kamu kamu gak setuju dengan pernikahan kita!""Kenapa mama gak setuju?" Rikki menaikkan satu alisnya bingung dengan penuturan Jessy."Uhmm secara aku ini bukan dari kalangan seperti kamu, gak sederajat... Anak sebatang kara, gak punya keluarga, dan gak se-tajir kamu!" jelas
~ Malam Resepsi Leon dan Angel"Yakin kamu tidak mau ikut?" tanya Aldi ke Liliana yang telah rapi berpakaian.Malam ini adalah resepsi pernikahan sahabatnya Leon.Walaupun Aldi yang sebenarnya enggan akan bertemu Kevin. Dia menurunkan egonya karena ini acara penting sahabatnya."Iya, gak usah... Aku gak mau buat suasana disana canggung." jawab Liliana sambil merapikan jas Aldi. Karena Liliana yakin di sana pasti Kevin dan Eliza. Liliana tidak ingin mengganggu hubungan mereka lagi."Baiklah. Tidak usah menungguku pulang.. ujar Aldi."Ok!" jawab Liliana dan tersenyum manis.Aldi berjalan santai karena dia sengaja ingin datang sedikit telat.Begitu Aldi tiba di Ballroom Hotel, acara sudah selesai dan sudah masuk waktu santai. Pengantin dan keluarga sudah turun dari atas pelaminan.Matanya terus mencari Leon dan ketika dia melihat Leon. Aldi mengurungkan niatnya untuk menghampirinya."Shiit !!" maki Aldi. Entah kenapa
Jemari Leon perlahan kembali mencari jalan di bawah sana. Dengan perlahan dia mulai merasakan liyang kewanitaan Angel. Kemudian Leon kembali menjilati bagian kacangnya dan mengeluar masukkan jarinya."Ah... Le-on...!" suara Angel tertahan. Tubuhnya terkunci dan pinggulnya terangkat. Angel merasakan pelepasan yang begitu dahsyat.Leon kembali kembali mengungkung tubuh Angel dan mengecupnya, Aku mulai ya sayang?"Angel hanya menganggukan pelan kepalanya. Leon kembali melumat bibir Angel sesaat. Lalu melepaskan handuknya. Angel terbelalak melihat milik Leon.Leon hanya tersenyum melihat ekspresi Istrinya. "Kenapa sayang?""Apa itu bisa masuk sayang.?" tanya Angel dengan polosnya. Bagaimana tidak, dalam seumur hidupnya, ini adalah pertama kali Angel melihat milik pria dan luar biasanya, milik suaminya ukurannya sangat luar biasa.Leon tersenyum "Mau pegang? Coba cek sendiri sayang.” ujar Leon dan mengarahkan batang kejantanannya ke wajah A