Share

Tanda Sakit Apa?

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-13 23:59:17

"Aku turun di sini saja!"

Rania menepuk bahu Lucas saat mereka sudah tiba di depan pintu masuk hotel Royal Palace.

"Mengapa berhenti di sini? Di lobby saja!"

"Jangan! Nanti ada yang mengenalimu!"

"Memangnya kenapa kalau ada yang kenal? Aku juga mengenal beberapa orang di sana, aku harus menyapa mereka kan?"

"Tidak! Tetap pakai helm teropongmu! Jangan sampai ada yang mengenalimu!"

"Mengapa begitu?"

"Pokoknya kalau kau mau mengantarku sampai pintu lobby, jangan membuka helmnya!"

Lucas pun menyerah dan tidak membuka helmnya saat menurunkan Rania di depan pintu lobby. Ia membuka penutup wajahnya sejenak.

"Apa aku tidak mendapat ciuman terima kasih, Rania?" tanya Lucas begitu Rania turun dari sepeda motor.

"Ciuman terima kasih? Jangan gila, Lucas! Aku tidak mau membuat gosip. Sudah! Cepat pulang saja!" seru Rania yang langsung menutup wajah Lucas lagi.

"Aku bekerja dulu! Dah!"

Buru-buru Rania masuk ke lobby, meninggalkan Lucas yang tidak berhenti menatap punggung wanita itu, me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Rachel Meygasubagia
rania hamil
goodnovel comment avatar
Elly Siu
blm nongol jg thor.....plissss
goodnovel comment avatar
Ayu Aqilla
ayo donk thor lanjut. gak kasian apa sama kami. yg uda bolak balik kesini cuma nungguin lucas n rania.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Gara-Gara Aset Besar

    Lucas berganti baju lagi pagi itu. Lagi-lagi ia memakai baju Rendy dan pagi ini, rasanya makin tidak nyaman. Kaos lengan panjang abu-abu yang dipinjamkan Rendy itu tetap kekecilan, lengannya tidak menutup seluruh lengan Lucas. Celana panjang hitam yang seharusnya pas di Rendy, di Lucas juga menggantung canggung di mata kaki dan bahannya sangat ketat sampai Lucas tidak nyaman. "Rendy, celana ini ketat sekali." "Itu bahannya saja, Kak. Tapi aslinya tidak ketat, kau tetap bisa bergerak bebas." Lucas pun masih terus menarik celananya saat Yetty sudah memanggilnya dari luar rumah. "Ayo cepat! Ibu sudah siap!" panggil Yetty."Bu Yetty mau panen ya?" sapa tiga orang gadis yang mendadak menghampirinya. Tiga gadis itu adalah anak tetangganya yang mendadak kegenitan melihat ada pria tampan datang, apalagi melihat mobil mengkilap yang masih terparkir di depan rumah. "Iya, kami mau panen, aku akan minta bantuan dari teman Rania." "Katanya calon suami, apa itu benar, Kak Rania?" tanya para

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Ujian dari Calon Mertua

    Lucas berdiri sambil menghela napas panjang setelah ia mandi malam itu. Ia memakai baju Rendy. Tubuh Rendy masih kurus sehingga bajunya juga seukuran tubuhnya, tapi terasa sangat ketat di tubuh berotot Lucas. Apalagi celananya, celananya panjang. Hanya saja, Lucas lebih tinggi dari Rendy dan membuat celana panjang yang ia pakai saat ini terlihat seperti orang kebanjiran. Rania sampai menahan senyum melihatnya, sedangkan Rendy sendiri langsung tertawa terbahak-bahak. "Haha, bajuku kekecilan! Tapi bagaimana caranya kau membentuk otot ini, Kak? Aku tidak menyangka kau punya otot seperti ini. Saat kau memakai kemeja, ototnya sama sekali tidak terlihat," seru Rendy mengagumi otot Lucas. Saat pertama kali Rendy tahu Lucas bertunangan dan membuat Rania keluar dari Skyline, Rendy sangat kesal pada Lucas yang seolah memberi harapan palsu pada kakaknya itu. Namun, seiring berjalannya waktu, apalagi setelah melihat kesuksesan kakaknya setelah keluar dari Skyline, rasa kesal itu hilang. Mun

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Restu Tersirat

    Bahkan kalau Rania pergi, Lucas akan mengejarnya sampai ke ujung dunia sekalipun. Itu janjinya. Rania boleh terus pergi, tapi Lucas akan terus mengejar. Lucas akui hatinya sempat sangat kacau dua hari kemarin. Bertengkar dengan Rania membuatnya kesal luar biasa. Ia butuh waktu untuk menenangkan dirinya, tapi bukan berarti ia tidak menginginkan Rania lagi. Karena itu, saat tahu dari Sissy kalau Rania cuti untuk pulang kampung, Lucas langsung menyusulnya. Lucas membawa banyak oleh-oleh dan berniat menjemput Rania, sekaligus langsung bertemu Yetty untuk mengungkapkan kesungguhannya. Lucas tahu Rania tidak yakin padanya. Sekalipun Lucas sudah menunjukkan sikap, wanita itu masih tetap tidak yakin. Karena itu, Lucas akan meyakinkannya melalui keluarga wanita itu. Dan di sinilah Lucas, berdiri di depan pintu rumah Rania, tapi malah dikelilingi para tetangga. Rumah di kampung Rania berjejer dan orang-orang berkumpul santai sambil duduk di berugak depan rumah di malam hari. Saat Lucas d

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Menyusul Calon Istrinya

    Tangisan Rania makin deras, sedangkan Yetty langsung menganga dan mematung mendengarnya. Ia tidak tahu harus berkata apa dan air matanya mendadak ikut mengalir begitu saja. "Maafkan aku! Maafkan aku, Ibu!" seru Rania lagi sambil meraih kedua tangan ibunya. Yetty masih mematung sampai Rania takut terjadi apa-apa pada ibunya yang punya riwayat jantung itu. Untuk sesaat, Rania menyesal karena tidak berpikir panjang. "Ibu! Ibu tidak apa kan? Ibu baik-baik saja kan?" Baru setelah melihat ibunya bernapas, Rania bisa bernapas lega karena ternyata Yetty yang sekarang lebih kuat daripada Yetty yang dulu. Air mata Yetty masih mengalir dan tatapannya mulai goyah, sejenak tidak berani percaya ucapan putri kebanggaannya itu, tapi saat tatapannya fokus pada hasil USG-nya lagi, itu nyata, sangat nyata. Perlahan Yetty menarik tangannya dari tangkupan Rania. "Hamil? Hamil tanpa suami. Bagaimana kau bisa ...." Yetty menghentikan ucapannya dan memilih untuk mengembuskan napas panjangnya, tidak

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Kejujuran

    Rania tidak bisa fokus lagi bekerja setelah meninggalkan Lucas. Tubuhnya dingin, air matanya terus mengalir, ia mual parah. Rania pun akhirnya ijin pulang karena tidak enak badan, dan setibanya di rumah, ia tidak berhenti muntah sampai lemas. Rania tidur dengan air mata yang tetap meleleh. "Kau baik-baik saja, Rania?" Sissy yang akhirnya pulang malam itu begitu sedih melihat Rania."Semuanya sudah berakhir, Sissy. Bu Camilla memintaku pergi dari hidup Lucas dan aku akan melakukannya." "Rania ...." "Lucas juga pasti setuju meninggalkan aku. Dia ... dia pasti marah padaku. Aku sangat menyebalkan, Sissy ...." Rania terus menangis sambil menceritakan semuanya sampai perasaan Sissy ikut tidak karuan. Ia menelepon Surya untuk bertanya tentang Lucas, tapi kondisi Lucas juga sama. "Dia mengurung diri di kamarnya sejak tadi, tidak bicara, tidak keluar, dan tidak makan." "Apa-apaan ini? Aku ikut pusing memikirkan mereka. Pak Lucas dan Rania itu saling mencintai, tapi mengapa begitu rumi

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Memilih Bahagiaku

    "Berhenti, Lucas! Berhenti!" Rania mengentak tangannya begitu keras saat Lucas terus menggandengnya sampai ke parkiran sepeda motor. Lucas mengajak Rania pergi tadi dari ruang VIP tanpa mempedulikan Camilla lagi yang masih tetap duduk di sana mematung. Ibunya itu tidak memanggil lagi, tidak bicara lagi, dan tidak juga mengejar. "Lepaskan aku karena aku tidak mau pergi denganmu!" seru Rania lagi saat ia sudah terlepas dari Lucas. Mereka bertatapan sejenak, tapi belum sempat Lucas bicara, Rania sudah bicara duluan. "Kau ... sejak kapan kau tahu aku hamil?" tanya Rania lirih, terlalu kaget karena hal yang ingin ia sembunyikan malah ketahuan seperti ini. Napas Lucas masih tersengal karena amarahnya pada Camilla. Ia terdiam sejenak. Tadinya ia ingin terus berpura-pura tidak tahu, tapi ia harus punya alasan kuat agar ibunya tidak mengusik Rania lagi. Dan tidak ada alasan lain selain kehamilan yang terpikir olehnya tadi. "Itu tidak penting sejak kapan aku tahu, Rania. Nyatanya kau sed

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status