Share

Bab 45

Ruma gelisah di tempat tidur. Kepikiran tentang perkataan Rasya yang ingin melenyapkan Kehamilannya.

"Kenapa belum tidur, ini kan sudah cukup larut?" tanya Rasya mendekati ranjang.

Mami Maria sendiri terlihat sudah lelap di sofa tunggu.

"Ini mau tidur," jawab Ruma sembari mengalihkan pandangan. Otaknya terus berpikir bagaimana caranya keluar dari masalah yang rumit ini. Lama-lama Ruma benar-benar bisa stress banyak tekanan begini.

"Duh ... perutku sakit," batin Ruma memeluk dirinya sendiri. Dia mencoba terlelap sebisa mungkin walau diselimuti rasa tidak nyaman.

Wanita itu baru menemukan ide yang cukup beresiko dan akan merealisasikan besok pagi. Dia tidak bisa membiarkan Rasya membawanya dalam keadaan tubuhnya tak berdaya begini. Ruma benar-benar takut kalau Rasya nekat menyakiti calon anaknya.

Keesokan paginya, tepat detik-detik dokter akan menjalani visit pagi ke ruangannya. Ruma menjerit kesakitan. Perempuan itu membuat Rasya dan ibu mertuanya kaget.

"Ruma, kamu kenapa?" ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Duma Candrakasi Harahap
oh pinter jg ruma y,cemerlang bnget ide nya
goodnovel comment avatar
Muh Alvin Alfarizky
pasti raja sedih banget nih kasihan dia
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
wah... dr. maya dlm masalah ini.... pa nggak tahu ttg dr. raja & dr. zayyan.... ... ruma.... jan mæn in perasaan raja... tuh dia nanges kejer, kehilangan anknya.... padahal kamu bo ong.... sono minta maaf ke raja & teros teranglah..... ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status