Sentuhan Panas Dokter Dingin

Sentuhan Panas Dokter Dingin

By:  Asri Faris  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
23 ratings
51Chapters
15.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Rajendra Ghani Hasan, seorang Dokter muda, tampan, kaya, punya karir mentereng. Satu lagi masih keturunan dari generasi ketiga seorang pemuka agama tersohor di kotanya. Namun, sayang nasib baik sedang tidak berpihak kepadanya. Raja terjebak skandal cinta satu malam dengan seorang gadis bersuami, Rumaisha. Istri rasa gadis yang belum pernah tersentuh oleh suaminya sejak setahun menikah. Akibat pertemuan panas satu malam mereka, rahasia besar Ruma diketahui oleh Raja yang tak lain adalah dokter pembimbingnya di rumah sakit tempat dia koas. "Aku akan bertanggung jawab." Rajendra Ghani Hasan. "Tidak perlu, aku wanita bersuami. Anggap saja malam ini tidak pernah terjadi." Rumaisha.

View More
Sentuhan Panas Dokter Dingin Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Nu Z
cerita nya seru dokter raja dan ruma selalu di tunggu updatenya Thor
2024-04-15 21:34:27
1
user avatar
Nia Kurniawati
suka sama ceritanya
2024-03-30 20:12:05
1
user avatar
Ria Wati
semoga ruma jujur klo hamil kerasya
2024-03-18 19:50:19
1
user avatar
Ria Wati
up tiap hri kk, slalu menunggu
2024-03-18 19:49:16
1
user avatar
lina Fediana
bagus banget cerita ny
2024-03-11 10:37:10
1
user avatar
Dede Tasuah
aku kesini ka...mengikuti karya2mu
2024-03-10 07:37:39
1
user avatar
Supri Adi
the best kak asri seruuuuu
2024-03-02 08:42:01
1
user avatar
iir_mh@📢📢
semangat terus ka asri
2024-02-29 20:00:08
1
user avatar
ramadhaniyulia
Ceritanya bagus bangett...Dokter Raja dan Ruma keduanya orang baik yg terjebak dlm situasi dan kondisi yg tidak baik2 saja. Semoga mereka berjodoh...menikmati alur cerita yg disuguhkan oleh author
2024-02-28 15:14:40
1
user avatar
Nathan Banu
langsung mlipir dikarya baru kasri, walopun mesti sabar klo baca disini mesti pake koin / bonus... lanjooot ka asri
2024-02-26 22:07:22
1
user avatar
Zanaf Kids
baguuusss banget
2024-02-24 23:03:09
1
user avatar
Fiq
kak asri, aku mampir ,,,
2024-02-24 06:33:35
1
user avatar
Felik Azzy
terus berkarya kak..
2024-02-23 21:36:29
1
user avatar
Enung Suningsih6272
karya² kak asri emang slalu kereen aku bela²n ngejar ke sini kak
2024-02-23 13:47:08
1
user avatar
Ra_eonni
ku terdampar disini .... kisah gus dokter
2024-02-22 23:43:10
1
  • 1
  • 2
51 Chapters
Bab 1
Raja terjaga setelah mendengar deringan alarm ponselnya memekik. Pria itu merasakan kepalanya sedikit pening. Tidak biasanya ia terbangun dengan keadaan begini. Walau ia merasakan stamina tubuhnya begitu berbeda.Pria itu merasa asing menatap sekitar. Jelas sekali ini bukan kamarnya. Lalu di mana? Ia menoleh memastikan keadaan. Netranya hampir melompat dari tempatnya kala mendapati bahu seputih susu terpampang di depannya."Astaghfirullahalazim ...," ucap pria tampan itu shock seketika. Ia langsung memandang dirinya sendiri dengan perasaan tak terduga.Hatinya bergemuruh kala mendapati pakaiannya, dan juga pakaian gadis yang kini masih lelap di bawah selimutnya itu berserakan di lantai kamar.Raja bergegas turun dari ranjang. Memungut pakaiannya dengan kasar, lalu beranjak ke kamar mandi. Sungguh ini tidak benar. Apa yang telah terjadi. Mengapa dia bisa satu kamar dengan seorang gadis.Bukan hanya itu, dia telah melanggar norma agama yang seharusnya tidak boleh dilakukan tanpa adanya
Read more
Bab 2
Ruma berjalan cepat meninggalkan kamar enam kosong enam. Dia tidak mendengarkan seruan Raja yang tiba-tiba mendapatkan panggilan darurat dari rumah sakit.Pria itu ingin sekali mengejar wanita yang telah menghabiskan satu malam bersamanya. Setidaknya duduk tenang tanpa ketegangan. Menyelesaikan masalah yang baru saja terjadi. Namun, waktu seakan tak memberikan restu untuk keduanya.Raja langsung bertolak ke rumah sakit. Meninggalkan kerumitan hatinya yang tengah melanda. Jelas saja dia merasa hidupnya telah berubah dalam semalam.Sementara Ruma pulang ke rumah dengan suasana hati yang sangat tidak nyaman. Beruntung dia masuk shif siang. Jadi, tidak harus dikejar deadline untuk pemeriksaan.Wanita itu pulang dengan taksi. Sepanjang perjalanan, pikirannya menerawang jauh tentang kejadian semalam. Dia agak lupa setelah kedatangannya bersama Rasya ke sebuah jamuan makan.Hatinya bergejolak hebat mengingat itu semua. Lalu, kenapa Rasya meninggalkannya pada seorang pria asing. Apakah dia se
Read more
Bab 3
Ruma langsung menundukkan pandangan dan melangkah cepat sembari menarik Vina. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan pria itu lagi di rumah sakit. Jujur, Ruma takut kalau masalah semalam ada yang tahu. Apalagi dia punya suami, dan tengah memperjuangkan cintanya."Apaan sih, Rum, narik-narik. Ada Dokter Raja tuh. Kesempatan nyapa dulu," protes Vina kesal."Kamu kenal?" tanya Ruma polos. Dia sudah hampir dua bulan di rumah sakit ini, tetapi tak begitu paham dengan dokter tadi.Jelas saja dia kenal, bahkan hampir semua staf dan dokter di rumah sakit tahu pria itu siapa."Ya ampun Ruma, seluruh penghuni rumah sakit ini juga tahu kali siapa tuh orang. Kamu ke mana saja. Dokter sekeren Raja sampai tidak kenotice. Ish ish ish."Vina menggeleng takjub. Ke mana saja selama ini sahabatnya itu. "Siapa emang? Senior ya?" tanya Ruma sungguh tak paham dengan pria yang semalam menghabiskan malam panas dengannya. Harap-harap cemas dan berdoa semoga tidak bersenggolan dengannya lagi."Beneran nggak
Read more
Bab 4
"Astaghfirullahalazim ...," ucap wanita itu langsung berdiri. Sudah macam melihat hantu saja. Kaget tak terkira melihat pria itu tiba-tiba ada di depannya.Hidup lagi capek-capeknya malah bertemu lagi dan lagi dengan orang satu ini. Kenapa pria itu berkeliaran di sini malam-malam begini. Apakah Dokter itu juga tengah jaga malam."Maaf, saya sedang nugas," ujar wanita itu jelas menghindarinya."Jangan khawatir, saya yang bertanggung jawab di rumah sakit ini. Tolong ikut saya sebentar," ujar pria itu dingin. Wajahnya lempeng tanpa senyum sedikit pun. Memberikan kesan tak nyaman seketika.Mau tidak mau akhirnya Ruma mengikuti langkah Dokter itu. Suasana lorong rumah sakit sangatlah sepi. Hanya satu dua orang petugas nampak berlalu lalang.Mereka menuju lift, hingga sampai di lantai 4. Ruangan Raja ada di sana.Perempuan itu terus mengikutinya, padahal dia harus membuat morning report pagi ini. Kenapa malah terjebak di ruang Dokter begini."Ada apa, Dok?" tanya Ruma langsung saja. Dia mer
Read more
Bab 5
Sejak pertemuan sengit itu, Ruma dan Raja berusaha menutup rapat-rapat peristiwa panas malam itu. Raja berusaha menepis rasa bersalahnya, sedang Ruma berusaha melanjutkan hidup dengan suami dinginnya. Sementara ini masih aman, karena pria berstatus suaminya itu masih anti dirinya, dingin, dan hampir tidak peduli. Sedang Raja berusaha mencari tahu apa yang telah terjadi malam itu."Permisi, selamat sore, saya salah satu pengguna kamar enam kosong enam kemarin. Kalau boleh tahu itu pesanan atas nama siapa ya? Saya juga mau minta rekaman CCTV hari kemarin.""Sore, mohon maaf Bapak, aturan dari kami tidak boleh memberikan identitas pengunjung terhadap orang lain. Harap dijadikan maklum," ucap pegawai resepsionis itu mengatupkan kedua tangannya.Sebenarnya Raja sudah menduga ini akan terjadi. Tetapi apa salahnya mencoba. Dia benar-benar sangat penasaran dengan kejadian malam itu."Kalau begitu, bolehkah saya melihat rekaman CCTV-nya?" ucap Raja penuh harap.Resepsionis pun menghubungi mana
Read more
Bab 6
"Bagus lah kalau tahu diri, hanya mengingatkan saja. Ini tetap kamarku, dan kamu bisa kembali lagi ke kamarmu setelah mami pulang," ucap Rasnya selalu seenaknya. Seakan tidak pernah menganggap Ruma sedikit pun. Gadis itu tidak menjawab lagi. Sebenarnya dia sangat lelah dan butuh istirahat segera. Namun, rasanya tidak pantas kalau tidak menemui mertuanya yang sudah menyempatkan ke rumahnya. Apalagi beliau orangnya juga sangat baik. "Temui mami, berbaik hatilah kamu dan jangan sampai beliau tahu tentang hubungan kita," kata Rasya mewanti-wanti. Dia selalu mengajarkan Ruma untuk berbohong pada ibunya. Bersikap seolah hubungan mereka normal seperti pasangan lainnya. Padahal tidak sama sekali, semua hanya pencitraan di depan keluarganya saja. Ruma keluar kamar setelah beres mandi. Dia menemui mertuanya yang sudah datang sejak setengah jam lalu. "Assalamu'alaikum Mi," sapa Ruma santun. Seperti biasa, menyalim takzim beliau. "Kamu apa kabar Rum, baru saja pulang ya?""Baik Mi, iya, Mami
Read more
Bab 7
"Kamu akan dapat masalah setelah ini," kata Raja menatap serius.Ruma tahu itu dan seharusnya dia memang bersikap profesional. Dia tidak boleh mencampuradukkan urusan pekerjaan dengan hal pribadi. Apalagi untuk kemaslahatan pasien."Sakit, Mas," rengek Rina terdengar begitu manja saat Ruma kembali masuk. Saat ini dia tidak sendiri, melainkan ada Raja juga yang ikut membantu. Atau lebih tepatnya memantau seraya menganalisa pasien.Perempuan itu menghela napas kasar. Mencoba mengabaikan perasaannya yang tak berarti ini. Ruma tahu dia belum dicintai, tapi bisakah dua manusia ini berperikemanusiaan sedikit saja untuk tidak mengumbar kemesraan di depannya."Biusnya hanya sebentar dan kamu tidak harus lihat. Tenang saja, Ruma akan melakukannya dengan baik," kata Raja membuat pekerjaan Ruma setidaknya lebih berarti."Iya, kamu bisa terus menatapku agar teralihkan," hibur Rasya menangkup pipinya."Tenang, Ruma, selesaikan tugasmu dengan baik. Setelah ini, kamu boleh melakukan apa pun sesuka ha
Read more
Bab 8
Raja menatap tubuh itu berlalu begitu saja. Mengabaikan rasa penasarannya yang sebenarnya sama sekali bukan urusannya.Wanita itu sempat menengok sekilas, lalu beranjak dengan motornya. Dia tidak begitu peduli penilaian Dokter Raja terhadap dirinya seperti apa. Seharusnya malam ini dia mematuhi perkataan suaminya. Membeli makanan yang enak-enak untuk mertuanya, lalu bersandiwara Rasya akan pulang terlambat karena lembur. Tetapi malam ini Ruma tidak ingin berbohong. Dia hanya memesan makanan tetapi tidak kunjung pulang. Ruma malah menyusul teman-temannya yang saat ini tengah makan di luar. Bukan maksud hati tak patuh, dia hanya sedang lelah. Butuh healing untuk mengembalikan moodnya yang tengah hancur seharian ini. Apalagi besok dia mau menghadapi ujian, tentu butuh fisik yang sehat, serta hati dan pikiran yang baik. "Sorry telat, udah pada pesen?" tanya Ruma langsung bergabung di meja yang sama. Tempat favorit bersama teman-temannya memanjakan perut. "Baru kok, maaf aku kira kamu
Read more
Bab 9
"Makasih," ucap Ruma lalu meminumnya. Dia memang haus dan lumayan capek. Beruntung ada Dokter Raja yang menolongnya malam ini. Raja hanya mengangguk mengiyakan. kembali fokus menatap depan dengan posisi masih duduk menyamping di belakang jok kemudi. Kedua kakinya keluar dari mobil. Sementara Ruma berdiri menyenderkan tubuhnya di badan mobil bagian samping. "Dokter baru pulang?" tanya Ruma berbasa-basi. Bingung dan canggung untuk melanjutkan obrolan. "Iya, kenapa tidak meminta jemput suamimu saja. Ini kan sudah malam juga. Apa kamu sudah memberi kabar?" tanya Raja hati-hati. Pria itu tidak bermaksud hendak ikut campur. Suasana sudah malam sedang dia tidak tega meninggalkan Ruma sendirian di jalan. Entahlah, hatinya mendadak sepeduli itu. "Belum." Ruma menggeleng. Sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi sendu. Mana suaminya peduli, dia bahkan tidak mau tahu urusan Ruma sedang apa dan lagi apa. "Dokter kalau mau pulang, pulang saja. Sebentar lagi mungkin taksiku datang," ujar Ruma
Read more
Bab 10
Raja terus mengamati sampai Ruma masuk bersama seorang wanita. Sementara wajah Rasya terlihat begitu kesal.Pria itu semakin penasaran dengan apa yang tengah terjadi. Namun, tak gegabah menyapa Rasya lantaran tak punya alasan yang tepat maksud keberadaannya di sana.Setelah beberapa menit berlalu, Rasya memutuskan masuk. Namun, langkahnya terhenti saat prasangkanya merasakan ada seseorang di luar sana yang seperti tengah mengamati pergerakannya.Raja sendiri langsung beranjak cepat begitu melihat Rasya menoleh. Dia perlu tahu lebih dulu tanpa melibatkan siapa pun."Kaya ada orang," gumam Rasya berjalan mendekat. Sekilas seperti melihat bayangan orang lain, tetapi tak begitu jelas. Ia yang hendak masuk malah penasaran untuk melihat dulu siapa dibalik pepohonan hias itu. Sementara Raja yang berada di tempat persembunyiannya pun harap-harap cemas sembari menyiapkan prakata barang kali ditemukan oleh Rasya. Dia berpikir keras untuk mencari alasan yang tepat. "Rasya, ngapain kamu masih d
Read more
DMCA.com Protection Status