Share

Bab 24 s2

Author: Mommy_Ar
last update Last Updated: 2025-11-27 15:02:09

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam ketika Miko akhirnya sampai di rumah.

Udara malam masih menempel di jaketnya, dan tubuhnya terasa sedikit pegal karena seharian beraktivitas.

Ia membuka pintu dan masuk sambil berseru,

"Assalamualaikum!"

Dari ruang tengah terdengar suara ibunya,

"Walaikumsalam, kok baru pulang?"

Begitu melangkah masuk, Miko langsung menghela napas panjang. Pemandangan yang sudah terlalu sering ia lihat kini kembali terjadi, kedua orang tuanya sedang bermesraan di sofa.

Televisi menyala menampilkan drama, tapi keduanya jelas tidak benar-benar menonton.

Marsha tiduran manja di paha Rafi, sementara tangan suaminya sibuk menyibak rambut istrinya. Mereka bahkan tidak bergeser saat Miko lewat.

“Ya Allah…” gumam Miko lirih sambil menutup pintu, lalu berjalan mendekat.

Ia menjatuhkan tubuh di sofa seberang, melepaskan tasnya dan memandang kedua orang tuanya dengan tatapan lelah.

"Kenapa Mama sama Papa gak bikinin Miko ad
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
enur .
eh Rafi udah mencari anak ny yg hilang belum ?? kan pernah denger kabar ny ada di surabaya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 74 s2

    Hari demi hari berlalu sejak kejadian di hutan itu. Kayla masih terbaring di rumah sakit, menjalani perawatan intensif. Tubuhnya perlahan membaik, tapi bekas kejadian itu masih tertinggal bukan hanya di fisiknya, melainkan juga di hatinya.Hari ini, Marsha akhirnya menyempatkan diri datang ke rumah sakit.Sejak malam pertengkaran dengan Miko, satu kalimat itu terus terngiang di kepalanya: Kayla hampir mati.Entah kenapa, kalimat itu seperti menekan dadanya. Ada rasa sesak yang tidak bisa ia jelaskan. Padahal Kayla bukan siapa-siapa baginya hanya teman sekolah anaknya. Namun rasa khawatir itu terlalu nyata untuk diabaikan.Begitu melangkah masuk ke ruang perawatan, Marsha langsung melihat sosok Kayla yang terbaring pucat di ranjang rumah sakit. Tubuh gadis itu tampak jauh lebih kecil dari yang ia bayangkan. Selang infus terpasang di tangannya, napasnya teratur namun lemah.Hati Marsha langsung terenyuh.“Kayla…” panggilnya pelan, hampir berbisik

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 72 s2

    “Miko!!!” teriak Marsha histeris dari ujung lorong. “Astaga Miko, lepasin Mikha!”Marsha berlari tergesa ke arah mereka, wajahnya pucat karena panik.“Rafiiii! Cepetan naik!” teriaknya lagi dengan suara bergetar.Langkah kaki terdengar cepat dari lantai bawah. Rafi yang mendengar keributan itu langsung berlari naik ke lantai dua, wajahnya penuh kebingungan dan kaget melihat pemandangan di hadapannya.Miko yang dipenuhi amarah, Mikha yang menangis ketakutan, dan Marsha yang hampir kehilangan kendali.Setibanya Rafi di lantai dua Pemandangan di depannya membuat darahnya langsung mendidih.Miko berdiri dengan rahang mengeras, tubuhnya menegang penuh amarah, sementara Mikha terhimpit di sudut tembok, wajahnya pucat, air mata sudah membasahi pipinya.Rafi segera menarik tubuh Miko, berusaha memisahkan keduanya. Namun amarah Miko sudah terlanjur meledak. Tatapannya masih tertuju tajam pada Mikha, seolah menunggu satu pengakuan yang tak kunjung keluar dari bibir adik kembarnya itu.“Miko le

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 71 s2

    Camping itu akhirnya benar-benar berakhir dengan cara yang tak pernah dibayangkan siapa pun.Bukan dengan tawa, api unggun, atau kenangan manis seperti rencana awal melainkan dengan sirene ambulans yang meraung memecah hutan.Tubuh Kayla yang lemah segera ditangani oleh tim medis. Selimut darurat membungkusnya rapat, sementara infus dipasang dengan cepat. Arion tak pernah melepaskan genggaman tangannya sejak mereka ditemukan. Wajahnya pucat, matanya merah, napasnya masih belum stabil antara lega dan trauma yang belum sepenuhnya reda.Ambulans melaju membawa Kayla dan Arion menuju rumah sakit terdekat.Sementara itu, para siswa lain dipulangkan menggunakan bus sekolah.Tak ada yang bersuara.Tak ada yang bercanda.Semua tenggelam dalam pikiran masing-masing.Di kejauhan, lampu ambulans yang membawa Kayla semakin mengecil, hingga akhirnya menghilang dari pandangan.Dadanya terasa sesak.Ada lega karena Kayla selamat.Tapi juga ada rasa bersalah, marah, dan firasat buruk yang terus meng

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 70 s2

    Kayla menangis di pelukan itu. Tangis yang bukan hanya tentang malam tadi, tapi tentang rasa takut kehilangan, rasa malu, rasa tidak berdaya. Namun di antara isakannya, ada satu hal yang tetap ia rasakan Arion tidak menjauh. Tidak pergi. Tidak menghindar. Dan di gua kecil yang dingin itu, di tengah hutan yang masih membungkam mereka, dua hati yang sama-sama terluka hanya bisa saling berpegangan, menunggu hari benar-benar terang dan jawaban perlahan datang. ** Suara itu kembali terdengar, kali ini lebih jelas, memantul di dinding gua dan menyusup di antara pepohonan hutan yang rapat. “Kaylaaaa…!” “Arionnn…!” Kayla yang sejak tadi bersandar lemah di dada Arion, refleks menegakkan tubuhnya meski rasa nyeri langsung menjalar di sekujur badan. Matanya membola, napasnya tercekat. “Itu…” suaranya nyaris tak terdengar, “…itu suara Miko.” Arion ikut menahan napas. Dia memejamkan mata sejenak, memusatk

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 69 s2

    ‘’Mpphhh …’’ Arion terus mencium bibir Kayla, begitu dalam, penuh rasa, namun tidak menuntut. Setiap kecupan terasa seperti permintaan maaf yang tak terucap, seperti pengakuan bahwa ketakutan kehilangan tadi hampir menghancurkannya. Tangannya menopang wajah Kayla dengan lembut, ibu jarinya mengusap pipi dingin yang perlahan kembali berwarna. ‘’Aahh!’’ Suara erangan kecil lolos dari bibir Kayla, menggema pelan di dalam gua yang sunyi. Nafas mereka saling bertabrakan, hangat dan berat, menciptakan uap tipis di udara malam yang dingin. Jantung Arion berdetak keras, bukan hanya karena dekatnya tubuh Kayla, tetapi karena kenyataan bahwa gadis itu masih hidup dan berada dalam pelukannya. “Kayla, maafin aku. Aku hanya mau kamu selamat,” ucapnya lirih, suaranya serak, penuh penyesalan. Kayla menatap Arion lama, seolah ingin menghafal wajah itu. Wajah lelaki yang tadi nekat menerobos arus sungai dan

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 68 s2

    Hutan semakin gelap. Kabut tipis mulai turun perlahan, menyelimuti pepohonan tinggi yang berdiri rapat seperti barisan penjaga sunyi. Api unggun kecil di depan gua berkedip-kedip, kadang membesar, lalu mengecil kembali, seolah ikut merasakan kepanikan di dada Arion. Tubuh Kayla terbaring di pangkuannya. Bibir gadis itu membiru, wajahnya pucat pasi, dan tubuhnya terus bergetar hebat meski api sudah menyala cukup dekat. Nafasnya terdengar pendek-pendek, tidak beraturan. “Kay… Kayla… dengerin aku,” suara Arion bergetar, bukan hanya karena dingin, tapi karena takut yang mulai menguasai akalnya. “Tahan ya… tolong tahan… jangan tidur…” bisiknya berulang-ulang, hampir seperti doa. Kayla mengerang pelan. Matanya setengah terbuka, namun pandangannya kosong. “Ar… dingin…” suaranya nyaris tak terdengar, seperti bisikan yang bisa hilang kapan saja. “Iya, aku tahu. Aku di sini. Aku gak ke mana-mana,” Arion menempelkan keningn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status