Share

4. Derap Langkah

Penulis: Gallon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-15 21:35:58

"Aku nggak ningalin kamu!" sentak Kaluna tidak terima dengan perkataan Jonathan.

Jonathan tersenyum sinis sambil terus berjalan meninggalkan Kaluna, sampai tangannya ditarik, "Apa?" tanya Jonathan kasar namun detik itu juga ia langsung merasa bersalah karena melihat mata Kaluna yang sedih.

"Apa?" ulang Jonathan dengan nada yang lebih lembut.

"Aku nggak ningalin kamu begitu aja, Jonathan." Kaluna meremas tangan Jonathan.

Jonathan menghela napas sambil menepis tangan Kaluna, "Semua udah berlalu, percuma kita obrolin sekarang."

"Tapi, aku nggak ninggalin kamu, aku nggak mungkin tega ninggalin kamu gitu aja," bisik Kaluna masih merasa tidak enak dengan tuduhan yang Jonathan berikan.

"Mau kamu ninggalin aku atau bukan, waktu udah berjalan dan sekarang kita udah nggak ada hubungan sama sekali. Semua yang terjadi dulu, lebih baik kita lupain aja, kita fokus ke masa saat ini," ucap Jonathan sambil berjalan meninggalkan Kaluna.

"Maksud kamu dilupain?" tanya Kaluna sambil berjalan mengikuti Jonathan ke pintu keluar lalu mengunci pintu restoran, setelahnya ia memberikan kunci ke satpam yang ada di luar setelahnya satpam itu meninggalkan mereka berdua.

"Jojo ... jawab," bisik Kaluna sambil terus menatap Jonathan yang terlihat sibuk mengenakan tas gendong. "Jojo," bisik Kaluna memelas.

Terlihat Jonathan memejamkan matanya dan berbalik menatap Kaluna, mata Jonathan masih terlihat dingin dan menyebalkan tapi, air mukanya sudah mulai melunak hingga membuat Kaluna sadar kalau masih ada "Jojo" miliknya di sana.

"Kaluna ... apa pun yang terjadi di masa lalu udah nggak berarti dan udah lama juga, kita pisah itu mungkin udah 5 atau 7 tahun yang lalu. Waktu jalan terus, Kaluna ... dan tolong," bisik Jonathan sambil mengatupkan kedua tangannya di dada.

"Tolong kita fokus ke masa depan juga hari ini dan lupakan semua kenangan yang ada di belakang," bisik Jonathan sambil berusaha mengalihkan pandangannya dari mata puppy milik Kaluna, "semua kenangan itu kaya sampah."

Deg!?

Jantung Kaluna berdetak seolah menghantam dadanya hingga terasa sangat sakit saat mendengar kalimat Jonathan. "Jo ...."

"Mulai sekarang panggil aku Jonathan atau Chef Jonathan atau Chef atau Pak, terserah. Asal jangan panggil aku Jojo," pinta Jonathan sambil mengambil sepeda lalu menaikinya.

Kaluna mundur perlahan dan menepuk pahanya pelan berusaha menata hatinya yang porak poranda. Rasanya sedih mengetahui pria yang dulu pernah mengisi hatinya dan jujur Kaluna merasa bahagia saat melihat Jonathan juga berharap bisa mengenang kenangan indah mereka atau mungkin melanjutkannya? Ah ... sudahlah semua harapan itu sudah hancur berkeping-keping. Kisah cinta mereka sudah usai, semesta tidak mengizinkan mereka untuk merajutnya kembali.

"Emang kita nggak boleh temenan aja?" tanya Kaluna sambil berjalan mendekati Jonathan.

Jonathan menoleh melewati bahunya, "Pulang kamu, udah malam." Setelahnya Jonathan pergi meninggalkan Kaluna yang berdiri mematung.

••

Dalam kegalauan Kaluna akhirnya memutuskan untuk pergi ke minimarket 24 jam baru setelahnya memesan taksi online. Kaluna berharap dengan udara dinginnya malam ditambah sedikit berjalan kaki bisa membuat pikiran dan perasaannya lebih baik setelah pembicaraannya dengan Jonathan.

"Emang nggak boleh apa kita temenan, doang," bisik Kaluna sambil menghela napasnya dan menengadah ke langit malam, pikirannya dengan cepat menariknya ke masa-masa manis bersama Jonathan. Masa SMA.

"Padahal dulu kamu baik loh, Jo, kamu manis ...." Kaluna memeluk tubuhnya sambil mengingat belaian yang selalu Jonathan lakukan saat ia sedang bersedih atau ada masalah di rumah.

"Kamu juga sering bawain aku makanan, sampai-sampai aku ingin belajar masak, supaya bisa bikinin kamu makanan setiap hari," bisik Kaluna pelan sambil terus berjalan menyusuri jalan setapak yang ternyata sudah sangat sepi karena sudah malam.

"Kamu juga suka nolongin aku, senyum sama aku, meluk aku, kamu hangat ...." Kaluna menghentikan langkahnya sambil menghela napas, sesekali dia membenarkan posisi tasnya di bahu.

"Tapi, sekarang kamu dingin dan nyebelin!" seru Kaluna mengingat kelakuan Jonathan yang sangat menyebalkan. "SP1! Ish ... kesal aku kalau inget kamu pas bilang aku dapet SP1!" Lagi Kaluna terus berkomat-kamit mengeluarkan segala isi pikirannya di dalam hati.

Andai kata dirinya sedang berada di lereng gunung mungkin saat ini dia sedang berteriak-teriak meluapkan emosinya. "Mana dia bilang aku yang ninggalin dia lagi! Apa coba maksudnya?"

"Aku nggak ninggalin dia, aku juga kepaksa pergi," bisik Kaluna pelan sambil mengingat apa yang sebenarnya terjadi, rasanya ia ingin kembali ke masa lampau dan meluruskan masalah yang ada. Andai kata pun dia harus berpisah dengan Jonathan dia ingin berpisah secara baik-baik, hingga saat mereka bertemu tidak perlu ada kekesalan seperti yang terjadi hari ini.

"Jelas-jelas aku nitip surat ke ...." Kaluma terdiam beberapa saat karena pendengarannya mulai mendengar suara-suara aneh. "Kok ...."

Kaluna baru menyadari kalau dia diikuti oleh seseorang atau sesuatu di belakangnya, bukan suara telapak kaki tapi ....

"Duh ... Gusti, apa lagi ini," bisik Kaluna yang tiba-tiba saja merasakan bulu kuduknya berdiri. Dengan cepat dia langsung berdoa di dalam hatinya, mencoba menenangkan diri dan mengenyahkan semua pikiran buruk di kepalanya.

"Kalau setan gimana?" batin Kaluna sambil mencoba melangkahkan kakinya lagi, Kaluna menajamkan indera pendengarannya berusaha mendengar dengan jelas. Lagi ... suara aneh itu terdengar seiiringan dengan langkah kakinya.

Kaluna mencoba menghentikan langkahnya lalu pura-pura mencari sesuatu di dalam tasnya, berharap suara itu terus berjalan melewati dirinya, bukan berhenti seperti saat ini.

"Mampus, siapa sih?" bisik Kaluna dengan suara bergetar, entah bagaimana rasanya tubuhnya saat ini mengeluarkan keringat padahal udara malam itu lumayan dingin dan Kaluna tidak mengenakan jaketnya. Jaketnya tertinggal di ruangan Jonathan.

"Ah ... sial." Kaluna merasa kalau hidupnya hari ini sangat sial semenjak bertemu dengan Jonathan. Dengan pelan Kaluna kembali berjalan sambil mencari sesuatu di dalam tasnya.

Lagi ... suara itu kembali terdengar seolah mengikuti dirinya di setiap langkah kaki Kaluna. Rasa takut dengan cepat menjalar ke seluruh tubuh Kaluna, jantungnya berdetak sangat cepat sangking takutnya.

"Di mana lagi ... ya ampun, kenapa  sih kalau lagi dibutuhi susah banget buat ditemui!" maki Kaluna dengan bibir yang terlihat berkomat-kamit seperti membaca mantra.

Jantung Kaluna makin keras berdetak saat merasakan seseorang berdiri di belakang tubuhnya, badannya bergetar dan di dalam hatinya dia memaki karena belum juga menemukan benda sialan yang selalu ia bawa untuk berjaga-jaga.

Ujung jemari Kaluna menyentuh sesuatu yang dingin berbentuk tabung, seketika itu juga Kaluna ingin menjerit bahagia karena menemukan semprotan merica racikannya, dengan mantap ia genggam seerat mungkin.

Kaluna memejamkan matanya saat merasakan sesuatu menepuk bahunya, tanpa perlu melihat apa atau siapa yang melakukannya Kaluna memutar tubuhnya dan menyemprot semprotan merica racikannya sambil berteriak keras.

Saat sudah merasa aman, Kaluna menurunkan kedua tangannya hingga bisa melihat apa atau siapa yang disemprotnya dan seketika itu juga dia mendengar teriakkan ....

"Dasar perempuan gila!!!"

••

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Ayu Cla
haha...siapa yg di semprot Kaluna, Jonathan ya?
goodnovel comment avatar
Christina Natalia
hahahaha aku ikutan dag Dig dug bacanya beneran diikutin setan ..
goodnovel comment avatar
aniek mardiana
ini pasti salah paham
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    347. Keputusan Final?

    "Why?" tanya Jonathan kaget karena Kaluna dengan cepat menjawab pertanyaannya tanpa menunggu jeda atau apa pun juga."Ibu sama siapa, Jo, kalau aku pergi," ucap Kaluna sambil menyuar rambut hitam tebal Jonathan. "Kalau aku pergi, nanti Ibu yang jaga siapa? Kebayang nggak kalau aku pergi tiba-tiba aja Tante Frida dan Eyang Sekar bikin ulah lagi, siapa yang jaga Ibu?""Tapi kan, mereka sudah berjanji nggak bakal ganggu kamu dan keluarga kamu." Jonathan mencoba mengingatkan Kaluna kalau Sekar dan Frida sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak menggangu Kaluna dan Emma karena Kaluna sudah melepaskan semua hak warisnya atas kekayaan dari Pamungkas."Untuk Eyang Sekar aku yakin dia nggak bakal bikin ulah." Kaluna tiba-tiba kembali mengingat pertemuan terakhirnya dengan Sekar di mana nenek tua itu menangis sambil memeluknya dan meminta maaf atas segala kesalahan yang ia perbuat dulu. Sebuah kesalahan yang menorehkan luka sangat dalam bagi Kaluna, sebuah kesalahan yang hampir membua

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    346. Ogah

    "Screw you!" maki Jonathan saat Raka kembali mengangat telepon dari dirinya. Hampir pecah kepala Jonathan saat mendengar perkataan Raka yang akan memecat dirinya dan ditambah sudah hampir lima belas menit Raka mengabaikan teleponnya."Cool man," ucap Raka santai sambil menahan tawanya karena dia tahu kalau ia sudah membuat Jonathan murka."Cool? Are you fucking kidding me, Raka!!""Chill oi ... sabar, santai ....""Orang gila mana yang tetep santai saat tahu kalau dirinya dipecat dari tempat dia bekerja? Hah? Orang gila mana? Mana semua resep, bahan dan cara kerja udah lo ambil semuanya!" Jonathan bukan takut tidak berpenghasilan bila dia dipecat dari Moon.Jujur bagi Jonathan untuk kembali membuka restoran dan mencari pekerjaan lain semudah menjentikan jari, sudah banyak pemilik restoran dan hotel-hotel bintang lima yang mau memperkerjakan dirinya. Tapi, yang Jonathan kesal adalah hampir semua resep, cara masak dan fondasi Moon itu adalah hasil buah pikirannya. Anggaplah Moon adalah

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    345. Kabar Dari Raka

    "Udah bangun?" tanya Jonathan saat melihat Kaluna membuka matanya, tanpa sadar ia tertawa melihat Kaluna memicingkan matanya karena sinar matahari yang ada si belakang Jonathan."Ah ... mataharinya, Jo," rengek Kaluna manja sambil menepuk dada Jonathan, "kamu kebiasaan deh nggak pernah rapet nutup jendela." Kaluna menarik selimut lalu menutupi wajahnya. "Jangan tidur lagi, Yang," pinta Jonathan sambil menarik selimut Kaluna dan langsung tertawa keras saat melihat raut wajah marah istrinya itu, "kenapa? Ayo bangun, Yang ... ini udah jam sembilan. Malu sama matahari," kekeh Jonathan."Ngantuk, Jo ... sumpah ngantuk banget, kamu sadar nggak sih kalau kita itu baru tidur empat jam," ucap Kaluna sambil melirik Jonathan dan mengembikkan bibirnya karena masih merasa ngantuk.Sumpah tubuh Kaluna saat ini lelah bukan main, rasanya setiap sendi di tubuhnya meminta Kaluna untuk terus berada di ranjang dan kelopak matanya meminta Kaluna untuk kembali tidur tapi, sialnya Jonathan benar-benar meng

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    344. Desah di Balik Baju Baru

    Kaluna mendesah saat jemari Jonathan menyusup ke dalam pakaian dalamnya dan mengusap bagian paling sensitif miliknya hingga tanpa sadar ia merenggangkan kedua kakinya untuk menerima sentuhan Jonathan yang selalu membuat dirinya melentingkan tubuh."Yang bisa buka?" tanya Jonathan sambil sesekali mengecupi garis leher Kaluna dengan lembut seolah itu adalah benda yang harus ia sentuh dengan sangat hati-hati.Kaluna yang limbung kerena gulungan kenikmatan yang Jonathan berikan berusaha untuk melepaskan kancing-kancing pakaiannya dengan susah payah, tanpa sadar dia mengutuki kancing-kancing bajunya yang cantik namun sulit untuk terlepas, "Susah," bisik Kaluna.Setelah Kaluna berkata ia merasakan jemari Jonathan keluar dari tubuhnya, menghentikan gerakan erotis nan manis yang membuat Kaluna merasa kecewa karena tidak lagi tergulung dalam kenikmatan yang membuat birahinya meraung. "Jo," desah Kaluna sambil menatap wajah Jonathan yang saat ini sedang menatapnya, tanpa sadar ia mendekatkan w

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    343. Baju Baru

    "Jo, ini kita mau kemana sih?" tanya Kaluna yang kesal bukan main karena sudah duduk di dalam mobil selama hampir dua jam dan sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda kalau mobil itu akan berhenti."Bentar lagi sampai kok, Nyonya ... tenang saja tempatnya bagus," ucap Bli Wayan yang hanya bisa tersenyum mendengarkan pertanyaan Kaluna yang entah sudah keberapa puluh kali diucapkan oleh wanita yang saat ini menatapnya dengan kesal."Bagus sih bagus, Bli, tapi kenapa ini kayanya jauh banget tempatnya, tepos pantat aku yang ada," gerutu Kaluna sambil menggerakkan pantatnya ke kanan dan ke kiri karena sudah mulai merasa sakit. Nasib pantat tepos."Mana yang sakit?" tanya Jonathan sambil menyelipkan tangannya ke punggung Kaluna dan bergerak turun ke arah bokong Kaluna."Aw ... Jo, sakit," pekik Kaluna sambil membulatkan matanya dan menahan tangan Jonathan, "jangan dicubit," rengek Kaluna manja."Sini aku pijitin," ucap Jonathan santai tapi sumpah demi apa pun Kaluna dapat melihat tatapan p

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    342. Kegelisahan Kaluna

    "Kenapa?" tanya Jonathan dari balik kacamata hitamnya yang membuat ketampanannya melonjak naik."Nggak," sahut Kaluna sambil membenarkan posisi duduknya. Saat ini mereka sudah berada di pesawat salah satu maskapai penerbangan komersil Indonesia. Sesekali Kaluna melihat ke arah jendela pesawat yang sudah terlihat awan putih yang menandakan mereka sudah berada di ketinggian yang cukup untuk melepaskan sabuk pengaman, "aku mau ke kamar mandi."Jonathan menggeleng sambil menahan tangan Kaluna, "Nggak ... kamu kenapa? Dari tadi malem kamu gelisah terus bahkan kamu tidur pun gerak mulu." "Aku mau ke kama ...." Kaluna menghentikan ucapannya saat melihat Jonathan melepaskan kacamata hitam dan menatapnya tajam, "Jo.""Duduk," perintah Jonathan dan langsung diikuti oleh Kaluna. Selama beberapa menit mereka saling diam dan tidak berkata apa pun juga, hanya terdengar suara sekitar mereka saja."I am waiting, Yang." Jonathan memecahkan kesunyian sambil melirik ke arah Kaluna, mencoba menjelaskan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status