"Haaahhh…!!! Tartarus Land ini begitu panas! Sepertinya matahari di dunia ini lebih besar dan dekat dari pada yang ada di Gaia Land!" Gerutu Arthur, yang saat ini berjalan gontai menggunakan sebatang kayu sebagai penyangga tubuhnya.
"Hmmm… Mana ada! Ukuran dan jaraknya relatif sama! Kau hanya belum terbiasa menggunakan tubuh barumu!"
"Di tambah fakta dengan wilayah dari tempat kau tinggal sebelumnnya di Gaia Land selalu bermusim dingin, otomatis mental dan alam bawah sadarmu mendorong tubuh yang sedang kau gunakan saat ini, untuk merasa tak nyaman dengan situasi gersang Tartarus Land!" Kata Barbatos, tiba-tiba menanggapi keluhan Arthur.
"Bahhh…! Aku tak butuh analisamu! Bodoh amat! Aku sekarang mulai berfikir kau sedang ingin mengerjaiku dengan menyuruh berjalan kearah barat!" Dengus Arthur.
"Bodoh sekali! Apa gunanya mengerjaimu? Kau terlalu menganggap dirimu tinggi! Siapa dirimu sampai aku, Barbatos yang agung, ha
(Beberapa hari kemudian)"Wah…! Akhirnya aku menemukan pemukiman manusia!" Seru Arthur. Saat melihat sebuah kota kecil, tak jauh di hadapannya.Bentuk Bagau api yang merupakan makhluk Kegelapan hasil kremasi Hell Fire, dari beberapa sisi tampak sangat mengerikan. Bahkan lebih mengerikan dari pada bentuk Demonic Beast pada umumnya.Oleh karena itu, untuk menghindari keributan yang tidak perlu, Arthur memilih menarik kembali Bangau apinya. Meneruskan perjalanan dengan berjalan kali."Berhenti disana! Bila kau mau memasuki kota! Maka perlu membayar upeti terlebih dahulu!"Saat Arthur sudah sampai di depan pintu gerbang kota, dan hendak melangkah masuk, suara teriakan penjaga menghentikan langkah kakinya."Ohhh… Hanya memasuki kota, perlu membayar?" Gumam Arthur reflek.Di dunia lama tempat ia tinggal, untuk memasuki sebuah kota, paling hanya perlu menyerahkan beberapa
"Ikuti bocah itu, awasi semua gerak-gerik nya! Jangan lupa beri laporan pada ketua Guild, bahwa ada seorang dengan kemampuan tingkat tinggi sedang mengunjungi kota!" Kata ketua penjaga pada anggotanya. Sesaat setelah Arthur dan pria tua pergi memasuki kota."Siap!" Jawab anggota yang menerima perintah, ia mengangguk singkat sebelum bergegas meningkatkan pos penjagaan.Meninggalkan ketua penjaga yang kembali sibuk menghitung sekantong koin emas yang di tadi diberikan Arthur padanya. Titik-titik keserakahan, juga mulai tampak pada ekspresi wajah pria ini. Terlihat sedang memikirkan dan merencanakan sesuatu.***(Didalam kota)"Nak! Tak kusangka ternyata kau adalah orang kaya! Kenapa tadi berlagak seperti pemuda desa biasa ketika pertama bertemu denganku?" Tanya pria tua, sambil mulai menenggak secangkir arak yang dari tadi ia mainkan diantara jari-jarinya.Saat ini, Arthur dan pria tu
"Kau sebut apa aku tadi? Bocah?" Gumam Arthur. Aura Kegelapan intens mulai menyebar dari dalam tubuhnya.Setelah mengatakan itu, Arthur yang tampak sudah sangat mabuk, segera menerjang kedepan. Menghujam pengawal yang tadi dipukulnya, dengan puluhan pukulan lain yang dialiri dengan atribut kegelapan ganas. Tak memberi momentum apapun bagi lawannya untuk membalas. Bahkan tak memberi kesempatan padanya untuk sekedar menarik nafas.Arthur seperti setan yang tanpa ampun terus memukul wajah lawannya dengan puluhan pukulan keras. Kondisi ini bertahan cukup lama, karena setiap orang yang ada di dalam ruangan, seolah terbius oleh aksi liar Arthur. Sejenak kehilangan kendali diri. Hanya menatap kosong kedepan. Menyisahkan pria tua yang kini justru tampak masih memasang sikap santai, menyaksikan aksi Arthur sambil menenggak beberapa cangkir arak.*Boooommmm….!!!Pukulan dahsyat yang menggetarkan seluruh ruangan kedai, menjadi
(Di sebuah penginapan lusuh)"Arrrggggghhh….!!! Kepalaku pusing sekali!" Gumam Arthur. Kini mulai mengambil posisi duduk, sedikit terkejut saat menyadari ia sedang berada disebuah ruangan asing."Ohhh.. Nak, kau sudah sadar?" Tanya pria tua, yang saat ini tampak sedang minum arak di meja kamar ruang penginapan. Tak jauh dari lokasi ranjang Arthur."Pak tua, apa yang terjadi?" Tanya Arthur. Sepertinya melupakan semua kejadian saat ia sedang mabuk pada malam sebelumnya."Apa yang terjadi? Sungguh konyol! Lain kali jangan terlalu mabuk lagi! Bila kemarin aku tak sedang bersamamu, mungkin kau sudah dalam masalah besar, bisa juga kau sudah menjadi mayat saat ini!" Jawab pria tua.Mendengar kata-kata pria tua, Arthur segera mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Tanya Arthur."Sudahlah, tak usah di bahas lagi! Dengarkan saja saranku untuk tak terlalu mabuk setelah ini!" Dengus pria tua.
(Di sebuah penginapan lusuh)"Arrrggggghhh….!!! Kepalaku pusing sekali!" Gumam Arthur. Kini mulai mengambil posisi duduk, sedikit terkejut saat menyadari ia sedang berada disebuah ruangan asing."Ohhh.. Nak, kau sudah sadar?" Tanya pria tua, yang saat ini tampak sedang minum arak di meja kamar ruang penginapan. Tak jauh dari lokasi ranjang Arthur."Pak tua, apa yang terjadi?" Tanya Arthur. Sepertinya melupakan semua kejadian saat ia sedang mabuk pada malam sebelumnya."Apa yang terjadi? Sungguh konyol! Lain kali jangan terlalu mabuk lagi! Bila kemarin aku tak sedang bersamamu, mungkin kau sudah dalam masalah besar, bisa juga kau sudah menjadi mayat saat ini!" Jawab pria tua.Mendengar kata-kata pria tua, Arthur segera mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Tanya Arthur."Sudahlah, tak usah di bahas lagi! Dengarkan saja saranku untuk tak terlalu mabuk setelah ini!" Dengus pria tua.
(Di sebuah penginapan lusuh)"Arrrggggghhh….!!! Kepalaku pusing sekali!" Gumam Arthur. Kini mulai mengambil posisi duduk, sedikit terkejut saat menyadari ia sedang berada disebuah ruangan asing."Ohhh.. Nak, kau sudah sadar?" Tanya pria tua, yang saat ini tampak sedang minum arak di meja kamar ruang penginapan. Tak jauh dari lokasi ranjang Arthur."Pak tua, apa yang terjadi?" Tanya Arthur. Sepertinya melupakan semua kejadian saat ia sedang mabuk pada malam sebelumnya."Apa yang terjadi? Sungguh konyol! Lain kali jangan terlalu mabuk lagi! Bila kemarin aku tak sedang bersamamu, mungkin kau sudah dalam masalah besar, bisa juga kau sudah menjadi mayat saat ini!" Jawab pria tua.Mendengar kata-kata pria tua, Arthur segera mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Tanya Arthur."Sudahlah, tak usah di bahas lagi! Dengarkan saja saranku untuk tak terlalu mabuk setelah ini!" Dengus pria tua.
"Fiuuuhhh…! Itu tadi hampir saja!" Gumam Arthur, seraya melepas jubahnya."Hehhehe… Ini pertama kalinya aku memakai jubah ini untuk menghindari sesama Hunter, dan ternyata hasilnya benar-benar keren!" Seru Arthur.Pada perjalanan Arthur sebelumnnya, ketika ia berjalan kaki menyusuri gurun, Arthur tak lupa menyempatkan untuk memeriksa lebih teliti beberapa item yang berhasil ia temukan di ruang rahasia reruntuhan Klan Macan Kumbang Illahi. Salah satunya adalah Jubah hitam pekat yang baru saja ia gunakan.Jubah tersebut ternyata memiliki fungsi yang sungguh ajaib, dimana di dalamnya tersimpan suatu energi Chi aneh yang bisa membentuk sosok bayangan yang tampak memiliki kesadaran sendiri.Aliran Chi berbentuk bayangan ini, akan dengan segera menyelubungi seluruh tubuh Arthur begitu ia mengenakan jubah, dalam sekejap menghilangkan hawa keberadaannya.Arthur sendiri, sudah beberapa kali mencoba menggunak
"Apa-apaan? Apa yang terjadi sebenarnya!" Gumam Arthur. Dengan ekspresi wajah kebingungan.Ia masih agak sedikit terkejut dengan kejadian rantai hitam tiba-tiba melompat keluar secara paksa dari dalam Spacial Ring. Yang di teruskan dengan kejadian lain dimana lebih mengejutkan lagi ketika rantai hitam memasuki ranah jiwanya, dan dengan ganas menyerap jiwa sisa yang bersemayam di dalam Demonic Core tingkat tinggi.Kini, melihat rantai hitam yang telah selesai menyerap jiwa sisa melompat keluar lagi dari dalam ranah jiwanya, tampak seperti makhluk hidup yang memiliki kesadaran, dimana mulai membelit tubuhnya dengan ringan seperti sedang memeluk, Arthur seketika dibuat kehabisan kata-kata. Benar-benar menjadi sangat bingung. Tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.*Wung…!Ketika Arthur masih tenggelam dalam kebingungannya, sebuah suara dengungan tiba-tiba terdengar. Suara dengungan ini tak lain berasal dari ra