Sesampainya di alamat yang tertera. Jovian menepikan mobilnya dan mereka melihat seorang ibu dari arah kejauhan. Ia sedang merapihkan kemeja yang dipakai seorang pria. Yang kemungkinan itu adalah suaminya.
' jadi betul dengan apa yang dikatakan oleh bibi Hilma. Ibu nya abang sudah memiliki suami lagi. Lantas jikalau ibunya sudah menikah kembali. Ayahnya abang kemana? Dan mengapa mereka berpisah. Apakah suaminya yang baru menjadi alasan kuat mengapa ia tega ingin membuang darah dagingnya sendiri.? ' Pikiran Ryn berkemelut, dahinya mengeryit.
" Kamu kenapa Ryn? Apakah Ada yang sedang kamu pikirkan?." tanya Jovian, yang bingung melihat raut wajah Ryn, terlihat seperti memikirkan sesuatu.
" Tidak apa jov, aku hanya bahagia sudah bisa menemukan ibunya abang Andrian." Ryn berbohong menutupi cerita sebenarnya yang terjadi diantara suami dan ibu mertuanya itu.
" Kamu mau turun Menemukan ibu itu?."
" Hmm tunggu sebentar yaa jov. Kita tunggu sampai pri
[FLASHBACK OFF ] "Anak tiri, jadi apakah benar ibu hanyalah anak tiri?." ceritanya terhenti, Ryn pun mulai mempertanyakan hal hal yang menurut nya tidak masuk akal. Atau terkesan mengada - ngada. Ibu Saswi menarik nafas panjang, dan menjawab semua pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan oleh Ryn. " iya. Dahulu, waktu umur sayap genap sepuluh tahun. Ibu kandung saya menyerahkan saya kepada ayah dan ibu tiri saya, yaitu eyang buyut dan eyang muda. Dia adalah eyangmu." Ryn terkejut dengan apa yang ibu Saswi katakan. " Jadi, ibu bukan anak kandungnya eyang muda.?" Ryn kembali bertanya kepada ibu Saswi. " Iyaa.. Yang tadi didepan kamu bilang, mengapa ada seorang anak yang sangat tidak peduli kepada ibu kandungnya sendiri. sampai tidak mengetahui tentang kematiannya. Yang kamu maksud itu saya kan." " Asal kamu tahu Ryn, bukan saya yang tidak mempedulikan soal eyang muda. Tapi mereka yang tidak menyukai keberadaan saya ditengah tengah mereka. Mereka tidak terima, sebab ibuku adala
Selang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..*** Disisi lain, di ruang tengah rumah bibi Hilma. Andrian dan para pelayat sedang menyiapkan alat kendaraan yang akan membawa Wisnu ke tempat peristirahatan terakhirnya. " ayaahhh" tiba tiba suasana yang awal nya hening dan sedang sibuk masing - masing. seketika keheningan nya pecah karena terdengar suara ibu Ratih yang berteriak memanggil suaminya. Ibu Ratih berlari dan meleraikan kerumunan. Ia memeluk sebuah peti, yang di dalamnya ada jenazah Wisnu. Ia terus memeluk peti itu dan melarang pelayat untuk membawanya ke dalam mobil. " mau dibawa kemana suami saya ?? hah.. jangan jangan ada yang menyentuh suami saya.. pergi kalian sana.. pergi.. hikss hikss hiks.."" ibu jangan bu, " Andrian memeluk ibu Ratih dari belakang
" nakk,, datanglah kemari, ayah ingin menunjukan sesuatu kepadamu. Sini nak, ayoo ikutlah dengan ayah" Suara ayah Wisnu terdengar dari alam bawah sadar Ryn yang masih tertidur pulas, Mendengar permintaan tersebut, Ryn pun mengikuti langkah ayah nya yang menuntunnya ke suatu tempat, tempat itu sangatlah gelap seperti sebuah pemakaman. iya melihat langkah ayahnya terhenti ke satu lubang yang terbuka. " ini untuk kamu, dan kamu ikuti pria itu " dalam mimpi nya, Ayah Wisnu memberika sesuatu ke tangan Ryn, dan menunjuk ke arah seorang laki laki. laki - laki yang mengenakan topi yang menutupi wajah nya itu sedang mengumpat di balik sebuah pohon. " laki laki itu siapa yah?" Ryn menanyakan siapakah sosok laki laki tersebut kepada ayah nya. Namun secara mengejutkan, ayah nya melompat ke dalam lubang tersebut, dan lubang itu pun langsung tertutup dengan sendiri nya." ayaaahhh...!!" Suara teriakkan Ryn membangunkan Andrian yang tertidur lelap." kenapa sayang.." tanya Andrian." ga apa bang,
" Ryn.... Ryn... Kemana Ryn bi?" Andrian pulang kerumah dengan berteriak seperti orang yang marah. " Ryn.. Masih ada di kamarnya nak, memangnya ada apa.?" tanya bibi Hilma. Ia merasa bingung melihat Andrian seperti orang yang kerasupan. Andrian terus memanggil nama Ryn. "Ryn.. Kemana kamu hahh...??" " Ada apa ini nak?? Mengapa kamu teriak teriak seperti ini. Kasihan ibu kamu sedang beristirahat di kamarnya. " " biarkan bi, biar semua nya tahu. Apa yang sebenarnya terjadi diantara keluarga kita. Ryn... Keluarlah kamu.." Andrian terus memanggil Ryn yang tidak kunjung keluar. " Ada apa bang?, abang teriak teriak. Aku baru saja selsesai mandi. " Ryn pun akhirnya keluar setelah mendengar suaminya teriak memanggil manggil namanya. " Apa ini maksud nya tolong jelaskan. Didepan semua nya, ibu kebetulan ibu juga ikut keluar. Ambil lahh dan jelaskan kepada kita semua." Andrian memberikan selembar surat yang ternyata berisi hasil dari pemeriksaan obat yang Ryn belikan. " Hasil pemeriksaan,
- Gedung Perpustakaan Kota, Kabupaten Bandung Barat. Jawa Barat, Bandung- [FLASCHBACK, Desember 2010] Pagi itu, di pertengahan bulan Desember. Satu peristiwa yang menggetarkan jiwa terjadi. Di saat semuanya sibuk dengan sekolah, atau pekerjaannya sebagai pegawai kantor. Gadis polos yang imut, Mengalami kejadian yang nahas. Kejadian itu merenggut segalanya dari gadis tak berdosa. Tentang rahasia, Ryndu, dan dendam yang harus dibalas lunas!. ************************************** Di atas bangku tunggu yang ada di Bandara Interntional Husein Sastranegara, Bandung. Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. Lena Lestari, gadis berdarah Sunda- Jepang yang memiliki rambut yang panjang menjutai, dengan leher yang jenjang. Pinggang dan perut yang ramping di tambah dua gunung terlihat padat dan berisi Membuat dia terlihat sexy. Sehingga tak ada satu pun laki-laki yang tidak tergoda
"supir, satpam, tukang bersih-bersih juga tukang ojek, mereka itu lah orang-orang hebat yang bekerja dengan ikhlas, dan setulus hati. Pekerjaan mereka hebat, dan sangat mulia, karena tanpa mereka kita tidak akan merasa nyaman dan aman. Dibandingkan dengan orang yang katanya hebat, keren, dan berdasi. Mereka itu yang merugikan banyak orang" Kata-kata Lena yang terdengar naif, namun semuanya adalah benar. Setiap pekerjaan akan ternilai mulia, dan hebat bila dilakukan dengan tulus, ikhlas dan segenap hati. Dan yang paling utama adalah, pekerjaan itu tidak merugikan orang lain. selanjutnya... Sepasang t-straps berwarna merah, turun dari sebuah mobil mewah yang terparkir tepat di parkiran rumah bertaraf Internasional. “Mommy...” teriakan khas yang berasal dari kejauhan terdengar di telinga Lena. Suara itu adalah suara milik Nawala Sastra Allbelard. Seorang gadis yang memiliki tubuh tinggi, lekuk hidung yang sempurna, dan bentuk wajah yang sangat baik. Tak heran bila Nawala dikenal s
Tawa, canda dan obrolan hangat terjalin di atas meja makan. Selanjutnya.. Setelah mereka selesai menghabiskan makan siangnya. Lena meminta mereka untuk kembali berkumpul di ruang keluarga. Salah satu spot ruangan tempat mereka biasa berkumpul dan berbincang. Mba wiwien terlihat sedang merapihkan beberapa menu makanan yang telah selesai mereka makan. Dan dengan telaten mba wiwien mengangkat satu per satu piring bekas makan dan mencucinya di dapur. Wiwien windharti, gadis jawa tulen yang memiliki paras yang lumayan manis, tidak telalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Kulitnya yang berwarna sawo matang menegaskan bahwa dia memang seorang gadis berdarah jawa. Wiwien masih dibilang baru menjadi seorang pembantu di dalam rumah mereka. Walau terbilang masih baru namun kinerjanya sebagai pekerja tidak usah diragukan lagi. Karena wiwien bekerja dengan cekatan, dia dapat menyapu dan mengepel dengan bersih, mencuci baju dengan baik, menggosok baju sampai dia rapi. Semua yang wiwien lakuka
Kamu mau tahu, apakah yang terjadi pada waktu itu??" ************************ Cerita selanjutnya... "Oke baiklah, kalau kamu ingin mengetahui semuanya aku akan ceritakan." #POV Turi. Jadi pada malam itu, satu minggu yang lalu. Air hujan dengan deras mengguyur kota. Saat itu kebetulan aku sedang berada di sebuah mall yang jaraknya lumayan jauh dari sini. Aku bersama temanku mendengar suara keributan. Dan semua orang berbondong-bondong keluar dari mall tersebut. Semula kupikir keributan itu terjadi, karena ada sebuah teror bom yang ditaruh tepat di dalam mall. Karena memang pada saat itu lagi heboh-hebohnya teror bom yang ditemukan di mana mana. Aku bertanya kepada salah satu pengunjung yang juga ikut berlari. "Ada apa mba ini mba??, Apa terjadi sesuatu di sini." "Iya mba, apakah ada bom di dalam mall ini." Alya, temanku ikut menimpalkan pertanyaan kepada salah satu pengunjung itu. "Bukan bom mba, tetapi ada seorang wanita yang ingin terjun dari lantai atas gedun