lima belas menit perjalanan menuju Bandara tidak lagi terasa, mereka kini sudah sampai di Bandara. Jessica melihat sudah banyak sekali keluarga dan kerabat yang memenuhi Bandara. Diantaranya banyak sekali yang menangis, dan tak sedikit diantara mereka yang menangis histeris hingga pingsan."Papih dimana ya Bik?" tanya Jessica kepada bik Minah yang masih ikut mencari informasi dari orang-orang sekitar."Entahlah non, bibik tadi sudah banyak bertanya kepada petugas yang ada disana. Namun mereka belum bisa memberikan informasi non." ucap bik Minah"Sama non, bapak juga. Tadi bapak sudah tanyakan dengan pihak kepolisian. Mereka sedang memperdalam informasinya dulu. Baru setelah itu ia akan umumkan vSelang satu menit berlalu. Tiba tiba saja ibu mengigau dan berkata " semua ini salah kamu Ryn.. Semua ini karena kamu.." ' karena aku??' Ryn bertanya dalam hatinya." bu.. Ibu.. Sadar bu.." ia menggoyangkan badan ibu Ratih dan terus membangunkannya.selanjutnya..***Di dalam mobil, Pak Nurdi
‘Ahh.. Papah kenapa tidak mengangkat telepon dari ku. Apakah Papah baik-baik saja disana.?’ Gumam Jessi dalam hatinya. Disaat Jessi sibuk menghubungi papahnya, tiba-tiba suara telepon yang ada di rumah pun berdering.'Kriingg.. krinngg...'Bibik Minah dengan sigap berlari ke bawah untuk mengangkat telelpon yang berbunyi. "Halo dengan keluarga Bastian, saya Bibi Minah. Ada yang bisa dibantu.?""Halo bi Minah, ini saya Rendra. Tolong jangan beri tahu dulu soal ini ke Jessi ya bi. ""Ada apa memangnya tuan??." Bibi Minah penasaran dengan apa yang ingin Rendra katakan kepadanya.Pria yang menghubunginya sempat terdiam sejenak, mengambil napas dalam, untuk kemudian iya melanjutkan pembicaraan yang akan ia sampaikan "Bik, tuan Bastian Abraham telah dinyatakan tewas, akibat menjadi salah satu korban yang ada di kecelakaan pesawat.""Apa??. Itu pasti tidak benar kan tuan, itu tidak mungkin..!" Bik Minah teriak histeris mendengar kabar yang ia dapatkan dari Rendra." Ada apa Ryn?.." perlahan
Zumba pun berjalan lancar, mengulang dari awal hingga selesai. Hebatnya Ryn dan Andrian mampu menyelesaikan 3 sesi meskipun keringat telah deras mengguyur tubuh mereka. Andrian yang meraskan kepanasan Membuat kaus yang ia pakai menjadi basah.Semua telah siap, rupanya aku sudah seperti chef Renata, chef hebat dan berkelas yang siap tempur di dalam set kitchen. Ibu pun mulai mendikte step by step cara mencampur kan semua bahan-bahan tadi.Sang photografer pun naik ke atas panggung. “Mba fotonya yang mesra ya, biar terlihat bagus di kameranya. Sayang kan momennya lagi bagus, kalau hasil fotonya jelek kan ga enak saya nya.” Tangan photografer tersebut mengarahkan gerakan mereka. “Begini loh mba!” sang photografer mengambil tangan kanan Ryn dan meletakan nya di atas pundak Andrian, lalu meminta Ryn untuk menempelkan wajahnya tepat ke dasar Andrian. "Sreett... Bruk.."Andrian memotong steak daging yang ada di atas piringnya. dan menyuapi Ryn dengan mesra, mereka terlihat romantis bak s
Untung saja aku berhasil menangkap. Terus nasi gorengnya buatkan yang asin yaa mba. Karena istri saya sangat suka kalau nasi goreng nya itu asin." Andrian menyerobot omongan Ryn, dan memesankan makanan yang sesuai dengan apa yang ingin di kata kan oleh Ryn.Joko Riyadi, adalah sopir pribadi yang telah bekeja selama Lena duduk termenung, melamunkan semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dalam hidupnya. dadanya terasa sesak tiap kali dia mengingatnya. 30 tahun dengan keluarganya Lena. dia dikenal sebagai lelaki paruh baya yang baik, penyayang, pekerja keras, loyal dan juga setiaTubuh mungil milik gadis itu, "kok, Andrian tersenyum bahagia melihat kejutan yang Ryn berikan untuknya." makasih sayang." Andrian mencium kening Ryn yang berada di dalam dekapannya. sepi kak? teman kaka dimana?" tanya gadis manis itu.Pelayan kembali bertanya kepada Andrian. Ayah Wisnu dan Ibu Ratih ikut merasa bahagia karena melihat Ryn kini telah berbahagia hidup e dengan suaminya. Setelah selesai An
Bacharuddin Jusuf Habibie.Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata.Andrian terjatuh dan tidak sadarkan diri.Dan sesaat sudah menempel dengan benar di tangan Andrian, hingga menembus sampai ke dasar. “Wah.. seram sekali wanita nya!” Ucap salah satu wanita berbaju biru.Tetapi tidak dengan ku yang berusaha untuk kabur. Dulu memang aku sempat berpacaran dengannya, namun tidak berlangsung lama kami pun putus, karena ulahku yang dengan berani melakukan hal yang kurang baik kepadanya. Tanya Andrian, dia merasa khawatir terjatuh karena berjalan sambil ditutup mata. Ia belajar banyak dari media sosial yo****be yang ia tonton.Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu.“Yah seram ya. Ini pasti akibat perjodohan, sehingga membuat wanita itu Marah dan sekarang berubah menjadi sosok yang menyeramkan” Tandas wanita disebelahnya. Oleh sebab itu
#prolog "Saya terima nikah dan kawin nya, Syahdinda Ryndu Larasati, binti Wisnu yaguar dengan mas kawin tersebut tunai ...." Janji suci itu terdengar dari mulut Andrian Ramatha, lelaki paruh baya berusia 38 tahun, yang menikahi gadis muda berusia 24 tahun, terlintas di telinga para tamu undangan yang menghadirkan acara pernikahan itu. "Bagaimana semuanya syah?" Pertanyaan dari pak penghulu setelah Andrian mengucapkan kata - kata yang sakral, yang menjabat tangan Andrian. Dan disaut hikmat oleh para tamu undangan, dengan kata kata yang sering kita dengar yaitu "Syah!". Semua jelas terdengar di telinga Ryn, di momen penting yang seharusnya menjadi kenangan terindah yang dapat ia kenang sepanjang masa. Dan acara pernikahan adalah acara yang paling dinanti - nantikan oleh banyak wanita pada umumnya, namun ternyata acara ini tak sesuai dengan apa yang ia inginkan, ia malah merasa sangat tertekan.Hatinya hancur berkeping keping, menerima kenyataan bahwa dirinya harus menikah dengan lel
Setelah melepaskan pelukannya dan mencium kedua tangan ibu Ratih, Ryn langsung melemparkan pandangan matanya, kearah lelaki yang tubuhnya kini tak sekuat dahulu, namun hatinya masih kuat sekuat baja. Ryn menatap kedua mata yang sudah sayu milik ayah Wisnu, ia menatap nya dengan lirih, penuh harap. Seakan mengisyaratkan sesuatu. Namun Ryn tak sanggup untuk mengungkapkannya. Wisnu memanglah sosok ayah yang tegas, dan penyayang, untuk keluarganya. Ia rela melakukan apa saja demi anak gadis semata wayangnya itu. Setiap para orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Begitu juga ayah Wisnu Yang sangat selektif dengan laki-laki yang berani mendekati Ryn. Ia tidak ingin bila Ryn mendapatkan laki laki sembarangan untuk suaminya kelak. Namun saat ini Wisnu lega, karena Ryn telah berhasil menikah dengan orang yang tepat, sesuai dengan pilihan nya. Pesan dan nasihat dilontarkan dari bibir ayah Wisnu. Dengan suara sedikit getar, satu persatu ia lontarkan dengan lembut. Sembari
*** Disisi lain, didalam kamar pengantin. Ibu Ratih, ayah Wisnu dan semua yang berada di kamar, berusaha untuk membangunkan Ryn. Termasuk Andrian yang selalu berada di samping Ryn, ia dengan setia menanti Ryn sampai ia sadar. Berbagai cara sudah di lakukan olehnya. Namun Ryn tidak kunjung bangun. Sampai pada akhirnya semua yang ikut dan memenuhi kamar satu persatu keluar. Ayah dan ibu meminta Andrian untuk tetap mendampingi Ryn, anak cdpwperempuannya itu sampai tersadar. "Andrian, ayah menitipkan Ryn kepada mu ya nak, tolong dijaga Ryn nya sampai ia tersadar" Pinta ayah Wisnu. Sebagai seorang ayah ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada anak gadisnya itu. " Baik yah, serahkan saja semua nya padaku, aku akan menjaga dan menunggu Ryn sampai ia sadar." ucap Andrian. "Terimakasih ya nak." Ucap Ayah Wisnu dengan nada penuh harap kepada Andrian. "Bi, sebenarnya aku tidak bahagia dengan pernikahan ini. Aku tidak bisa menerima abang Andrian sebagai suamiku bi. Aku mencintai orang lain d