Share

Bab 2

Sera membeku tidak bisa menjelaskan apa-apa.

"Saya butuh sekali uang itu pak."

"Baiklah , saya ingin tau berapa nominalnya?"

"Sa..satu Milyar pak."

"Apaa?"

"Kamu punya jaminan apa sehingga berani meminjam uang sebanyak itu?"

"Saya akan bekerja disini tanpa gaji dan jika saya mampu.. saya akan mencari usaha lainnya untuk cepat melunasinya pak."

"Hahahahaha" Boss tampan bernama lengkap Sultan Fahri itu tertawa dengan suara lantang.

Tetapi sorot matanya yang tajam tak henti menatap Sera dengan tatapan berbeda.

Sera gugup.

Lelaki itu memang sangat tampan, kulitnya putih bersih, badannya tinggi dan ideal, raut wajahnya terlihat tegas tetapi menarik mata untuk memandang nya.

" Baiklah kamu terlihat cantik, kenapa kamu tidak menawarkan hal lainnya kepadaku."

" Saya.. saya.."

" Saya akan beri kamu satu Milyar cash, tetapi kamu harus bermalam dengan saya, bagaimana?"

Sera yang tadi gugup dan tertunduk malu, pandangan nya berubah menjadi tegas dan galak.

" Saya ingin meminjam uang, bukan menjual diri, terimakasih." Sera berlari kepintu dan membantingnya.

Brakk..

Sementara Fahri masih memandangi pintu yang terbanting keras tadi.

Sera kembali keruangan nya dengan menahan air mata yang sudah hampir jatuh, sera tidak mau rekan kerjanya curiga lalu bertanya.

......

Pagi ini Sera terlambat karena membujuk Raihan yang keras kepala tidak mau makan.

Sedangkan pagi ini sera harus memimpin rapat, karena kemarin baru saja sera ditunjuk untuk menjadi kepala proyek desain pembangunan kompleks perumahan baru.

Dia tergesa-gesa lari dari taksi menuju lift yang hampir tertutup, tetapi ada tangan yang menahannya.

Sera bersyukur sekali ada yang membantunya menghemat waktu untuk cepat sampai keruang rapat.

Sera berniat mengucapkan terimakasih, tetapi tidak jadi, karena yang membantunya itu Fahri Boss yang kemarin menawarkan bermalam dengannya.

Sera tidak menyangka akan bertemu Boss itu lagi, bahkan dipagi hari sebelum memulai kerjanya, Sera takut suasana hatinya mempengaruhi persentasi kerjanya nanti, tetapi apa boleh buat bukan kah lelaki ini pemilik perusahaan, tidak ada pilihan lain selain berusaha melupakan tawarannya yang menyinggung harga dirinya kamarin.

Suasana didalam lift hening, Fahri hanya menatap Sera tanpa satu kata apapun.

Drtt..drt...

Suara ponsel Sera berhasil memecah keheningan.

"Maaf bu ini keadaan Reihan semakin memburuk, disini ada dokternya sedang mengontrol keadaan rei, apa ibu mau bicara? Atau ibu segera kerumah sakit,?"

" Iya berikan ponselnya,"

" Maaf bu Sera, saya sarankan ibu segera menyelesaikan administrasi nya karena kami harus melakukan tindakan bu, saya khawatir reihan tidak bisa bertahan."

" Ya saya mengerti, Terimakasih."

Wajah Sera berubah pucat , lalu ia memutuskan menyelesaikan pekerjaannya.

Selama persentasi Sera memukau semua orang yang hadir, semua anggota rapat senang dengan ide-ide menarik dari Sera.

Berbeda dari biasanya Sultan Fahri lebih banyak diam, mata tajamnya tertuju kepada Sera saja.

Selesai rapat Sera mengejar Fahri yang keluar lebih awal, sera berlari pelan mengejar Fahri.

"Pak saya setuju dengan tawaran bapak. Tetapi saya memiliki beberapa syarat, saya akan bicarakan diruang an anda."

Fahri hanya mengangguk kan kepala, dia Tersenyum jahat, merasa menang dan merasa dirinya Benar, tidak ada satu wanita pun yang tidak bisa dibeli di dunia ini.

Itu selogan yang selalu dipercaya oleh Sultan Fahri. Lelaki tampan yang kaya raya, setiap hari ia dikelilingi wanita-wanita cantik yang sengaja mendekati nya atau dia mencari kriteria yang dia mau lalu membayar nya, setiap malam ada saja wanita yang menemaninya.

Hari-harinya ia habiskan untuk bekerja dan bersenang-senang dengan banyak wanita, tidak ada satu wanita pun yang bisa masuk kedalam hatinya, semua hanya sebagai pemuas nafsu saja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status