Share

Bab 2

Penulis: Ummu Hussein
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-25 21:49:19

Sera membeku tidak bisa menjelaskan apa-apa.

"Saya butuh sekali uang itu pak."

"Baiklah , saya ingin tau berapa nominalnya?"

"Sa..satu Milyar pak."

"Apaa?"

"Kamu punya jaminan apa sehingga berani meminjam uang sebanyak itu?"

"Saya akan bekerja disini tanpa gaji dan jika saya mampu.. saya akan mencari usaha lainnya untuk cepat melunasinya pak."

"Hahahahaha" Boss tampan bernama lengkap Sultan Fahri itu tertawa dengan suara lantang.

Tetapi sorot matanya yang tajam tak henti menatap Sera dengan tatapan berbeda.

Sera gugup.

Lelaki itu memang sangat tampan, kulitnya putih bersih, badannya tinggi dan ideal, raut wajahnya terlihat tegas tetapi menarik mata untuk memandang nya.

" Baiklah kamu terlihat cantik, kenapa kamu tidak menawarkan hal lainnya kepadaku."

" Saya.. saya.."

" Saya akan beri kamu satu Milyar cash, tetapi kamu harus bermalam dengan saya, bagaimana?"

Sera yang tadi gugup dan tertunduk malu, pandangan nya berubah menjadi tegas dan galak.

" Saya ingin meminjam uang, bukan menjual diri, terimakasih." Sera berlari kepintu dan membantingnya.

Brakk..

Sementara Fahri masih memandangi pintu yang terbanting keras tadi.

Sera kembali keruangan nya dengan menahan air mata yang sudah hampir jatuh, sera tidak mau rekan kerjanya curiga lalu bertanya.

......

Pagi ini Sera terlambat karena membujuk Raihan yang keras kepala tidak mau makan.

Sedangkan pagi ini sera harus memimpin rapat, karena kemarin baru saja sera ditunjuk untuk menjadi kepala proyek desain pembangunan kompleks perumahan baru.

Dia tergesa-gesa lari dari taksi menuju lift yang hampir tertutup, tetapi ada tangan yang menahannya.

Sera bersyukur sekali ada yang membantunya menghemat waktu untuk cepat sampai keruang rapat.

Sera berniat mengucapkan terimakasih, tetapi tidak jadi, karena yang membantunya itu Fahri Boss yang kemarin menawarkan bermalam dengannya.

Sera tidak menyangka akan bertemu Boss itu lagi, bahkan dipagi hari sebelum memulai kerjanya, Sera takut suasana hatinya mempengaruhi persentasi kerjanya nanti, tetapi apa boleh buat bukan kah lelaki ini pemilik perusahaan, tidak ada pilihan lain selain berusaha melupakan tawarannya yang menyinggung harga dirinya kamarin.

Suasana didalam lift hening, Fahri hanya menatap Sera tanpa satu kata apapun.

Drtt..drt...

Suara ponsel Sera berhasil memecah keheningan.

"Maaf bu ini keadaan Reihan semakin memburuk, disini ada dokternya sedang mengontrol keadaan rei, apa ibu mau bicara? Atau ibu segera kerumah sakit,?"

" Iya berikan ponselnya,"

" Maaf bu Sera, saya sarankan ibu segera menyelesaikan administrasi nya karena kami harus melakukan tindakan bu, saya khawatir reihan tidak bisa bertahan."

" Ya saya mengerti, Terimakasih."

Wajah Sera berubah pucat , lalu ia memutuskan menyelesaikan pekerjaannya.

Selama persentasi Sera memukau semua orang yang hadir, semua anggota rapat senang dengan ide-ide menarik dari Sera.

Berbeda dari biasanya Sultan Fahri lebih banyak diam, mata tajamnya tertuju kepada Sera saja.

Selesai rapat Sera mengejar Fahri yang keluar lebih awal, sera berlari pelan mengejar Fahri.

"Pak saya setuju dengan tawaran bapak. Tetapi saya memiliki beberapa syarat, saya akan bicarakan diruang an anda."

Fahri hanya mengangguk kan kepala, dia Tersenyum jahat, merasa menang dan merasa dirinya Benar, tidak ada satu wanita pun yang tidak bisa dibeli di dunia ini.

Itu selogan yang selalu dipercaya oleh Sultan Fahri. Lelaki tampan yang kaya raya, setiap hari ia dikelilingi wanita-wanita cantik yang sengaja mendekati nya atau dia mencari kriteria yang dia mau lalu membayar nya, setiap malam ada saja wanita yang menemaninya.

Hari-harinya ia habiskan untuk bekerja dan bersenang-senang dengan banyak wanita, tidak ada satu wanita pun yang bisa masuk kedalam hatinya, semua hanya sebagai pemuas nafsu saja.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sera ( Cinta 1001 Malam)   Bab 16

    Hari-hari terasa membosankan untuk Fahri yang hingga hari ini belum bisa memikirkan jawaban yang tepat soal belum adanya calon menantu untuk ayahnya.Tetapi waktu begitu cepat berlalu, Fahri tidak mau pasrah saja menerima perjodohan dari orangtuanya, dia ingin memilih sendiri wanita untuknya, tapi untuk saat ini dia belum memiliki getaran-getaran cinta, kecuali kepada Sera, Dia bahkan belum yakin itu Cinta atau hanya perasaan bersalah.Karena dia takut ini hanya perasaan sesaat, ia berusaha menyangkalnya, tetapi semakin berusaha menyangkal tetap saja otaknya selalu menunjukkan raut wajah Sera pada malam itu..Berbeda dengan adiknya.Fadil sangat santai bukan karena dia telah memiliki kekasih, tetapi dia punya rencana lain untuk menghadapi ayahnya.Fadil merayu Luna dan menawarkan kesepakatan padanya.Fadil memiliki niat untuk mendekati Sera, tetapi statusnya sebagai janda pasti akan sangat dipertimbangkan oleh ora

  • Sera ( Cinta 1001 Malam)   Bab 15

    Pagi ini Sera mengajak Reihan ke dokter untuk kontrol rutin.Keadaan Reihan semakin membaik, Sera bersyukur sekali.Sera mengajak Reihan ke yayasan penderita kanker, agar Rei bisa lebih bersyukur dan berbagi pengalaman untuk menyemangati orang lain yang masih dalam keadaan sakit."Hai anak manis.." Sera dan Reihan segera berjalan kearah ibu Fatimah.Beliau donatur rutin diyayasan ini, beliau juga selalu datang untuk menyemangati para penderita kanker disini.Sera tersenyum menyapa ibu Fatimah, dan memberi instruksi kepada Rei untuk segera memberi salam."Pagi Bu..""Bagaimana keadan Rei sudah sembuhkan?""Alhamdulillah, saya ajak rei kesini supaya dia bisa menyemangati yang lainnya bu, terutama yang masih seusia dia."Ibu Fatimah tersenyum mendengar jawaban dari Sera, beliau kagum kepada wanita tangguh itu, andai saja Sera belum pernah menikah, pasti dia akan dijadikan kandidat calon menantuny

  • Sera ( Cinta 1001 Malam)   Bab 14

    Toktoktok"Permisi ini semua filenya pak, saya permisi dulu.""Tunggu disini saja."Sera bingung, Fahri harusnya membaca dulu semua laporan tetapi kenapa menahannya disini, ini akan menghabiskan waktu."Tapi kan pak, biasanya anda akan membaca semuanya memastikan lagi sebelum menandatangani dokumen apapun. Itu perlu waktu, saya akan kembali menunggu diruang kerja.""Saya sudah selesai, ini..""Baik pak, saya permisi.""Tunggu Sera, bukankah kamu sudah setuju untuk lebih ramah kepada saya.""Iya.." Sera menjawabnya dengan tertunduk."Saya perlu bantuan kamu, bisa temani saya makan malam diluar, ini undangan dari mitra perusahaan,""Ta, tapi..""Sera jangan banyak alasan, ini urusan pekerjaan.. saya rasa kamu orang yang sangat profesional.""Baik pak."***Sera mengenakan gaun hitam yang anggun, dibagian depan ada belahan panjang yang memper

  • Sera ( Cinta 1001 Malam)   Bab 13

    Sera pamit lebih dulu untuk pulang, Luna ingin mengantarnya tapi Sera menolak karena ia tau Luna sudah ada janji dengan seseorang, Sera takut sahabatnya itu akan terlambat.Saat berada tepat didepan lobby ada mobil mewah berhenti didepannya."Saya antar kamu. Ayo masuk.""Tidak perlu pak saya bisa pulang sendiri.""Jangan terlalu banyak alasan, anggap saja ini perintah." Sera semakin geram seenaknya saja menyuruh orang, batin Sera."Anda mungkin atasan saya dikantor tetapi bukan berarti anda bisa seenaknya memerintah saya.""Sera.. masuk." Fahri menarik paksa Sera masuk kedalam mobilnya.Sera tidak berontak karena ia takut akan membuat banyak orang curiga dan malah membuat masalah baru...."Apa yang anda inginkan dari saya." Sera menatap Fahri dengan tatapan yang menusuk."Saya hanya ingin kamu tidak terlalu keras pada saya, lupakan yang telah terjadi diantara kita. Dan kita bisa mulai dari awal lag

  • Sera ( Cinta 1001 Malam)   Bab 12

    Hari ini pekerjaan Sera selesai lebih cepat, ia lalu merapikan mejanya untuk segera pulang kerumahnya."Ser, buru-buru amat? Mau kemana sih?""Mau pulang lun,kerjaanku udah selesai, hehehe seneng deh jadi nggak pulang malam terus, kasian Rei.""Jalan dulu yuk,, seraaa kamu itu juga perlu loh menikmati hidup kamu sendiri, ya.. sekali-kali jalan cuci mata, biar tetep fresh.. jangan terlalu monoton.""Hmmmm nggak perlu lah, aku lebih seneng kalau ketemu Rei lun, rasanya semua capek ku hilang saat liat wajahnya yang polos. ""Seraa... Pliissss aku mau kamu anterin aku ya.. ada yang mau aku beli nih, tapi aku butuh saran dari kamu.""Kamu mau cari apaan sih?""Udah ah..ayukk jalan dulu." Luna langsung menggandeng tangan sera.Sera pasrah mengikuti keinginan Luna.**"Ngapain Lun, cari baju malam seksi,, kamu kan belum punya suami?""Ah Sera, suami emang belum...tapi ini lagi usaha siapa tau ntar di

  • Sera ( Cinta 1001 Malam)   Bab 11

    "kalian kok tangis-tangisan, ada apa?ada masalah?" Fadil mendekat kearah Sera dan Luna, ia juga di ikuti abangnya.Fahri hanya menatap kearah Sera, ia tau Sera sedang menangis, tapi baginya pertanyaan dari fadil sudah mewakilkan rasa ingin tahunya." Oh.. nggak apa-apa kok pak, ini kita lagi curhat, yaa biasaalah cewek kan dikit-dikit baper. Hehehehe""Oke kalau gitu, kita harus pergi untuk acara keluarga, kalian nikmati acaranya ya."Fadil melangkah diikuti dengan Fahri.Tatapan Sera dan Fahri bertemu, mereka terlihat berbicara meskipun saling diam.Tatapan keduanya sulit untuk diartikan orang sekitarnya, tatapan Sera yang terlihat angkuh dan marah besar, seperti Berbanding terbalik dengan fahri yang merasa bersalah, meski ia bossnya ia hanya menikmati tatapan sinis Sera, ia juga tidak tersinggung.****Fahri mendapatkan nomor Ponsel Sera, ia begitu menyesal dan ingin sekali meminta maaf secara langsung, te

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status