Share

Bab 38 Lindunagari

Sindukala menaruh map berisi surat tanah di atas meja, di hadapan Marsala yang sedang menyuapi Raesaka makan malam. Sambil mengerutkan kening, Marsala menaruh piring makan Raesaka, mengambil map itu dan membaca berkas-berkasnya. Matanya membulat, dan bibirnya merekah sumringah. Di sana tertulis nama suaminya sebagai pemilik atas sebidang tanah seluas 1300 m2 yang terletak di kawasan Lindunagari.

“Ini beneran tanah punya kamu, Ndu?” Marsala membaca sekali lagi nama suaminya saat Sindukala duduk di kursi yang lain, dalam keadaan sudah berganti pakaian dan menggenggam segelas air putih.

“Ya beneran dong,” timpal Sindukala, mencium gemas pipi Raesaka dan memeluknya. “Kamu masih enggak percaya?”

“Kamu beli atau...”

“Enggak. Mendiang Ibu yang beli dari seseorang, terus dihibahkan ke aku. Di situ ada akta jual beli dan akta hibahnya.”

Marsala mengambil akta hibah yang terselip di tengah, dan membacanya. Akta hibah itu resmi dilakukan di hadapan notaris. Kemudian, ia membaca akta jual beliny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status