Share

Foto

Bagian 23

Shinta semakin berani saja. Mengelus kepala Ari dan menekannya lagi, tentu saja Ari tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Terlebih dia sudah menunggu lama dan Merindukan momen seperti ini bersama Shinta.  

Ari mulai nakal, menjilati gunung kembar milik Shinta. "Ayo terus, iya lakukan itu. Aku sudah tidak kuat! Ahhhh!"  Shinta bergeliat tak karuan dan mendesah merdu, membuat Ari semakin semangat untuk melakukannya. 

"Shin Shin jangan salahkan aku jika malam ini aku tidak akan membiarkanmu tidur," seringai licik muncul di bibir Ari. Ari segera menanggalkan pakaiannya. Lupa sudah dengan kakinya yang masih sedikit terasa ngilu. Ari berharap terapi batin ini bisa mengembalikan sakit di kakinya dengan sempurna. 

Ari mendongakkan kepalanya lalu beralih melumat bibir mungil Shinta yang langsung mendapat balasan. Keduanya saling mengulum dan berbagi air liur. Masing-masing saling memberi kenikmatan dan sentuhan-sentuhan yang membu

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status