Share

Kehilangan Jejak

Setelah berperang dengan diri sendiri selama beberapa hari, aku kalah. Sekuat hati aku meyakinkan diri, bahwa Yumi bukan urusanku lagi. Akan tetapi, sejak kepergiannya, aku merasakan kehampaan yang luar biasa. Tidur tak nyenyak, makan tak enak.

Akhirnya kuputuskan untuk menuntaskan rasa penasaranku.

Di sini aku sekarang, mengabaikan harga diri dengan mendatangi resto milik chef Budi. Hanya dia satu-satunya kenalan Yumi, selain anggota keluarga. Firasatku mengatakan, bahwa Yumi tengah bersamanya.

Setelah memesan makanan, yang sesungguhnya membuatku tak berselera, aku belum juga melihat pria itu, yang biasanya akan berlalu lalang menyapa tamu dengan ramah.

"Permisi, maaf? Chef Budi ada? Saya ingin bertemu." Tak tahan menunggu ketidak pastian, aku bangkit menuju meja kasir, sekalian membayar tagihan makanan yang baru saja aku makan. Pria itu tampak agak bersantai, karena sebenarnya, jam makan siang telah lewat beberapa jam yang lalu.

"Maaf, Anda siapa, Pak?"

"Saya temannya. Nomornya tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Syifa Marwa
apakah ada yg sekejam itu di dunia nyata ya. daging orang di cincang dijadikan santapan di restoran nya. ih ngeri
goodnovel comment avatar
Ati Husni
deg degan, aduh adit, knp tdk diselidiki lebih lanjut?
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status