Share

Kesepian

POV Adit

***

"Mas, saus-nya aku pisah agar ayam krispi-nya tidak lembek."

"Bagus, kuharap dia tahan sampai jam makan siang."

"Semoga, sebelum memasukkan ke dalam kotak bekal, aku sudah memastikan bahwa ayam krispi-nya tidak dalam keadaan panas."

"Dit? Kau melamun?"

Aku tersentak, saat Mutia menyapaku. Ya, ingatan akan Yumi berputar begitu saja, saat aku memandang ayam krispi buatan Mutia.

"Aku teringat Yumi, ayam krispi-mu membuatku teringat pada Yumi." Aku tersenyum. Senyum pahit, sudah tiga bulan berlalu, sampai saat ini tak ada jejak sama sekali. Dan perkiraan Yumi sudah meninggal, berputar begitu saja di kepalaku.

"Sabar, Dit. Sabar," ucap Mutia memegang tanganku, menatapku prihatin.

"Menurutmu, apa dia masih hidup?" tanyaku pada Mutia. Hanya Mutia satu-satunya yang kuberi tahu. Karena, hanya dia yang kuyakini bisa dipercaya.

"Selagi tak menemukan jasadnya, besar kemungkinan dia masih hidup."

"Tapi di mana dia?" tanyaku putus asa. Padahal, Mutia takkan pernah tahu di mana Yumi be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
ni'matul jannah
ikut nyesek.
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
............ YUMI kau kembali dengan YUMI yg berbeda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status