Share

204. Rencana Lamaran Fattah

Happy Reading

*****

Hirawan dan Rosma saling pandang tak mengerti. Kedua bola mata si lelaki menuntut jawaban pada mamanya.

"Salim dulu, Dik. Nanti Mama jelaskan, deh. Sini!" pinta Risma sambil melambaikan tangan kanannya. Dia juga menepuk sisi sebelah kiri yang kosong tempat duduknya sekarang.

Hirawan dan istrinya menyalami semua tamu dan keluarga yang ada di sana sesuai perintah mamanya. Lalu, Rosma duduk di dekat Risma, sedangkan Hirawan duduk di antara Fattah dan Riswan.

"Jadi, ada apa sebenarnya? Mengapa aku menjadi tersangka?" tanya Hirawan menatap kedua orang tua senja.

Intan tersenyum. "Karena kamu nikah muda, Senja sama Fattah juga ikut-ikutan pengen nikah juga," jelasnya.

"Bagus, dong, Tan. Nggak nambah dosa zina karena kepikiran gadis yang kita cintai, terus kalau ketemu nggak bisa curi-curi kesempatan. Mas Fattah itu meskipun masih kuliah, tapi sudah mapan secara ekonomi. Jiwa raga juga sudah siap untuk menikah. Kenapa mesti ditunda-tunda?" Hirawan mulai berani menyua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status