Share

10. Amarah

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-09 14:33:26

SETELAH AKU KAU MILIKI

Part 10 Amarah

"Maaf, saya nggak ingat, Nak. Saya ini sekarang jadi pelupa." Lelaki tua itu tersenyum lebar menampakkan gigi ompongnya.

Dia sudah dengan seksama memperhatikan foto Naima dan Zahra, di layar ponsel yang ditunjukkan oleh Emir. Tapi si bapak tak bisa mengingatnya sama sekali.

"Banyak yang ziarah ke makam sejak kemarin. Jadi saya nggak bisa mengingat wajah mereka satu persatu," lanjut si bapak juru kunci.

Hati Emir mencelos. Semua orang yang ditanya, tidak ada yang tahu.

"Makasih ya, Pak." Emir memberikan uang pada juru kunci, kemudian melangkah meninggalkan makam.

Dia sama sekali tidak memiliki bayangan suatu tempat, ke mana akan mencari Naima dan Zahra. Istrinya itu tidak memiliki kerabat di luar kota.

Sambil duduk di belakang kemudi, Emir mengambil ponsel dan entah yang keberapa ribu kali ia mencoba menghubungi nomer Naima. Hasilnya tetap sama. Masih operator yang menjawab. Berderet pesan dikirim, tapi tidak ada yang terkirim.

Pasti Naima sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Surya_anggri
kasian zahra...
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
kangen ma papa Lo mah..SM Zahra Kita senasip sm2 anak yatim..tp km msh kecil di tinggl papa km..kalo q dah gede tetep kangen
goodnovel comment avatar
rifdanafisha
dari awal smpe bab 10 nangisi baima & zahra sampe bengkak mripatku mbak lis.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Setelah Aku Kau Miliki    59. Kecewa 3

    "Papa dan Mama Yesi sudah berpisah. Jadi kami nggak boleh lagi tinggal sama-sama. Sekarang Mama Naima yang menjadi istri papa. Makanya Mama Naima boleh tinggal bersama papa."Suatu hari nanti kamu akan mengerti, Sayang. Tapi kami semua menyayangimu. Mama Naima juga sayang sama kamu. Pernah nggak, Mama Naima marah pada Aurel?"Bocah itu menggeleng sambil terus makan es krimnya. Dan Emir merasa kalau sudah cukup penjelasannya. Lain hari kalau ada kesempatan, ia akan kembali bicara pada anaknya. Entah beberapa kali ia menekankan dengan kalimat bahwa ia dan Yesi tidak boleh tinggal bersama lagi. Semoga ini akan diingat oleh Aurel."Pa, Nenek bilang Zahra bukan anaknya Papa."Emir terkejut. Ini kali kedua dia mendengar Aurel bilang demikian. Memang itu benar, tapi tidak untuk diungkap sekarang. Kasihan Zahra. Kali ini Emir memang harus menegur mamanya."Aurel, sayang sama papa, nggak?""Sayang, Pa.""Kalau sayang, Aurel harus lebih percaya sama papa."Gadis kecil itu mengangguk."Aurel dan

  • Setelah Aku Kau Miliki    58. Kecewa 2

    Minggu pagi ....Jam delapan Aurel sudah berdandan cantik dan duduk menunggu di sofa depan televisi. Emir keluar kamar dengan kaos polo hitam dan celana warna senada. "Let's go, Sayang. Kita berangkat," ajak Emir sambil tersenyum pada putrinya.Aurel mengangguk sangat bersemangat. "Sama Mama juga, ya?""Nggak, Sayang. Kita hanya berdua saja.""Oh, Mama nggak boleh ikut, Pa?"Emir menatap wajah putrinya. "Hanya papa dan Aurel. Oke."Dengan wajah kecewa, Aurel akhirnya mengangguk. Pada saat yang bersamaan muncul Bu Anjar dari dalam kamar. "Kalian berangkat sekarang?""Ya, Ma. Aurel, pamit dulu sama Nenek."Aurel turun, lalu menghampiri Bu Anjar. Wanita itu menciumi pipi cucunya. "Jangan capek-capek. Kamu baru sembuh," pesannnya. Dijawab anggukan kepala oleh Aurel."Kamu pulang jam berapa nanti? Adikmu sama April mau ke sini." Bu Anjar memandang putranya."Belum tahu, Ma. Lagian Ezar sudah tahu kalau aku mau ngajak Aurel jalan-jalan. Kami pergi dulu!" pamit Emir pada sang mama. Dia kelu

  • Setelah Aku Kau Miliki    57. Kecewa 1

    SETELAH AKU KAU MILIKI- 26 Kecewa Naima tersenyum samar melihat postingan itu. Kemudian memblokir akun Yesinta dari pertemanannya. Ia menghela napas panjang, lantas memeluk Zahra. Melihat anaknya yang tidur nyenyak, air matanya menetes. Betapa anak itu mencintai Emir. Padahal bukan ayah kandungnya. Untuk itu Naima selalu mengajari anaknya mengalah ketika masih tinggal serumah dengan Aurel. Biar suatu hari nanti kalau Zahra tahu kebenarannya, ia tidak akan terlalu terluka."Zahra, mamalah yang paling mencintaimu, Nak." Naima mengecup kening putrinya. "Mama juga yang akan selalu ada untukmu."Ia menarik napas panjang, lalu memejamkan mata. Tapi semakin dipaksa untuk tidur, rasa kantuk semakin menjauh. Bayangan tentang sang suami berkeliaran di kepala."Bagaimana rasanya kalau pria yang menjadi suamimu masih dicintai mantannya?"Naima tahu Emir tidak mungkin sepenuhnya terlepas dari masa lalu. Bagaimanapun di antara mereka ada Aurel. Kenapa hubungan ini tidak bisa seperti orang-orang d

  • Setelah Aku Kau Miliki    56. Dilema 3

    Bu Anjar keluar untuk melihat. "Kenapa, Mir?""Aku ajak pulang nggak mau, Ma. Kutinggal di sini juga nggak mau.""Ya, ditemani dulu. Anakmu lagi sakit itu. Seneng banget bikin anak tantrum." Selesai bicara Bu Anjar kembali masuk. Emir menghibur anaknya supaya berhenti menangis. Dibelainya rambut Aurel seraya mengecup keningnya. Bagaimana ia bisa menjelaskan kalau sekarang ini papa sama mamanya sudah tidak boleh tinggal bersama lagi. Ingin langsung jujur mengatakan bahwa mereka sudah bercerai, apa Aurel bisa mengerti. Sementara pikiran Emir tertuju pada Naima. Mereka baru saja bertemu lagi, masih berusaha memperbaiki hubungan ini. Tidak mudah meyakinkan kembali hati yang sudah terluka. Walaupun pagi tadi mereka sudah 'bersama'. Naima tidak menuntut nafkah batin, tapi Emir memang yang meminta haknya. Bagi Naima, mungkin melayani suami di tengah hati yang terluka hanya bentuk kewajiban saja. Walaupun tadi, bahasa tubuh itu tak bisa dibohongi. Naima juga terbawa arus permainannya.Pons

  • Setelah Aku Kau Miliki    55. Dilema 2

    Bu Anjar memperhatikan Emir dengan teliti. Dia harus membantah apalagi kalau Emir sudah bilang kerja. Karena sewaktu Naima masih ada pun, Emir memang sering ke luar kota karena pekerjaan. Anaknya ini memang gila kerja. Berbeda dengan Ezar yang lebih santai.Namun nalurinya tidak bisa dibohongi kalau Emir pasti masih berusaha mencari Naima dan anaknya."Aku mandi dulu, Ma.""Kamu langsung nengokin Aurel kan setelah ini?""Iya." Emir masuk kamar. Air dingin dari shower menetes di kepala Emir, bercampur dengan pikiran yang terus berputar. Ia menatap wajahnya di cermin kamar mandi. Dia harus tetap merahasiakan keberadaan Naima dan Zahra. Ia paham kalau sang mama tahu keberadaan Naima, semuanya bisa berantakan.Setelah berganti pakaian, Emir pamitan pada sang mama. Wanita itu ternyata sudah berganti pakaian juga karena hendak ikut. Mereka menuju rumah Yesi. Mantan istrinya itu tinggal di sebuah perumahan milik keluarganya. Kadang tinggal di sana, terkadang juga pulang ke rumah orang tuany

  • Setelah Aku Kau Miliki    54. Dilema 1

    SETELAH AKU KAU MILIKI - 25 Dilema "Ada apa, Mas?" tanya Naima tampak ikut khawatir."Aurel sakit, Nai." Emir menunjukkan pesan yang dikirim Yesi. Dada Naima berdesir nyeri. Bukan kecewa karena momen indah mereka terganggu, tapi dia harus siap kalau Yesi akan tetap menghubungi Emir demi anak mereka. Sejak dulu pun dia sudah memahami hal ini. Sebelum memutuskan menerima dan menikah dengan Emir sudah ia pikirkan semuanya. Ada mantan Emir yang akan selalu berhubungan karena anak. Sedangkan dari pihaknya tidak ada. Ayah kandungnya Zahra sudah tiada. Namun ia tak memikirkan kalau Yesi akan mencoba memikat mantan suaminya lagi. Mengingat wanita itu yang dulunya memutuskan meninggalkan suaminya."Mas, pulang saja sekarang. Ayo!" Naima mengenakan jilbabnya dengan cepat, lalu meraih tas. "Tunggu bentar, Nai," kata Emir seraya mencari nomer wali kelasnya Aurel. Dia harus memastikan kondisi Aurel tadi bagaimana. Namun beberapa kali menghubungi tidak dijawab."Pulang saja, Mas. Khawatir kalau

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status