Share

Bab 231. Season 2

Tari sempat berhenti, dia membuka kaca mobilnya, pandangannya tertuju pada Dimas.

"Dimas, kamu udah akur dengan Ronald?" tanya Tari tidak berprasangka apa-apa.

"Iya, alhamdulilah, aku pamit dulu," jawab Dimas datar yang kemudian disusul oleh Ronald melambaikan tangannya. Kemudian mereka bergegas pergi.

Pram dan Inggit benar-benar terkejut melihatnya. Safitri juga yang tadinya hendak berangkat ke kantor polisi ikut tercenung sebentar.

Kemudian, Tari turun dari mobilnya. Dia masih belum engeh dengan penglihatan Dimas.

"Kok kalian nggak bilang kalau Dimas di sini?" tanya Tari.

"Nggak enak, kamu sangat membenci dia," jawab Tari ngasal.

Tari mengerutkan keningnya.

"Sejak kapan aku membenci orang? Nggak ah, kamu ngada-ngada," jawab Tari.

Jantung mereka itu berdetak tak beraturan. Saat pertanyaan mengenai Dimas dilontarkan oleh Tari.

"Katanya mau ke sini sore, tiba-tiba datang pagi, kamu sengaja ngerjain kami?" tanya Safitri.

"Nggak kok, tadi abis dari makam, langsung aja deh ke sini," timpa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status