Share

Episode 14

"Hah, cuma ini, Mintuo?" seru Uda Revan sembari menyingkap tudung saji. Emak hanya menghela napas berat.

Cuma ini, katanya. Hidangan sederhana itu dibuat dengan perjuangan oleh Emak. Butuh seharian kami mengurat bawang untuk dapat uang. Sekadar beli tempe dan ikan asin. Lalu, dengan remehnya dia berkata 'cuma ini.' Rasanya ingin kugampar pangkal telinga manusia satu ini.

"Uda, kalau mau Rindu kasih masukan, ubahlah perangai tak baik itu. Ada pepatah bukan, dahulukan adab dari pada ilmu. Se-brilian apa juga otak, tanpa etika itu sama dengan nol."

"Maksudnya?" Uda Revan menghentikan suapan.

"Uda dengan entengnya bilang 'cuma ini, Mintuo?' tanpa peduli seperti apa usaha Mintuo Uda untuk bisa menghidangkan masakan sederhana ini di atas meja."

"Ikhlas nggak ini Uda makan nasinya?"

"Bukan soal ikhlas atau tidak, Da. Apalah arti nasi sepiring dengan lauk buruk-buruk seperti itu. Rindu cuma minta Uda bisa menghargai lagi."

"Rindu, sudah!" tegur Emak. "Biarkan Uda-mu makan dulu."

Uda Revan men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status