Share

Bab 20

Ayana tidak tahu sejak kapan menguntit menjadi kegiatan barunya. Aktivitasnya hanya duduk di balik kemudi mobil hitamnya dengan mata tertutup kaca mata dan mengarah ke satu titik. Di mana tubuh kecil Naomi bisa Ayana pandangi puas-puas tanpa takut ketahuan. Melihat senyum rekah dari bibir putri kecilnya … Ayana merasa apakah pantas disebut putri? Sedang dirinya tidak hadir di momen Naomi tumbuh berkembang. Atau pada masa berdiri dari duduknya dan berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Seharusnya Ayana berada di sana agar bahagia membuncah. Tapi Ayana egois. Patut sesalnya menggelayuti.

Andai ada kesempatan dalam memilih, Ayana ingin memiliki satu langkah untuk memulai dari awal. Mengisi hidupnya dengan yang pertama dan terakhir. Langkah pertamanya yaitu piknik. Langkah kedua dan untuk yang terakhir kali ialah cinta pertamanya. Ayana ingin menghentikan waktu untuk bisa kembali ke masa lampaunya meski tak pernah terjadi.

Setiap orang hidup dengan ingatan mereka yang menyakitkan. Tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status