Share

Bab 4

Author: Krisna
Melihat Vian, wajah Kelly tampak dingin.

Vian adalah musuh bebuyutannya. Mereka berdua adalah bagian dari empat wanita cantik di Kota Kratau dan bisnis perusahaan mereka sangat tumpang tindih. Persaingan di antara mereka sangat sengit, bahkan pernah mencapai hidup dan mati!

Selain itu, kepribadian mereka sangat tidak cocok!

Setiap kali pertemuan mereka diwarnai dengan perselisihan sengit!

Yang lebih penting, vila Vian berada tepat di sebelah vila Kelly, sehingga mereka sering bertemu. Hal ini semakin memperdalam konflik di antara mereka!

“Ini cinta sejati yang nggak bisa dilupakan Kak Kelly? Wajahnya lumayan juga! Selera Kak Kelly memang bagus!”

Vian tersenyum tipis, lalu sengaja memberikan kedipan mata genit pada Indra.

Hanya dengan satu kedipan mata, nafsu birahi Indra langsung membara!

Vian memang sungguh genit!

Kelly adalah kecantikan yang dingin, sementara Vian adalah api asmara yang mampu menggoyahkan hasrat terdalam setiap pria!

“Mungkinkah Vian tertarik padaku?”

Indra tampak tenang di luar, tapi di dalam hatinya sudah terbakar.

“Kalau bisa punya keduanya…”

Indra menelan ludah, berpikir dalam hati bahwa keputusannya pulang dari luar negeri benar-benar tepat!

Kelly menekan amarahnya. “Vian, sebenarnya apain kamu datang ke sini?”

“Oh, bukannya sudah kubilang tadi? Aku datang untuk antar Kak Freddy ke rumah sakit. Aku khawatir dengan kondisi Tante. Aku sudah panggil dokter terbaik dari Rumah Sakit Harapan dan atur kamar VIP. Kak Kelly nggak perlu repot-repot khawatirkan kondisi Tante. Aku akan mengurusnya dengan baik.”

Vian menggoyangkan pinggangnya yang ramping dan mendekati Freddy, berusaha keras mengendalikan rasa gugupnya dan berkata dengan manja, “Kak Freddy, ayo kita antar Tante sama-sama, ya?”

Freddy merenung sejenak, mengangguk dan masuk ke kursi penumpang depan, bahkan tanpa melirik Kelly lagi.

“Freddy! Turun dari mobil itu!” teriak Kelly sambil menggertakkan gigi, perasaannya terasa sangat tidak nyaman!

Freddy jelas-jelas tahu Vian adalah musuh bebuyutannya, kenapa masih mau menaiiki mobilnya?!

Dulu, setiap kali Vian menggodanya, Freddy selalu mengabaikannya!

“Kita sudah tanda tangan surat cerai, atas dasar apa kamu menyuruhku turun?” ujar Freddy dengan datar.

“Aku…”

Kelly terdiam, tidak bisa mengatakan apa-apa!

Benar, pada kenyataannya mereka sudah bercerai.

Dengan begitu, Freddy ingin naik mobil siapa pun, apa alasan dirinya untuk melarang?

“Kalian sudah cerai?”

Mendengar Freddy dan Kelly sudah tanda tangan surat cerai, hati Vian hampir meloncat keluar!

Kebahagiaan datang terlalu tiba-tiba!

Kesempatan yang selama ini dirinya tunggu, akhirnya tiba juga!

Jika bukan karena ada orang di sini, air mata kegembiraan Vian pasti sudah tumpah!

Dia sudah terlalu lama menunggu hari ini!

Dia mengira dirinya tidak akan pernah punya kesempatan!

Wanita bodoh seperti Kelly ini akhirnya membuat kesalahan yang tidak dapat diperbaiki kembali!

“Memangnya kenapa?”

Kelly tidak mengerti mengapa Vian begitu bersemangat. Mungkinkah Vian menyukai Freddy?

Namun, itu tak mungkin!

Vian adalah salah satu dari empat wanita cantik Kota Kratau yang setara dengannya, bagaimana mungkin dia tertarik pada Freddy yang tak punya apa-apa?

“Nggak apa-apa, aku hanya ingin ucapkan selamat pada Kak Kelly. Semoga kamu nggak menyesal! Kalau kamu nggak mencintai Kak Freddy, aku mencintainya!”

Vian menenangkan emosinya yang bergejolak dan tersenyum lebar dalam hati!

Kelly ini benar-benar bodoh. Dia benar-benar rela melepaskan Freddy demi cinta sejatinya?

Kelly sama sekali tidak tahu siapa pria yang dirinya nikahi itu!

Vian melirik Indra lagi, lalu masuk ke kursi pengemudi Lamborghini, menatap Freddy dengan penuh kasih sayang. “Kak Freddy, ayo kita pergi.”

Menginjak pedal gas, mobil sport Lamborghini itu melesat pergi.

Perasaan Kelly terasa sangat tidak nyaman. Dia menyadari bahwa sejak tanda tangan surat cerai, Freddy benar-benar tidak melirik dirinya lagi. Rasa terasingkan itu membuat hatinya tiba-tiba sakit.

Mungkinkah cerai dengan Freddy adalah sebuah kesalahan?

“Nggak mungkin… orang yang kucintai Indra!”

Kelly membuang pikiran-pikiran mengganggu itu, lalu mengendarai mobilnya menuju rumah sakit bersama Indra.

Dia tetap harus memastikan Fani baik-baik saja, barulah dirinya bisa tenang.

“Kelly, aku menginap di rumahmu malam ini, ya? ujar Indra tiba-tiba.

Kelly menatap Freddy dan Vian di Lamborghini depan, lalu menggeleng dan menjawab, “Aku sudah pesankan hotel untukmu.”

“Tapi aku mau bersamamu, aku nggak mau berpisah denganmu sedetikpun.”

Indra memasang wajah penuh kasih.

Namun, kata-kata itu terdengar agak menjijikkan bagi Kelly. Dia tanpa sadar teringat Freddy dan berkata dengan sedikit kesal, “Kita bicarakan nanti saja. Sekarang masih ada proses perceraian dengan Freddy. Sebaiknya kita jaga jarak. Aku nggak mau orang lain bergosip.”

Indra pun kesal.

Dia ingin segera mendapatkan Kelly.

Setelah mendapatkan Kelly, dia bisa melanjutkan mengejar Vian.

Dia menginginkan kedua wanita cantik itu!

Namun, Indra tahu dirinya tak boleh buru-buru. Ikan yang sudah di tangan, jangan sampai lepas lagi.

“Iya, aku akan menunggumu!”

“Oh iya, apa hubungan Vian dan Freddy?” tanya Indra dengan penasaran.

Kelly menggeleng. “Aku juga nggak tahu. Setelah aku pindah ke Vila Sentosa, entah kenapa Vian juga beli vila di sebelah dengan harga yang mahal. Dia juga sering cari kesempatan untuk bertemu aku dengan Freddy. Aku rasa itu karena dia ingin cari masalah denganku.”

“Oh begitu, aku kira Freddy dan Vian punya rahasia tersembunyi, sepertinya aku terlalu banyak berpikir.”

“Iya juga, mana mungkin wanita sekelas Vian tertarik pada Freddy.”

Indra pun lega dan mengingat kembali kedipan mata Vian tadi. Dia semakin yakin Vian pasti tertarik padanya!

...

Di dalam Lamborghini.

Vian tampak jelas gugup, tapi dia tetap bertanya, “Kak Freddy, kamu benar-benar sudah cerai dengan Kak Kelly?”

“Iya, besok kami akan ajukan ke kantor catatan sipil. Sebentar lagi, aku dan Kelly akan nggak ada hubungan apa-apa lagi.”

“Bagus sekali!”

“Apa kamu bilang?”

“Ah? Nggak ada…”

Vian segera mengalihkan topik, “Kak Freddy, lalu setelah ini kamu tinggal di mana?”

“Belum terpikirkan.”

“Bagaimana kalau tinggal di vilaku saja? Aku juga sendirian.”

“Kurang pantas.”

“Kak Freddy… kamu lupa? Kamu yang sudah selamatkan nyawaku!”

Vian berbisik, “Kalau saja Kak Freddy nggak menyelamatkanku saat itu, mungkin aku sudah jadi wanita malam sekarang, nggak mungkin bisa sesukses seperti hari ini…”

Vian teringat malam hujan lebat itu, dia ditahan dalam kandang besi oleh penculik, hendak mengirimnya ke luar negeri. Lalu dicap sebagai budak, hidupnya penuh keputusasaan.

Freddy yang menyelamatkannya!

Vian tak akan pernah melupakan saat Freddy membebaskannya, apalagi Freddy juga memberinya sejumah uang, memberinya kesempatan untuk memulai hidup baru!

Vian sudah jatuh cinta pada Freddy sejak lama!

Namun, setelah mengetahui Freddy menikah, dia hanya berani mendekat diam-diam, tidak berani mengungkapkan perasaannya.

Dan Freddy tampak sudah melupakannya, selalu menjaga jarak yang jauh dengannya!

“Kak Freddy, vilaku tepat di sebelah vila Keluarga Limanda. Jadi, kamu bisa lebih mudah jenguk Cindy. Kalau Cindy diganggu, kamu juga bisa tahu tepat waktu!”

“Lagipula, kamu nggak mau balas Kelly?”

“Kita bisa berpura-pura pacaran untuk membuatnya marah!” ujar Vian dengan nada yang hampir memohon.

“Biar kupikirkan lagi.”

Freddy tidak langsung menyetujuinya, tapi tinggal di vila Vian memang akan lebih mudah mengawasi Cindy.

Putrinya, Cindy yang berusia lima tahun adalah orang terpenting dalam hidupnya!

Tak lama kemudian, mereka tiba di rumah sakit.

Freddy dan Vian turun dari mobil.

Kemudian, Kelly dan Indra pun tiba juga.

“Kak Freddy, ayo kita masuk. Tante pasti akan baik-baik saja.”

Sambi berbicara, Vian memberanikan diri menggandeng lengan Freddy, jantungnya berdebar kencang dan tak lupa menatap Kelly dengan tatapan menantang. “Kak Kelly, sudah ada aku dan Kak Freddy yang jaga Tante di sini. Kamu begitu sibuk, lebih baik pulang saja!”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 50

    “Ayah… Cindy merindukanmu…”Cindy bergumam dalam mimpinya.“Dasar gadis bodoh!”Freddy menggendong Cindy, kembali ke dalam kabin dan mengambil ponsel yang ada. Lalu menelepon polisi, “Terjadi baku tembak di Pelabuhan Sekup…”Setelah itu, Freddy melirik Kelly, Thomas dan yang lainnya yang masih terikat. Sebelum mereka terbangun, dirinya pun pergi membawa Cindy.Kali ini, dia telah membunuh semua anggota Organisasi Kriminal Bayangan dan Guru Besar dari Serikat Obsidian. Pasti akan ada masalah setelahnya.Jika memungkinkan, Freddy tetap tidak ingin mengungkap identitasnya.Saat ini, di balik kapal yang terdampar di Pelabuhan Sekup, Indra gemetar ketakutan, meringkuk dan tidak berani bergerak sama sekali.Baru saja dia mendengar jeritan paling mengerikan dan menyedihkan di dunia!Bagi Indra, Thomas dan yang lainnya pasti sudah terbunuh!Indra berdoa dalam hati agar dirinya bisa pergi dengan selamat!Seharusnya dia tidak datang ke tempat sialan ini!Ini semua salah Kelly, si wanita jalang i

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 49

    “Guru Besar… ini… ini ahli tingkat apa?”Lukas mulai ketakutan. Sepanjang hidupnya, dia belum pernah menyaksikan pembantaian yang begitu mengerikan. Dapat dikatakan bahwa pembantaian ini benar-benar menyadarkan persepsinya!Tadinya, dia mengira dirinya sudah cukup kejam, tapi di depan pria ini, dirinya hanyalah bocah kecil!Bagaimana dirinya bisa memancing monster seperti ini?!Memikirkan bahwa dirinya hampir menyerahkan istri dan putri Freddy pada Guru Besar sebagai mainan, dia pun merinding.Lukas tidak mendapat jawaban. Dia menoleh dengan bingung ke arah Guru Besar, tapi Guru Besar sudah melarikan diri!“Sialan!”Lukas mengumpat. Saat terjadi masalah, ternyata Guru Besar melarikan diri lebih cepat dari siapapun?!Tanpa ragu, Lukas juga berbalik dan melarikan diri. Saat ini, dia tidak peduli dengan apa pun, dia hanya ingin hidup!Energi dan darah di tubuh Lukas bergerak cepat seperti lahar. Dia mengerahkan kecepatannya hingga batas maksimal, organ dalamnya berdenyut hebat!Cara mem

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 48

    Freddy menaruh Cindy di pundaknya, lalu berkata dengan lembut, “Cindy, tidurlah yang nyenyak. Ayah akan membawamu pulang.”“Iya… ada Ibu juga…”Cindy bergumam.Freddy melirik Kelly, ekspresinya tampak acuh tak acuh.Dia tak tertarik menyelamatkan Kelly.Freddy sudah mengumpulkan Energi Sejarinya, memasukkannya ke dalam tubuh Cindy dan membuat dia tertidur.Selanjutnya adalah adegan pertumpahan darah, tentu saja dia tidak bisa membiarkan putrinya melihatnya.“Bunuh dia!”Guru Besar pendek itu pun merasakan bahaya dan berteriak tajam.“Tenang, Guru Besar. Serahkan saja sampah seperti ini padaku! Aku nggak akan menunda kenikmatan Guru Besar!”Tatapan Rian memancarkan niat pembunuhan, dia menyeringai, “Istri dan putrimu adalah mainan Guru Besar. Mengingat kamu sudah menyerahkan istri dan putrimu, aku akan memberimu kematian yang cepat!”Sebagai ahli tingkat B, tentu saja Rian tidak menganggap serius Freddy!Dia menganggapnya sebagai semut yang bisa dihancurkan kapan saja!Seketika, Rian se

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 47

    “Wanita cantik yang istimewa baru bisa melahirkan anak yang istimewa!”Sekelompok anggota Organisasi Kriminal Bayangan tertawa dengan bangga.“Dasar bajingan! Meskipun mati hari ini, Ksatria pasti akan membunuh kalian semua dan membalaskan dendam kami!” ujar Sabrina dengan marah, tapi terdengar sangat tidak berdaya.“Sudah diambang kematian, masih bisa begitu lantang! Ksatria yang kamu sebutkan itu jauh di ujung dunia, mereka nggak bisa menyelamatkan kalian dan juga nggak akan bisa membalaskan dendam kalian!”Lukas mendengus dingin.“Wuwu…” Cindy terus bergumam memanggil ibu.Dalam setengah sadar, Kelly perlahan membuka kelopak matanya. Dalam pandangan kaburnya, dia seolah melihat putrinya.“Guru Besar, bagaimana anak ini…?”“Hahahaha, benar-benar barang bagus! Kirimkan juga ke kamarku!”Guru Besar tertawa terbahak-bahak, tatapan bejatnya semakin kental.Setelah mengucapkan itu, semua orang di tempat itu tersentak kaget. Mereka baru teringat bahwa Guru Besar ini tampaknya punya kecende

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 46

    Yunda menghampiri Lukas, ingin mendapatkan pujian.“Oh? Siapa?”“Dia bilang dia direktur Grup Deli dan datang dengan bodohnya untuk menyelamatkan putrinya! Kak Lukas, bagaimana kita menyelesaikan wanita cantik itu?”“Ayo, kita lihat!” ujar Lukas.“Aku juga mau melihat direktur cantik yang menawan. Sudah lama aku nggak bermain dengan wanita cantik! Oh iya, nanti antarkan Sabrina dari Tim Ksatria itu ke kamarku juga nanti!” ujar Guru Besar yang pendek itu, sambil tertawa licik.“Guru Besar, biar kuaturkan nanti!”Segerombolan itu pun memasuki kabin.Kelly, Thomas, Sabrina dan yang lainnya yang tertangkap dikurung di tempat yang sama. Semuanya terikat tangan dan kaki. Kelly sudah pingsan, hanya Thomas dan Sabrina yang masih sadar.“Guru Besar, Kak Lukas, mereka semua di sini!”“Benar-benar wanita yang sangat menawan!”Mata Guru Besar yang pendek itu bersinar. Melihat Kelly yang pingsan, bagian bawah tubuhnya langsung bereaksi. Dia berkata dengan tidak sabar, “Kirimkan wanita cantik ini da

  • Setelah Berpisah, Aku Tak Terkalahkan   Bab 45

    Tatapan Thomas menjadi tajam. Dia tahu harus bertindak cepat. Tanpa menahan diri lagi, energi dan darah di tubuhnya bergejolak. Seluruh kekuatannya terkumpul di telapak tangannya. Dia tak peduli harus menderita luka dalam, dia mengejar Lukas sekuat tenaga dan menyerang ke arah kepala Lukas!Mata Lukas membelalak, dia berulang kali memundurkan langkah, tapi dirinya sadar tak bisa menghindar lagi!“Guru Besar!” teriak Lukas.“Mau membunuh orangku?! Emangnya kamu pantas?!”Suara seperti Guntur pun terdengar!Sosok tubuh pendek melesat keluar dari kabin, dia bergerak cepat. Dia juga menyerang dengan satu telapak tangan, bertabrakan langsung dengan telapak tangan Thomas!Tabrakan kedua kekuatan itu menghasilkan suara ledakan yang sangat keras!Namun, di saat berikutnya, Thomas memuntahkan seteguk darah kental. Tubuhnya terpental keluar!“Pak Thomas!”Mata Sabrina membelalak, firasat buruk muncul di hatinya.“Terima kasih, Guru Besar!”Lukas terlihat sangat gembira, dia membungkuk hormat pad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status