Share

Bab 41

"Ibumu cuma mau gendong cucunya, Nduk. Kenapa kamu jauhkan?" Budhe Yani masih tak menyerah.

Kini aku menghela napas lelah. Jelas sudah ini ulah ibu yang memutar balikkan fakta. Ibu mengadu pada saudaranya dengan memojokkan aku, hingga aku seperti pesakitan.

Oke, aku akan membuat klarifikasi, semua demi tak ada salah paham lagi setelah ini.

"Budhe, maaf. Saya tidak pernah berniat menjauhkan anak saya dari neneknya, kecuali ada hal yang sangat tidak bisa saya terima.

Ibu masih bisa menggendong Dinar kapan saja. Toh, hampir tiap hari kami datang berkunjung dan menemani ibu mengobrol santai.

Sekarang ini, saya memang ngontrak, Budhe. Kami tinggal terpisah sama ibu, tapi kalau siang hampir selalu ada di rumah beliau. Pulang ke kontrakan cuma kalau waktunya tidur saja," ujarku menjelaskan.

Kulihat keduanya saling bertukar pandang, lantas mulai mengangguk-anggukkan kepala. Sepertinya pikiran mereka mulai terbuka setelah kusampaik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status