Share

32. Nasib Buruk Dita dan Wisnu

Satu bulan kemudian ...

Aku menarik napas lega, hari ini palu ceraiku dari Mas Wisnu dijatuhkan pengadilan agama. Bahagia? Mungkin jika dilihat dari pandangan manusia, iya aku bahagia. Tapi di dalam sini, masih berusaha untuk menemukan kebahagiaan yang sempurna.

Bagaimana tidak, membangun rumah tangga belasan tahun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi untuk melepas hanya dalam waktu satu bulan selesai. Rasanya tak adil, tapi inilah pilihan.

Selama persidangan, dua kali pengadilan membuka jalur mediasi, kedua kalinya Mas Wisnu tidak hadir. Kupikir ini adalah salah satu keinginanku yang dipenuhi lelaki itu, yaitu mempermudah proses perceraian.

Langkah ini kini menuruni tangga hingga sampai di halaman pengadilan agama. Dalam sidang ini aku tidak mengajak siapapun, kecuali Mama dan Fanya. Pak Raka pun tak tahu pasti, sebab aku hanya permisi dengan alasan kurang sehat.

Meski kututup rapat, tapi ada beberapa yang sudah mendapatkan informasi perihal perceraian ini. Hingga menjadi s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
puas banget pah sama karmanya pelakor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status