Share

33. Penolakan Anak-Anak

Setelah menimbang dengan sangat baik, akhirnya aku beranikan diri menemui Mas Raka dan menyampaikan keinginan diri ini.

"Jadi benaran kamu mau resign?"

Suara Mas Raka terdengar berat. Kuanggukkan kepala menjawab pertanyaan tersebut.

"Tapi kenapa, Dil?"

"Aku ingin pindah ke Surabaya Mas, tinggal bersama Mama di sana. Untuk seterusnya mau buka usaha produksi hijab."

Wajah Mas Raka menyiratkan kekecewaan. Dia tampak menarik napas berat.

"Aku tak mungkin menahan apa yang sudah menjadi keinginanmu, Dila."

"Terima kasih Mas, atas pengertiannya. Kalau begitu saya langsung pamit."

"Tunggu sebentar, Dila."

Tubuhku yang sudah bangkit, kini kududukkan kembali.

"Aku minta waktumu sebentar saja."

Aku mengangguk.

"Dila, mungkin ini terkesan begitu buru-buru, tapi sungguh aku takut kehilangan kesempatan untuk mengutarakannya. Seperti dahulu aku kehilangan kesempatan untuk meminangmu sebab kamu terlebih dahulu dipinang Wisnu."

Wajahku seketika memandangnya.

"Dan saat ini, aku tak ingin lagi kecolonga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
apa ada sedikit pengalaman pribadi di cerita ini, thor sayang?
goodnovel comment avatar
Dany Sentiawati
saya memang tidak menyetujui poligami. tapi sebagai istri pertama kita jangan.kalah apalagi harus cerai, enak pelakor dong tinggal enaknya sementara susah nya kita yang merasakan. kalau cerai pelakor akan tertawa merasa menang
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
makin penasaran aja ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status