Share

Pintar Mencari Muka

"Mampus aku!" umpat Trisa sambil menatap ponselnya. Jantungnya berdetak dengan kencang.

Alan dan Dewi menoleh ke arah Trisa.

"Kamu kenapa?" tanya Alan.

"E…e…nggak apa-apa, Mas." Trisa menjawab dengan gugup dan suara bergetar.

"Matilah aku," umpat Trisa lagi, tadi dengan suara yang agak pelan. Hanya Alan saja yang mendengarnya.

"Ada apa?" tanya Alan lagi.

"Bakal terjadi perang," gumam Trisa.

Alan hanya bisa mengernyitkan dahi melihat Trisa bertingkah aneh.

"Perang?" tanya Alan lagi.

Trisa hanya diam saja, pikirannya kacau. Ia membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Papanya pasti marah besar melihat video yang dikirim tadi. Sudah terlambat bagi Trisa untuk menghapusnya, karena sudah terlihat tanda centang dua berwarna biru. Berarti papanya sudah melihat video itu.

Drtt….drtt…. Ponsel Dewi berdering. Dewi menerima panggilan itu.

"Halo, Pa?" sapa Dewi.

"Mama ada dimana?"

"Di rumah Alan."

"Ngapain kesitu? Memangnya Alan nggak kerja?"

"Enggak, Pa. Kasihan Alan, Aira manja sekali, baru sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status