Share

Part 38

Sudah empat hari ini kalau siang aku di rumah Ibu. Pulang sore di antar Pak Nardi kadang juga naik taksi online. Sebelum Mas Ilham pulang aku sudah di rumah.

Sejak ada big bos-nya, Mas Ilham pulang menjelang Salat Isya. Daripada bengong di rumah, aku memilih ke rumah Ibu. Bisa bantu-bantu sambil mengawasi Syifa.

"Vi, apa kabar, Nduk?" 

Aku yang sibuk di meja kasir langsung mendongak. Ada Umi Salamah di hadapanku. Segera kusalami dan kucium tangan wanita berwajah teduh itu.

"Baik, Umi. Mari silakan duduk. Umi mau nyari roti atau kue."

"Mau kue talam sepuluh biji, roti abon sepuluh, sama kue putu sepuluh. Nanti mau Umi bawa ke rumahnya Zul," jawab wanita itu. Zul adalah putra sulung Umi Salamah yang tinggal di desa lain.

"Alhamdulillah, Umi dengar dari Ibumu. Kalian sudah berbaikan lagi," kata Umi Salamah sambil duduk di kursi depan etalase.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Febriani Anggraini
tidak bisa dibuka kenapa ya
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Emanknya ndak capek apa? Klo w sh ogah mendingan w buang tuh co ke tong sampah pas ketahuan selingkuh
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
kisahnya sangat menarik sekali......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status