Share

Begitulah Hidup

Zhia tidak menyangka jika pria yang baru saja mengenal dirinya menawarkan sebuah pernikahan.

"Tidak apa, tidak usah terburu-buru. Saya tidak minta jawaban kamu sekarang. Pelan-pelan saja, saya akan menunggu sampai kamu siap."

"Saya, saya tidak enak kalau begini, Pak. Irwan."

“Kamu bilang, ingin menyembuhkan luka dengan bekerja, silahkan saja. Lakukan apapun yang membuatmu bahagia, Aya. Wanita baik sepertimu, tidak pantas menangis. Kau tahu, dari pertemuan pertama kita ini, saya belajar dari kamu.”

“Belajar apa, Pak? Tidak ada yang bisa dibanggakan dari hidup saya yang berantakan ini,” ucap Zhia terkekeh.

“Ada Aya, kamu membungkus sebuah kesedihan dengan sebuah senyum yang tulus, pasrah kepada Tuhan namun tetap optimis. Saya belum bisa berbesar hati seperti kamu. Menerima ketetapan Tuhan untuk saya,” ungkap Irwan.

“Sejujurnya, kalau dibilang tidak ikhlas ya memang. Saya hanya manusia biasa, kecewa, pasti. Tapi, saya kembalikan lagi, jika saya membiarkan diri saya terkungkung dengan pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
AYfa Cmoet
kenapa gak di tanya dulu Zhia siapa tau itu orang kenal dekat ma km, nanti km sendiri yang kelabakan menghadapi nya
goodnovel comment avatar
Diajheng Widia
waaaah tamu dri Jakarta lagiii... hmm siapa gerangan . kenalkah zhiaa.?? atau bahkan malah dri kluarga mantanya ituu
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
tamu siapa wah jangan2 mantanya suaminya Ega yang datang ini ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status