Share

Amplop Coklat

Amplop Coklat

"Jangan pergi Ibu," ucap Rani dengan isakannya yang tak henti. 

"Sebentar, Nak. Ibu harus mengantar atasan ibu keluar sebentar," ucapku memohon sambil kuusap lembut rambutnya agar ia luluh. Kutatap lebih dalam wajah Rani yang sayu. Matanya mengerjap mendapati aku yang terus memohon dengan bahasa mata. 

"Maaf Tuan. Anak saya rewel," ucapku saat Rani tak kunjung mau lepas dariku. 

"Iya tak apa, saya mengerti." Matanya nanar melihat Rani dengan erat memeluk tubuhku. 

"Sebentar saja ya, Nak?" ucapku memohon. 

"Baiklah." Seiring dengan ucapannya, Rani melepas tangannya dari tubuhku. Kemudian ia beralih duduk di atas ranjangnya sendiri. 

"Mari Tuan," ajakku setelah aku turun dari ranjang Rani dan berjalan keluar ruangan diikuti oleh lelaki gagah nan berkharism

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status