Share

Chapter 14

"Kamu baru saja datang seminggu yang lalu, Lio. Lalu sekarang kamu harus pergi meninggalkan bunda dan juga ayah? Tolong lah Lio,tinggal lah di sini bersama kami. Kamu anak semata wayang kami,satu-satu nya penghibur kami di masa tua ini." ucap Bunda yang sempat menggoyahkan niatku untuk memboyong Lia ke apartemen. Namun bayangan bunda yang menangis pilu di malam itu kembali muncul di benakku,membuat ku bersikeras untuk tetap pergi.

"Bunda dan ayah tenang saja,Lio akan sering-sering main kesini. Lio hanya tak mau merepotkan ayah dan Bunda. Lio juga ingin belajar hidup mandiri bersama Lia."

Bohongku pada bunda tadi pagi demi menenangkan hati bunda.

Aku menghela nafas berat.

"Maafkan Lio,Bunda. Lio terpaksa harus melakukan ini." desisiku pelan.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang berhasil mengganggu lamunanku.

Tok tok tok.

Aku terperanjat kaget,"bagaimana mungkin pesanan makanan itu datang secepat ini.?"

Batin ku merasa aneh.

Namun sedetik kemudian aku mensyukuri nya karena aku s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status