Share

Aku Mau AC

"Anakmu belum lancar merangkak, Mbak? Kok bisa, ya? Ini lihat Arista! Sudah pintar merangkak."

Embun hanya tersenyum tipis saat Lidya membandingkan anaknya dengan Rayyan. Di usia Rayyan yang ke-enam bulan, dia memang belum lancar merangkak. Tapi Embun terus bersabar untuk mengajarkan dan menemani anaknya bertumbuh.

"Ya, Arista kan memang bayi cerdas. Ibu bangga punya cucu kayak dia."

Lagi-lagi, Embun harus mendapatkan sindiran yang membuat hatinya perih. Itu dari ibu mertuanya.

Entah apa yang membuat keluarga suaminya tiba-tiba datang beramai-ramai ke kontrakan milik Embun dan Bumi. Bahkan Embun juga baru tahu kalau Mas Bara, kakak iparnya, telah resmi bercerai dengan istrinya.

"Ternyata kontrakanmu sempit, ya, Mbak? Lebih lega di rumah," ucap Lidya. Matanya memandang ke setiap sudut rumah.

Huft. Lagi-lagi Embun tak merespon ucapan dari semua orang.

"Heh … dari tadi gak nyahut-nyahut terus. Lidya bertanya tuh!" Embun ditegur Bu Retno.

"Maaf, Bu. Aku mau nyiapin MPASI-nya Rayyan dulu.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status