Share

Jemput Anak-anak!

“Yati … Yati … Yati.”

Nama itu terus terucap dari mulut Bu Retno, berulang kali. Bella lantas didekati oleh adiknya. Bumi berbisik:

“Mbak, lihat! Ibu jadi seperti itu gara-gara kamu keceplosan.”

Bukannya merasa bersalah, Bella justru mendekati ibunya dan berkata:

“Iya, Bu. Yati. Yati si pelakor. Laras itu anaknya Yati dan Ayah.”

Bu Retno menoleh ke anak perempuannya lantas menoleh ke Laras. Seperti itu terus sebanyak dua kali. Keningnya mengkerut. Dia belum sepenuhnya mengerti akan situasi ini.

“Ibu gak mau, 'kan menerimanya di sini? Iya, ‘kan, Bu?”

Bella menghasut ibunya untuk tak menerima Laras di sini. Dia benar-benar ingin menyingkirkan istri Anton.

“Ayo, Sayang! Kita pergi saja.” Anton tak terima direndahkan seperti itu terus oleh Bella. Lebih baik dia dan istrinya pergi dari rumah itu. Hidup tenang di desa, seperti sebelumnya.

“Tunggu dulu, Anton! Kamu mau kemana?” cegah Bumi pada adik iparnya.

“Kami mau kembali ke desa, Mas. Istriku sedang hamil. Sebentar lagi melahirkan. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status