Share

Garis Takdir

“Dan tolong jelaskan kenapa saya harus pindah? Kenapa saya harus kembali ke Jakarta, sedangkan rancangan kerja yang saya buat sudah disetujui?”

Gemi menahan geramannya setengah mati, ketika tengah melakukan meeting on-line bersama Pras dan Harsa. Berkali-kali ia menarik napas dan membuangnya perlahan, sembari terus mengusap perutnya yang memang tidak terlihat terlalu besar, meski sudah memasuki usia lima bulan.

“Pak Pras, perjanjian kita enam bulan sampai sampai oplah Metro Surabaya naik.” Gemi kembali mengatur napasnya agar tidak terlihat emosi di depan kedua atasannya itu. “Dan ini masih dua bulan berjalan, Pak. Kalau memang Bapak nggak cocok dengan kinerja saya, harusnya tegur saya dulu. Bicarakan dulu empat mata dengan saya, apa yang harus dikoreksi dan diperbaiki. jangan main tarik seperti ini.”

“Gemi … Gem, bisa saya cut sebentar,” ucap dengan mengangkat tangan kanannya.

Sedangkan Pras, terlihat hanya diam saja untuk mengamati. Bersandar santai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
syarazade
si pengacara arrogan dah turun tangan.... hadeeuuuhhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status