Share

Bab 79

Author: Amih Lilis
last update Huling Na-update: 2024-12-30 02:15:35

Reksa bersiul senang ketika mendengar laporan dari orang suruhannya terkait keputusan hakim hari ini. Semua berjalan sesuai rencananya. Sekarang tinggal tunggu saja Shanum atau orang tuanya menghubungi Reksa untuk memohon-mohon.

Haaahhh .... dia akan kembali kaya pokoknya!

"Jadi tidak sabar," gumamnya dengan senyum lebar dan mata berbinar terang penuh keyakinan.

Ya! Semua yang terjadi memang sudah Reksa rencanakan sedemikian rupa. Dia sengaja membuat sidang alot agar baik Shanum atau orang tuanya kesal. Setelah itu salah satu dari mereka pasti menelepon Reksa dan memintanya tak berulah lagi.

Reksa sangat menunggu momen itu, karena akan ia manfaatkan sebaik mungkin. Rencananya ia akan kukuh meminta rujuk. Akan tetapi kalau Shanum tetap tak mau, maka Reksa akan meminta sejumlah uang atau salah satu aset berharga keluarganya.

Briliant, bukan? Dengan begitu,

Sekalipun Reksa tak bisa mendapatkan Shanum lagi, ia akan tetap untung. Reksa yakin, Pak Arjuna pasti akan menuruti maunya demi pu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
padahal ayu dij3b4k dan sekarang berhasil masuk perangkap, jgn2 tu orang suruhan dedy arjuna juga. wah makin seru
goodnovel comment avatar
DyazRini Janardhani
ayu pasti kecewa kalo tau yang nikahin dia nggak sesuai harapan......,,keknya ayu kan dijebak juga
goodnovel comment avatar
poulinanaisangi
udh yu trus desak reksa buat nalakin km trus km usir deh itu reksa sama mamanya dari rumah km, aku dukung yu, biar tau rasa itu s reksa. tpi ga mikir deh itu s reksa mau kembali jadi orang mapan n tampan versi dia buat bikin shanum nyesel tpi ga sadar kalo arjuna itu sultan, jelas beda level lah sa.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 154

    Selepas kunjungan ke makam itu, langkah Shanum terasa jauh lebih ringan. Seolah beban berat yang bertahun-tahun ia pikul akhirnya perlahan terlepas satu demi satu. Ini terasa seperti keajaiban untuk Shanum. Ternyata benar pepatah yang mengatakan "Memaafkan bukan cuma untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri."Bukan, ini bukan tentang ia yang bisa melupakan semua perbuatan Reksa. Tidak, tentu saja tidak. Semua itu akan menjadi bagian kisah Shanum yang tak mungkin ia lupakan. Proses hidup untuk menuju pribadi yang lebih baik. Shanum memaafkan Reksa, karena ia sadar, hatinya sendiri terlalu lelah untuk terus memelihara luka.Luka itu akan selalu ada, tapi biarkan mengering sendiri seiring dengan waktu yang terlewati. Tentu juga, dengan kisah dan kenangan baru yang akan ia ukir bersama Safran. "Cie yang senyum-senyum sendiri. Mulai jatuh cinta sama calon suami, apa mulai gila nih menjelang ijab?" Shanum tersentak halus sebelum refleks memutar kepala mendengar suara cempreng berna

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 153

    "Masih kepikiran, ya?"Shanum tersentak halus saat merasakan sentuhan lembut pada tangannya. Siapa lagi kalau bukan Safran pelakunya. Saat ini, mereka masih di toko kue untuk melanjutkan rencana semula. Akan tetapi, sejak pertemuan dengan mantan mama mertuanya, Shanum jadi susah fokus.Karenanya, sejak tadi malah Safran yang mengambil alih semuanya. Bahkan, saking tidak fokusnya, Shanum sampai tidak sadar jika Nata sudah tertidur pulas dalam pangkuan Safran sejak tadi."Nggak, kok. Cuma ... masih kaget aja," bohongnya kemudian. Ya! Shanum memang bohong. Faktanya, bagaimana ia tidak sampai kepikiran coba, dengan sebuah kabar yang Rima bawa beberapa saat lalu.Reksa sudah tiada!Ya, Tuhan ... Shanum benar-benar terkejut dengan kabar itu. Apalagi, ia juga dengar Reksa pergi dengan cara yang .... nekad.Bunuh diri!Melompat dari flyover!Nah, kalian juga pasti terkejut, kan!"Kalau kamu mau, aku bisa menyuruh orang mencari makamnya dan ... kamu bisa mengunjunginya." Suara Safran kembali

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 152

    Shanum kira, setelah berpisah dan hidup di kota yang berbeda, bahkan dengan jarak lumayan jauh. Ia tidak akan pernah bertemu merek lagi. Tetapi, apa ini? Kenapa dunia mendadak sempit?Beberapa bulan lalu ia bertemu pria brengsek itu, sekarang ...."Shanum, tolong katakan. Apa itu benar cucuku?"Shanum yang sempat tertegun beberapa saat lantas menoleh. Kemudian agak tersentak setelah melihat siapa yang memangilnya barusan. Dari suara, ia sudah mengenali pemiliknya. Tetapi setelah melihat penampakannya, Shanum langsung membeku. Wajah itu berbeda dari yang ia ingat selama ini. Lebih dari itu, Shanum juga lumayan kaget karena ternyata yang memanggilnya adalah pengemis tadi!Tunggu dulu! Benarkah dia salah satu penggores trauma dalam hidup Shanum. Wanita yang sering menekan mentalnya dan meremehkannya. Tetapi ... kenapa wajahnya ... BERBEDA?"Shanum?" Tak segera mendapatkan jawaban. Tuna wisma itu kembali memanggil. "Maaf, anda kenal saya?" tanya Shanum pura-pura bodoh. Juga, meyakinkan

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 151

    Sebenarnya, Shanum ingin pernikahannya dengan Safran nanti di adakan sederhana saja. Soalnya ia merasa ini kan pernikahannya yang kedua, jadi malu jika harus dirayakan besar-besaran. Lagi pula, sejujurnya Shanum juga merasa hatinya belum sepenuhnya menerima cinta Safran. Jadi ia tidak merasa terlalu antusias menyiapkan pernikahan tersebut.Kejam, ya? hm ... mau gimana lagi? Pernikahan pertamanya terlalu menggoreskan luka mendalam di hatinya. Membuat Shanum butuh waktu lama hanya untuk sekedar berdamai dengan luka itu. Kalau bukan karena melihat kebutuhan kasih sayang untuk Nata dan effort yang di tunjukan Safran luar biasa. Shanum rasanya tak berani ambil resiko sebesar ini. Menerima cinta baru di saat hatinya masih penuh keraguan. Sebagian hatinya merasa sangat bersalah pada Safran. Bukankah ia seperti hanya menjadikan Safran pelarian semata? Akan tetapi, entah kenapa sebagian hatinya lagi mengatakan, jika pria itu adalah Safran, semuanya pasti akan baik-baik saja. "Bu, ada yang

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 150

    "Aku ... " Shanum terlihat ragu menjawab " ... nggak ..."Senyum Safran yang beberapa saat lalu terbit kecil di sela wajahnya yang nampak cemas. Mendadak pias mendengar lanjutan sepotong kalimat dari jawaban Shanum. Jangan, Tuhan! Aku mohon! Hatinya terus menggaungkan kalimat tersebut sambil menatap Shanum lekat dengan degup jantung yang terasa menggedor bilik dada. Bukan hanya Safran. Bunda, Daddy, bahkan semua orang di sana terlihat menahan napas sambil menatap Shanum penuh keterkejutan. Mereka cemas Shanum akan memberikan jawaban yang tak sesuai harapan. "Nggak mungkin nolak, kan?"Bunda menelan kembali kalimat teguran yang hampir saja terlontar. Sementara Shanum malah tersenyum manis menatap tepat ke dalam mata Safran."Aku sudah liat bagaimana Safran berperan menggantikan sosok ayah selama ini untuk Nata. Dia sangat sabar dan tulus. Kasih sayang yang Safran berikan mampu membuat bilik cinta di hati Nata menjadi lengkap. Karena itulah, aku nggak mungkin menolak lamaran ini. Kar

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 149

    "Kamu lagi ng'prank ya, Sha?" Shanum memijat keningnya yang mendadak pening. Luar biasa memang Safran itu. Padahal Shanum sudah bilang tidak harus malam ini juga. Minggu depan, atau minimal lusa gitu baru datang. Shanum kan juga butuh persiapan di sini. Akan tetapi pria itu seolah tuli. Tetap bersikukuh akan datang malam nanti bersama kedua orang tua. Alhasil beginilah jadinya, Mama Alle dan Bunda Karina tak henti meneleponnya, membuat Shanum tidak fokus bekerja. Ah, jadi nyesel tadi nantangin. "Sha?" Suara Bunda Karina terdengar memanggil kembali sebab Shanum tak kunjung memberi jawaban."Sha nggak lagi ngeprank, Bun.""Jadi bener? Kamu minta Safran datang melamar?" tuntut Bunda Karina cepat.Shanum mendesah berat. Kesal sekaligus gemas dengan Safran yang terlalu sat set. "Sha cuma bilang, kalau dia beneran serius, datang saja ke rumah bersama orang tuanya.""Ma--""Sha nggak bilang malam ini juga, Bun." Shanum lekas menyela meyakinkan bunda Karina. Ia merasa harus memberi pembe

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status