Share

Chapter 19

Aku membuka mata dengan berat disertai rasa nyeri di dada kananku. Kulihat ramuan herbal dengan balutan perban yang melilit di sepanjang bahu kananku dan butuh waktu untuk menyadari bahwa tubuhku hanya berbalut selimut.

Kuedarkan pandangan dan kudapati tempat tidur yang berbeda dari biasanya. Kali ini begitu mewah dari kamarku sebelumnya.

“Tuan putri sudah sadar!”

Kulihat wanita tua terlihat semringah dengan mata sedikit berkaca-kaca saat melihatku. Ia langsung beranjak keluar dengan sedikit keributan.

“Yang mulia, tuan putri sudah sadar!” gaduhnya di luar sana.

Tak lama seorang pria dengan penampilan khas pangeran masuk ke kamar dan menatap wajah pucatku.

“Bibi Athea, siapkan makanan dan pakaian.”

“Baik.”

Tak lama bibi Athea pergi dan kini tinggal kami berdua. Pikiranku masih menolak kenyataan bahwa aku—telah menikah dengannya. Hari itu rasanya seperti mimpi buruk. Aku langsung merapatkan selimut untuk menutupi tubuhku ketika dia mendekat.

“Aku sama sekali belum menyentuhmu. Jadi jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status