Share

19. Singa Ba Rong

"Hei! Apakah anak manusia itu bisa mendengar ucapan kita?" kata salah satu dari cacing-cacing itu kepada yang lainnya.

"Mungkin."

"Benar. Aku bisa melihat kalian cacing-cacing biru," ujar Li Lin.

"Biru? Apa kau buta warna? Jelas-jelas kami semua berwarna hitam!"

"Ah, iya. Astaga, segala sesuatu yang aku lihat, semua berwarna biru. Maafkan aku," ucap Li Lin kepada para cacing itu.

Kemudian Li Lin berpikir. Jadi, apakah pada cacing ini yang membuat sekantong tanah ini menjadi spesial?

Li Lin merasakan kantong tempat wadah tanah sedikit basah. Dia mengingat beberapa kata yang diucapkan si cacing sesaat yang lalu, bahwa keringat para cacing lah yang menyebabkan tanah menjadi basah.

Anak itu menuang tanah dalam kantong, ke tanah pekarangan Perguruan Fu. Lalu membandingkan antara tanah yang dituangnya dan tanah asli pekarangan.

Perbedaannya sangat jauh. Tanah yang dibawa anak itu dari puncak Hutan Bukit Awang-awang, berkali-kali lipat lebih subur. Kemudian, Li Lin bertanya kepada para cacin
Donat Mblondo

saya usahakan nanti malam update lagi. Dan untuk selanjutnya insyaaAllah akan saya usahakan update setiap malam. terima kasih. semoga diberi kelancaran ide...

| Нравится
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status