Home / Urban / Si Hebat Jack Morland / 35. Apa Kau Tuli?

Share

35. Apa Kau Tuli?

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-04-20 12:31:14

Jack Morland harusnya tahu bila meskipun dia telah menyelesaikan tantangan awal, sudah pasti akan ada tantangan lain yang muncul seperti ini.

Pria muda itu saat ini tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan orang lain dikarenakan satu jam dari waktu itu dia memiliki janji untuk bertemu dengan Gerry Hall di Ferlo Street.

Akan tetapi, dia juga tak ingin membuat rekan kerjanya malah semakin dendam kepadanya dan membuatnya mendapatkan masalah lainnya.

Maka, dengan segera Jack membalas, "Akan aku selesaikan besok pagi."

"Besok pagi? Apa kau tuli? Aku mengatakan kalau tugas itu harus diserahkan ke Pak David hari ini," ujar sang pria gemuk yang Jack masih tak tahu namanya.

Jack kembali menegaskan, "Aku hanya bisa melakukan pekerjaan itu besok. Sekarang aku harus pergi."

Pria itu mendelik murka, merasa ditentang oleh seorang anak muda yang baru saja bergabung di perusahaan itu sebagai seorang karyawan magang.

Teman-teman kerjanya yang lain tahu bila pria yang bernama Benjamin Ferl akan mel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Si Hebat Jack Morland    36. Gerry Hall

    Sementara itu, Jack Morland baru saja keluar dari mobil mewahnya dan melihat sekeliling daerah Ferlo Street. Sebuah daerah yang menjadi pusat fashion di Ocean Heal.Tempat itu dipenuhi oleh berbagai butik yang dimiliki oleh para desainer terkenal di seantero Ocean Hill. Bahkan, disebutkan bila seseorang pernah membeli sebuah pakaian rancangan dari seorang desainer di Ferlo Street maka sudah dipastikan orang itu pastilah orang yang cukup kaya.Begitulah yang Jack ketahui dari apa yang dia baca beberapa waktu yang lalu mengenai jalan yang sangat populer di kalangan para model internasional dan juga para orang-orang kaya.Maka, tak mengherankan bila di sepanjang jalan Jack hanya melihat sederet mobil-mobil mewah yang diparkir di pinggir jalan. Hal itu menjelaskan bila para pelanggan di toko-toko butik di Ferlo Street adalah orang-orang dari kalangan kelas atas.Saat ini Jack dengan pakaian kerjanya yang sederhana sedang berdiri sembari melihat-lihat sampai sang sopir bertanya, "Tuan Mud

    Last Updated : 2025-04-20
  • Si Hebat Jack Morland    37. Pelanggan Nomor Satu

    Gerry Hall tersenyum, "Oh, bukan apa-apa. Hanya saja setelah bertemu dengan pemuda itu beberapa kali, aku jadi tahu bagaimana sifat buruknya berasal.""Dia sangat mirip dengan ayahnya, sama-sama bukan orang yang menyenangkan," tambah Gerry.Jack mengerutkan dahi, "Kalau soal itu saya memang tidak berteman dengan dia. Hubungan kami ... bisa dibilang tidak baik."Gerry menoleh seketika, "Apa yang dia telah lakukan? Apa dia membuat kau marah, Tuan Muda? Hm, berani sekali dia!"Jack mendesah, "Dia tidak tahu siapa saya jadi yang dia tahu saya hanyalah orang biasa."Gerry mendecakkan lidah, "Uh, aku baru sadar dan ingat. Kau memutuskan untuk menyembunyikan identitasmu dari publik. Aku ... termasuk menjadi orang yang sangat beruntung bisa mengetahuinya. Dalam hal ini aku harus berterima kasih pada Gideon."Jack menaikkan alisnya, Gerry mengoreksi, "Maksudku … kepadamu juga karena sudah mempercayaiku. Tapi, aku senang Gideon mau menjawab pertanyaanku mengenai anggota keluarga Morland yang ba

    Last Updated : 2025-04-20
  • Si Hebat Jack Morland    38. Jack Si Pecundang

    Jack Morland seketika mengamati apa yang akan dilakukan oleh Gerry Hall. Rasa penasaran langsung menimpanya.Menurut pendapat Jack, jika Gerry Hall marah besar pada Celine dan bahkan menghukum gadis muda itu atau memecatnya, itu berarti semua yang dikatakan oleh Gerry mengenai keluarga Gray itu tidaklah berarti apa-apa.Kekesalan atau rasa tidak sukanya berarti tak terlalu banyak. Atau dengan kata lain, harta yang dikeluarkan oleh keluarga Gray untuk membayar jasanya mampu membuat rasa harga diri Gerry hilang.Akan tetapi, jika hal yang terjadi adalah yang sebaliknya, artinya Gerry Hall bukanlah orang yang hanya memikirkan keuntungan bisnisnya semata. Dan Gerry layak untuk menjadi salah satu orang yang dia percaya."Astaga, Celine. Mengapa kau masih bertanya begitu?" Gerry menatap gadis muda itu dengan tatapan sebal.Celine menampilkan ekspresi was-was dan kemudian berkata dengan tergagap, "Meskipun saya mematuhi perintah Anda untuk tidak membiarkan siapapun mengganggu pertemuan Anda

    Last Updated : 2025-04-21
  • Si Hebat Jack Morland    39. Anak Haram?

    Mendengar ucapan penuh kepercayaan diri tinggi itu, seketika Tobias Gray tertawa terbahak-bahak. Jack hanya melihat orang yang sudah merebut kekasihnya itu tanpa rasa kesal. Seharusnya dia memang tidak perlu lagi sebal pada Tobias Gray yang memang memiliki sifat buruk menghina orang lain itu.Raymond Gray ikut berkata, "Anak Muda, jangan membuatku juga ingin tertawa.""Tertawalah jika Anda ingin tertawa, Tuan Raymond Gray. Tidak ada yang melarang Anda sama sekali," kata Jack.Tobias berhenti tertawa, sedangkan Raymond berujar, "Astaga. Kau jauh lebih berani dari yang aku pikir. Anak miskin dari panti asuhan sepertimu tak boleh seperti ini.""Mengapa tidak boleh? Siapapun yang memiliki uang, tentu saja memiliki hak untuk menghabiskan uang itu di mana saja, termasuk di Ferlo Street," jawab Jack masih terbilang tanpa emosi.Tobias mendengus keras dengan senyum menghina. "Jangan begitu! Kau mungkin bisa membeli sepatu dengan harga mahal itu, tapi untuk baju, kau bisa menghabiskan bebera

    Last Updated : 2025-04-21
  • Si Hebat Jack Morland    40. Mengapa Kau Kembali?

    Jose Collins menggelengkan kepala, "Jack, ada banyak pasang mata di divisimu itu. Dan mereka semua memiliki mulut."Jack mendesah. Kini dia sepenuhnya mengerti. Tentu saja yang mengatakan dan menyebarkannya keluar ya sudah pasti orang-orang dari divisinya sendiri. Jack sungguh heran. "Mereka ini seharusnya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Tapi mengapa mereka malah memiliki waktu untuk membuat berita tidak masuk seperti itu?" Jose terlihat menatap pemuda itu dengan simpatik. "Kau ... tidak percaya dengan gosip itu, bukan?" Jack bertanya pada Jose.Jose mengangguk dengan tatapan santai, "Kalau kau memang memiliki hubungan dekat dengan Gideon Miles, kau tidak mungkin sebodoh seperti yang aku lihat saat pertama kali kau datang ke sini."Jack meringis mendengarnya."Jangan tersinggung! Tapi itu nyata. Seseorang yang datang dibawa oleh Gideon Miles belum tentu memiliki hubungan dekat dengannya. Kau mungkin hanya beruntung saja bisa dibantu Gideon tapi jelas dia mengabaikanm

    Last Updated : 2025-04-21
  • Si Hebat Jack Morland    41. Kau Sedang Bercanda?

    "Ada yang mengacaukan kamar saya, Pak." Jack menjawab cepat.Sang petugas pun langsung mengangguk mengerti. Pria berusia sekitar empat puluh tahun itu segera mengetik sesuatu di keyboard komputernya.Tak butuh waktu lama, dia langsung menemukan sebuah file yang dicari oleh Jack. "Ke marilah, Jack!" pinta sang petugas.Jack mendekat dan duduk di samping petugas yang baik hati itu dan mulai memperhatikan layar yang berisi rekaman kejadian di sekitar lorong asrama menuju kamar Jack dan ketiga teman-temannya.Dari sana, dia melihat beberapa orang yang lalu lalang, tapi dia tak menemukan seseorang yang mencurigakan. Jack pun mengerutkan kening, kebingungan."Ada beberapa yang melewatinya, tapi yang masuk ke dalam kamarmu hanya Darryl Spencer," kata petugas itu berusaha hati-hati.Dia tahu Darryl berteman sangat dekat dengan Jack sehingga dia tidak ingin mengacaukan pertemanan itu.Jack menoleh ke arah petugas itu, "Tidak mungkin Darryl."Petugas itu menjawab, "Apa yang tidak mungkin, Jack

    Last Updated : 2025-04-22
  • Si Hebat Jack Morland    42. Dia Marah!

    "Untuk apa aku bercanda denganmu? Kau tahu aku tak pernah berbohong juga," ucap Jack.Darryl Spencer menatap temannya itu dengan tatapan sengit, "Kau ... mengacaukan semuanya."Jack menatap Darryl penuh kebingungan. Kemudian, perlahan dia melihat dua orang teman sekamarnya yang lain masuk ke dalam kamar mereka."Oh, Steven. Mark, kalian juga sudah kembali ke sini tenyata," Jack berkata dengan senyum lebar.Akan tetapi, dua orang temannya itu tidak menjawab ucapan Jack, terlihat agak sinis menatap ke arah Jack.Kebingungan seketika menyelimuti dirinya. Jack pun berkata, "Ada apa? Apa yang sedang terjadi?"Steven menoleh ke arah Darryl, "Kau kalah, Darryl.""Dan aku menang, sesuai dugaanku. Si miskin ini tak mungkin setia pada Darrry," kata Mark.Steven tertawa kecil, "Aku sudah menduganya sedari awal, Darryl. Sudah aku katakan, orang seperti Jack ini tak bisa diberi hati. Dia tidak akan bisa membalasnya. Kau saja yang tak percaya kepadaku.""Tapi, aku sudah mengira kalau kau akan kalah

    Last Updated : 2025-04-22
  • Si Hebat Jack Morland    43. Menyendiri

    Jack tidak menyangka bila keputusan untuk kembali ke asrama guna bertemu dengan teman-teman baiknya itu malah membuatnya mengetahui sebuah fakta yang selama ini tidak dia ketahui.Namun, kini dia mengerti bila dia sebenarnya tidak memiliki satu pun teman. Jack pun keluar dari asrama dan segera dihampiri oleh salah satu pengawalnya."Tuan Muda, apa yang terjadi? Apa Anda tidak jadi menghabiskan malam di asrama Anda?" Seorang pengawal yang memakai pakaian casual bertanya kepadanya."Tidak. Aku akan pulang ke rumah.""Baik, Tuan Muda."Tanpa bertanya, sang pengawal segera memanggil mobil untuk sang tuan muda. Jack pun langsung menaiki mobil mewahnya.Saat sampai di mansion keluarga Morland, dia memerintah, "Aku akan berada di dalam kamar sampai besok pagi. Untuk makan malam, suruh George untuk membawanya ke kamarku nanti."Sang kepala pelayan mengangguk tanpa berani bertanya apapun. Sebelum Jack melangkah menjauh, dia berkata lagi, "Katakan pada siapapun, termasuk Gideon bahwa aku sedan

    Last Updated : 2025-04-22

Latest chapter

  • Si Hebat Jack Morland    93. Hanya Karyawan Magang?

    Annelisse pun memutar badan dan menatap Jack dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Hm, ini salahku.""Apa yang sedang kau bicarakan? Mengapa kau bilang begitu?" Jack bertanya.Annelisse menelan ludah, sungguh dia benar-benar tidak enak hati pada Jack.Jack pun berkata lagi, "Apa yang dimaksud dengan foto, Anne?"Annelisse menggaruk bagian telinga kanannya dan Eric mulai tidak sabar menunggu adik perempuannya itu.Dia pun menyela, "Kalau kau tidak bisa berbicara dengannya. Bagaimana jika aku yang melakukannya?"Annelisse sontak menggeleng dengan tegas, "Tidak. Aku yang harus mengatakan pada Jack.""Kau yakin kau bisa? Aku lihat kau tak berani melakukannya," Eric berkata sambil menahan senyum.Annelisse menatap kakaknya dengan tatapan jengkel dan lanjut berkata, "Jack, aku ... tidak tahu bagaimana bisa mereka tahu, tapi ternyata wartawan-wartawan sialan itu tahu bahwa aku sedang bekerja di Morland Group.""Aku j

  • Si Hebat Jack Morland    92. Masalah Besar?

    "Iya, ayo aku antar pulang!" Jack mengangguk setuju, tanpa bertanya lagi.Annelisse menghela napas lega dan Jack pun segera berpamitan sebentar pada Gerry sebelum dua anak muda itu keluar dari Butik Hall itu.Dengan sedikit agak tergesa-gesa, Jack memanggil George.Akan tetapi, sebelum Annelisse menyebutkan alamatnya pada pengawal pribadi Jack itu, Geogre sudah mendahuluinya dengan berkata, "Saya sudah tahu, Nona."Annelisse mengernyit heran, sementara Jack tak sabar hingga dia langsung bertanya, "Kau tahu dari mana?""Tuan Hugh meminta saya untuk ... Anda tahu maksud saya, bukan?" George ragu-ragu menjelaskannya.Jack langsung merasa tidak enak pada Annelisse, tapi gadis itu terlihat tidak peduli dan malah dengan mengibaskan tangannya.Dia lalu berkata, "Itu bukan masalah besar. Aku bisa paham apa yang dilakukan oleh kakekmu. Ayah dan ibuku pasti juga akan melakukan hal yang sama jika dia tahu soal aku yang se

  • Si Hebat Jack Morland    91. Apa Terjadi Sesuatu?

    "Oh, apa saya sudah salah menebak, Tuan Muda? Tidakkah Anda berniat untuk meresmikan hubungan Anda dengan Nona Goldman? Anda tidak-""Berhenti!" Jack menggunakan tangan untuk menghentikan Gerry yang nyerocos berbicara sembarangan tanpa dipikir itu.Pria yang usianya tak terlalu jauh dari ayahnya itu pun terdiam seketika, takut jika dia salah bicara lagi. Dia pun menunggu sang tuan muda berbicara.Jack mendesah pelan, mencoba mengendalikan diri yang sedang agak sedikit kacau hanya karena Gerry menyangka dia akan menikahi Annelisse Goldman."Gerry, dengarkan aku baik-baik. Kau bisa kan?" Jack bertanya dengan nada pelan tapi serius."Ya, Tuan Muda," Gerry menjawab sembari mengangguk kecil."Aku dan Annelisse Goldman tidak memiliki hubungan apapun. Kami hanya kebetulan bertemu dan saat ini dia bekerja di Morland Group," Jack menjelaskan.Kali ini mulut Gerry sedikit terbuka, "Dia bekerja di Morland Group? Tapi ... mengapa? Bukankah

  • Si Hebat Jack Morland    90. Kau Ini Bicara Apa?

    Gerry Hall tampak terkejut dengan pertanyaan itu.Pria itu bahkan tidak mampu berkedip selama beberapa saat. Jack sampai harus mengulangi pertanyaannya, "Aku membutuhkan dua baju pesta, hm untukku jas dan untuknya ... sebuah gaun."Jack menunjuk ke arah Annelisse yang wajahnya terlihat begitu berseri-seri.Gerry Hall yang memang semula curiga jika teman yang dibawa oleh Jack itu adalah orang yang spesial segera berkata, "Ya. Tentu ... tentu saja, aku memiliki banyak. Tapi ... mengapa tidak menjahit yang baru saja, Tuan Muda?""Tidak bisa. Pestanya besok," Annelisse yang menjawab.Dia berpikir secara sederhana. Dia tidak ingin membuat Jack merasa kesulitan ataupun membuang-buang waktunya jika harus melakukan pemesanan terlebih dulu. Sehingga cara yang paling tepat untuknya adalah mendatangi galeri butik dengan waktu yang berdekatan dengan hari berlangsungnya pesta.Gerry pun tersenyum, "Baiklah, kalau begitu. Akan saya tunjukkan k

  • Si Hebat Jack Morland    89. Memikirkan Apa?

    Annelisse memutar kepala cantiknya, "Tentang apa? Perjodohan? Perjodohan apa maksudnya?"Jack mengerutkan dahi. Sedikit terkejut.Apa ini artinya dia sama sekali tidak tahu soal itu?Apa orang tuanya tidak bercerita apapun tentang hal itu?Annelisse menyadarkan Jack dengan menggunakan tangan, "Jack, hei. Kenapa sih kau?"Jack menggelengkan kepala, "Bukan apa-apa.""Dasar aneh!" Annelisse menanggapi sambil mengangkat bahu.Jack menoleh sekali lagi ke arah gadis itu dan menatapnya sekilas sebelum berpikir lagi.Mengapa keluarga Annelisse tidak memberitahu gadis itu?Hm, mungkin karena itu terjadi sudah sangat lama sehingga kedua orang tua gadis itu memutuskan untuk tak lagi mengungkit perihal hal itu."Ya, pasti karena hal itu. Tidak salah lagi," gumam Jack dengan nada pelan.Ketika jam kerja itu akhirnya berakhir, Annelisse buru-buru menghampiri Jack dengan begitu santainya. "Ayo, per

  • Si Hebat Jack Morland    88. Pelankan Suaramu!

    Jack hampir tersedak akan ludahnya sendiri ketika mendengar ucapan Annelisse itu. Pria itu tidak pernah menyangka bila Annelisse akan berkata seperti itu."Hm, kenapa kau diam saja, Jack? Apa kau terlalu terpesona kepadaku? Aku terlalu cantik sampai kau tak bisa berkata-kata ya, Tuan Muda?" Annelisse berkata sembari tersenyum manis.Jack mengedipkan mata beberapa kali, mengalihkan dua matanya dari wajah cantik Annelisse. "Apa yang sedang kau bicarakan, Anne?"Annelisse pun terkikik geli melihat reaksi Jack, "Astaga, kau sangat menawan sekali saat terlihat kaget begitu, Jack!"Jack menggelengkan kepala, tak mau menanggapi perkataan gadis cantik itu. Tetapi, pipinya sedikit berubah memerah karena malu.Sialnya, Annelisse juga menyadari perubahan pada warna kulit pemuda tampan itu sehingga dia pun tidak tahan untuk menggodanya.Gadis itu pun berkata lagi, "Ah, jadi benar ya kalau kau sangat terpesona kepadaku, Jack? Katakan padaku! Apa ak

  • Si Hebat Jack Morland    87. Aku Tidak Mau!

    Annelisse menatap Jack sambil meletakkan kembali ponselnya di atas meja kerjanya, "Memang ada yang salah?"Jack tak mengerti dan tak tahu bagaimana harus menanggapinya sehingga dia terlihat seperti kehilangan kata-kata.Annelisse menyipitkan mata lalu tiba-tiba berkata dengan nada yang begitu sangat pelan, "Hei, kau itu pewaris Morland Group, CEO perusahaan ini. Kau juga tidak mungkin tidak memiliki pengawal di sekitarmu kan, Jack?"Jack melongo, agak terkejut, "Itu tidak sama. Maksudku, aku-""Itu sama. Aku mungkin bukanlah seorang pewaris tunggal perusahaan keluargaku, tapi tetap saja aku ini salah satu anggota keluarga Goldman. Tidak mungkin pergi ke manapun tanpa adanya pengawalan. Sangat berbahaya, Jack," jelas Annelisse masih dengan suara rendah.Jack pun membalas, "Aku tidak pernah menginginkan penjagaan itu. Itu semua kakek yang mengatur. Kau? Kau … kau sendiri yang memintanya?"Annelisse berdeham kecil dan kemudian beru

  • Si Hebat Jack Morland    86. Kau Gila!

    Eve berkata dengan nada yang jelas tidak terima, "Anda harus adil, Pak. Bukan berarti karena dia pintar dan bisa menyelesaikan tugas yang susah, Anda malah membiarkannya begitu saja.""Benar, dia tidak bisa dibiarkan, Pak. Saya tidak bisa menerimanya," Melysa menambahkan.Wanita heran dengan jawaban Richard Foster sehingga dia tetap mencoba menyakinkan manajer umum agar Jack tetap dihukum.Terlebih lagi, saat itu dirinya berbicara di depan banyak orang. Jika dia sampai tidak didengar oleh Richard, reputasinya akan menjadi jelek.Dua wanita itu tampak begitu kompak dan hal itu membuat Edward merasa harus ikut berbicara, "Kalian ini tidak bisa memaksa atasan kalian hanya karena masalah seperti ini."Eve menatap nyalang pada Edward, hampir saja dia membalas ucapan temannya itu. Tapi, dia mengurungkan diri saat melihat Melysa menoleh ke arah Edward."Kenapa tidak bisa?" Melysa kembali mendelik."CUKUP!" Richard berteriak keras hingg

  • Si Hebat Jack Morland    85. Peraturan Baru

    "Dasar bodoh! Kau harusnya tahu kalau perusahaan selalu memiliki aturan yang tak perlu ditulis," Melysa berkata sembari menaikkan alis.Jack mendesah. Kali ini dia tidak ingin menerimanya begitu saja sehingga dengan dagu terangkat dia membalas, "Aku tidak akan mau menerima hukuman yang tidak tertulis atau memiliki aturan yang jelas."Melysa mendengus. "Oh, sepertinya memang kau harus dihukum langsung oleh Pak Richard."Eve ikut berbicara, "Ah, itu ide yang bagus. Dia harus dihukum secara langsung oleh Pak Richard.""Hm, bukankah dia terlalu sibuk untuk menanggapi masalah seperti ini? Aku tidak terlambat setiap hari dan ini hanya lima menit. Aku ingat bahwa batas keterlambatan yang diterima di perusahaan ini adalah sepuluh menit dan itu tak akan mendapatkan hukuman. Bukankah hal itu sudah sangat jelas?" Jack berkata sembari menatap Melysa dan Eve secara bergantian.Eve membalas, "Kau itu tuli atau bodoh sebenarnya, bocah? Bukankah tadi sudah dijelas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status