Home / Romansa / Siasat Cinta Big Bos / Jebakan Tunangan di LA (Bag.2)

Share

Jebakan Tunangan di LA (Bag.2)

last update Last Updated: 2025-07-07 18:01:31

Bu Sudarmaji dan Jayadi sudah sampai di restoran tempat mereka janji bertemu. Beberapa menit kemudian Lisa dan Sri Astuti juga datang.

"Wah Nyonya Sudarmaji sudah shoping banyak nih," kata Sri Astuti. Ia memegangi belanjaan Bu Sudarmaji yang ada dalam dua kantong besar.

"Nggak ah, cuma dikit. Aku akan beri kamu satu di antara ini."

"Waw, terimakasih sahabatku," kata Sri Astuti dengan perasaan gembira. Sri Astuti memeluk dan menciumi pipi kiri dan kanan sahabatnya itu sakin senangnya dia dibelikan. Barang mewah lagi, batin Sri Astuti.

"Mudah-mudahan kamu menyukainya, Sri." Bu Sudarmaji mengambil satu tas kulit berwarna hijau tua yang dibelinya khusus untuk Sri Astuti. Saat di toko tas tadi, tiba-tiba dia ingin membelikan Sri Astuti satu tas juga. Sudah lama dia tak memberi hadiah pada Sri Astuti. Padahal Sri Astuti sahabatnya sejak muda dulu.

"Waduh, terimakasih banyak. Aku suka sekali," kata Sri Astuti sambil memegangi tas itu. Kedua orang yang sudah bersahabat sejak lama saling ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Siasat Cinta Big Bos    Kesedihan Dua Sahabat

    Wika sampai lebih duluan dari Natasya di kafe itu. Wika naik ke lantai dua kafe dan mengambil tempat duduk agak di pojok. Dari lantai dua bisa melihat ke arah jalan. Ia memesan minuman terlebih dahulu dan duduk menunggu Natasya. Sekitar sepuluh menit Wika duduk, dia melihat kedatangan Natasya dari arah gerbang pelataran parkir kafe. Natasya bergegas ke arah kafe karena ia melihat Wika melambaikan tangan padanya. Ia menuju tempat Wika duduk. “Hai, tak ada kabar berita darimu Nona cantik,” kata Wika sambil memandangi wajah Natasya. “Kamu benar-benar sakit ya kemaren?” Wika terus memandangi wajah Natasya seakan ingin memastikan apakah Natasya benar-benar sakit. “Benar kok. Aku memang demam dan batuk selama dua hari yang lalu.” “Terus mengapa tak berkabar?” Wika masih saja menyelediki sesuatu yang disimpan di balik senyuman Natasya. “Aku memang sakit dan baru mulai pulih hari ini.” Natasya membetulkan duduknya. “Kamu sudah pesan makanan?” tanya Natasya sambil melihat minuman yang

  • Siasat Cinta Big Bos    Kabar dari Natasya

    Pukul sepuluh pagi, Wika tak juga melihat kedatangan Natasya. Ia sedikit gelisah dan bermaksud memberitahukan hal itu pada Bu Lena. Sebelum kedatangan Wika di kantor nampaknya Bu Niar telah menugaskan petugas cleaning service untuk membersihkan ruangan lantai dua dan tiga yang biasa dikerjakan Natasya. Wika ke luar dari ruangannya dan menuju lift. Ia naik ke lantai tiga hendak menuju ruangan Bu Lena. Saat Wika ke luar lift, ia berpapasan dengan Bu Lena.“Mau kemana?” tanya Bu Lena.“Saya mau menghadap Ibu,” jawab Wika sambil tersenyum.Bu Lena akhirnya memutar arah dan melangkah beriringan dengan Wika kembali ke ruangannya.“Ada apa?” tanya Bu Lena sambil membuka laptopnya yang tadi sudah ditutupnya.“Natasya tak juga masuk pagi ini, Bu,” kata Wika dengan nada suara pelan. Bila membicarakan soal Jayadi dan Natasya mereka selalu berbicara dengan berbisik. Lena tak ingin satu orang staf pun yang mengetahui tentang hubungan Jayadi dan Natasya. Hanya dia dan Wika yang dipercaya Jayadi. Ja

  • Siasat Cinta Big Bos    Kesedihan Keluarga Bu Masna

    Natasya hanya diam membeku ketika ditanya Bu Masna."Kenapa tak memberitahu orang-orang di kantor bahwa kamu sakit?" tanya Bu Masna pada Natasya malam hari saat ia sudah pulang jualan. "Tak baik begitu. Semua orang kan jadi khawatir dan bertanya-tanya." Bu Masna berbicara pada Natasya usai memasak sup ayam dicampur dengan sayur-sayuran. Ia sengaja memasak itu agar Natasya lebih berselera makan. Dari kemarin Natasya hanya makan sedikit. Selera makannya jauh berkurang. Bu Masna khawatir putrinya bertambah sakit kalau kurang makan. Bu Masna membawakan sup ayam dalam mangkok dan juga setengah piring nasi putih."Ayo makan lebih banyak. Supaya badan tetap kuat dan cepat sehat." Bu Masna menyendok nasi yang sudah dicampur sup ayam dan menyuapi Natasya. "Lain kali kalau sakit atau ada suatu yang tidak berkenan di hati kita tetap bersikap baik pada orang lain. Apalagi pada orang-orang seperti Pak Jayadi, Bu Lena dan Wika yang sudah sangat baik pada kita," kata Bu Masna sambil menyendok yang

  • Siasat Cinta Big Bos    Jayadi Ikut Pusing

    Saat Wika pergi ke warung mie ayam Bu Masna, Jayadi baru datang di kantor. Ia agak terlambat dari biasanya. Bu Lena segera berdiri menyambut si Bos dan membukakan pintu ruangan. "Pagi, Pak," sapa Lena."Pagi. Kamu pasti terpikir kenapa saya terlambat?" kata Jayadi pada Bu Lena sambil sama-sama melangkah masuk ruangan Jayadi. Lena lalu duduk di hadapan bosnya itu. "Iya, Pak, hehe. Tumben, tak seperti biasanya.""Ada sedikit masalah kemaren. Papa harus dibawa ke dokter dini hari. Dadanya tiba-tiba sesak. Kami pulangnya sudah agak pagi," kata Jayadi sambil mengusap rambutnya. "Memangnya jantung Bapak masih bermasalah setelah pasang ring dulu?" tanya Lena penasaran dengan wajah khawatir."Masih juga bermasalah ternyata. Sebenarnya yang lebih baik, jantung papa diganti saja.""Maksudnya gimana, Pak?""Ya, cangkok jantung."Lena manggut-manggut mendengar Jayadi. Setelah pembicaraan singkat tentang soal keterlambatan Jayadi dan tentang kesehatan Pak Sudarmaji, Lena mulai melaporkan tugas-

  • Siasat Cinta Big Bos    Natasya Sakit

    Wika yang sudah datang di kantor pagi ini tak melihat Natasya. Wika sedikit heran, biasanya kalau sakit atau ada masalah, orang yang dihubungi pertama oleh Natasya adalah Wika. Sampai jam sepuluh tak ada kabar dari gadis itu. Wika duduk di ruang kerjanya, namun pikirannya tetap pada Natasya. Ia mulai menyalakan komputer. Apa Natasya telah memberitahu Bu Niar, pikir Wika? Sesaat setelah pikiran itu melintas di kapala Wika, Ia melihat Bu Niar melangkah di koridor antara ruangan di lantai tiga. Wika segera berdiri untuk menanyakan kabar Natasya."Pagi Bu Niar," sapa Wika."Pagi Mbak Wika. Natasya nggak masuk kantor ya?" "Iya, Bu. Apa dia sudah minta izin sama Ibu?" "Nggak ada Mbak. Belum ada dia menghubungi atau mengirim pesan untuk minta izin."Wika geleng-geleng kepala, "Biasanya dia juga menghubungi saya Bu. Tapi handphonenya dari tadi mati," kata Wika."Ya udah, Mbak. Biar saya suruh yang lain membersihkan ruangan lantai dua dan tiga ini." "Baik, Bu."Bu Niar melangkah ke arah lif

  • Siasat Cinta Big Bos    Desas Desus Pertunangan

    Pagi itu Natasya sampai di kantor dengan perasaan kurang nyaman. Mungkin juga dia kelelahan karena kemaren membantu ibunya jualan. Hati Natasya benar-benar tidak karuan entah apa yang menganggu perasaannya. Jelang siang, ketika Natasya naik ke lantai sepuluh untuk membersihkan ruangan Jayadi, Natasya tak melihat Bu Lena. Ia hanya melihat beberapa orang staf yang biasa membantu Bu Lena. Ia juga berpapasan dengan staf keuangan yang bernama Jolien. Ia tak terlalu akrab dengan gadis itu. Natasya hanya sekedar bertegur sapa dengan Jolien. Natasya mengetuk pintu ruangan Jayadi. Tak ada jawaban dari dalam. Natasya memberanikan diri membuka pintu. Memang tak ada Jayadi di dalam. Kemana orang-orang penting di kantor ini, pikirnya. Sebelum Natasya memulai pekerjaan membersihkan ruangan Jayadi, ia terpikir untuk mengirim pesan WA pada Wika. Wika juga tidak terlihat dari pagi."Kamu dimana, Wik?" Sekitar lima menit tak ada balasan dari Wika. Saat Natasya hendak mulai bekerja bersih-bersih, Wi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status