Beranda / Romansa / Siasat Cinta Big Bos / Jebakan Tunangan di LA (Bag.1)

Share

Jebakan Tunangan di LA (Bag.1)

last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-06 18:01:03

Rombongan Bu Sudarmaji telah mendarat di USA. Lisa tak henti nempel pada Jayadi. Satu hal yang juga kebetulan, Evan suami Eline juga kuliah di kota yang sama dengan Lisa. Di kota Los Angeles atau LA.

Lisa begitu senang. Sesekali ia menggandeng tangan Jayadi saat berjalan di bandara. Bagi Jayadi kebiasaan Lisa seperti itu sudah tak mengganggunya. Lisa seperti adik perempuan saja baginya.

Bu Sudarmaji merasa senang dan penuh semangat dengan perjalanan bersama ini.

"Akhirnya niat kesampaian juga," kata Bu Sudarmaji saat sampai di rumah tempat tinggalnya Evan suami Eline.

"Iya, Tante," tanggap Eline tertawa. Evan juga merasa senang dengan kedatangan Eline dan rombongan. Rasa rindu pada Eline jadi terobati. Kesepiannya dalam semusim kini sedikit berkurang.

"Maklum di sini beda dengan di negara kita," kata Evan. "Di negeri kita suasananya hangat. Orang-orang suka banyak humor, gombal dan gosip," lanjut Evan sambil tertawa.

"Ya, jelas dong." Bu Sudarmaji menanggapi.

Lisa dan Sri Astuti perg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Siasat Cinta Big Bos    Kegelisahan Jayadi dan Kegembiraan Lena

    Jayadi merasa tubuhnya lelah usai pergi jalan-jalan hari Minggu kemaren. Ia sampai di kantor pukul sepuluh tiga puluh. Lena menyapa dan membukakan pintu ruangan Jayadi. Lena paham nampaknya Jayadi kelelahan. Ia tidak hanya kelelahan secara fisik namun juga batinnya. Lena bisa melihat itu dari sorot mata Jayadi. Mungkin permasalahan Natasya dan soal pertunangannya dengan Lisa cukup menekan perasaannya, pikir Lena.Masih teringat bagi Jayadi apa yang dikatakan mamanya waktu mereka jalan-jalan kemaren.“Bagaimana kalau pernikahanmu dengan Lisa disegerakan?” Bu Sudarmaji menyampaikan itu saat mereka makan di restoran dekat lokasi wisata. Jayadi tak ingin berdebat dan membantah mamanya. Apalagi Jefri baru kembali dari Eropa.“Sri Astuti dan papanya Lisa sudah setuju kalau pernikahan kalian dipercepat.”“Kayaknya belum sekarang Ma. Aku dan Lisa butuh mematangkan pemikiran soal pernikahan ini. Aku takut kalau terburu-buru, nanti kami tidak siap menjalaninya.” Hanya itu kalimat yang keluar da

  • Siasat Cinta Big Bos    Jefri Sudarmaji Pulang dari Eropa

    Pak Sudarmaji dan Jayadi sudah sampai di bandara. Mereka telah menunggu Jefri di ruang tunggu kedatangan. Pak Sudarmaji terlihat begitu antusias menyambut putra bungsunya. Begitu terdengar pesawat yang membawa Jefri dari Eropa terdengar mendarat, tiap sebentar Pak Sudarmaji melihat ke arah pintu kedatangan.“Papa rindu ya sama Jefri,” komentar Jayadi tersenyum memperhatikan papanya celingak-celinguk dari tadi.“Habis sudah setahun tak bertemu Jefri,” kata Pak Sudarmaji sambil terkekeh.Jayadi tertawa pada pada papanya.Begitu Jefri muncul di antara penumpang lain, Pak Sudarmaji dan Jayadi langsung menyongsongnya.“Papaa!” seru Jefri sambil memeluk Pak Sudarmaji cukup lama. “Aku kangen Papa! Mama mana?”“Mama katanya kebetulan sudah ada janji dengan Sri Astuti dan Eline,” jawab Jayadi. Selesai berpelukan dengan Pak Sudarmaji, Jefri memeluk Jayadi.“Apa kabar brother?” tanya Jefri.“Fine, and you?” tanggap Jayadi sambil tertawa memeluk dan menepuk-nepuk pundak Jefri.“Baik juga, brothe

  • Siasat Cinta Big Bos    Bu Sudarmaji Ingin Jayadi dan Lisa Segera Menikah

    Bu Sudarmaji pergi ke rumah Eline pukul sepuluh pagi hari Sabtu ini diantar Pak Kosim. Ia terlihat turun dari mobil dan disambut Eline dengan tersenyum. Mereka berdua langsung menuju dapur. Saat Bu Sudarmaji datang, Eline sedang sibuk memasak bersama Tini. Tini sibuk memotong sayuran dan seledri.“Kalian masak apa hari ini?” tanya Bu Sudarmaji sambil memperhatikan bahan-bahan masakan yang terletak di meja besar dengan porselin berwarna hitam.“Hari ini mau masak sub daging dicampur brokoli, Tante,” kata Eline memperlihatkan daging yang sudah dipotong-potong dan juga brokoli hijau yang terlihat masih segar. “Terus ada ayam bakar pakai bumbu dan saos khusus racikan Tini.” Eline menunjukan bumbu dan saos olahan Tini dalam mangkok-mangkok berwarna coklat. “Terus mau bikin sambel khusus yang sedikit pedas. Terus lalapan ini Tante.” Eline menunjuk satu persatu bahan-bahan masakan yang akan diolahnya dengan Tini.“Emm, bakal makan enak kita siang ini,” kata Bu Sudarmaji dengan ekspresi wajah

  • Siasat Cinta Big Bos    Dua Hari Sebelum Jayadi dan Marina Bertemu

    Sudarmaji Kiyosan siang itu tiba di markas. Ia meminta Matio menghubungi Matias papanya Marina. Matio duduk di hadapan Sudarmaji. Natalie membawa buah-buahan dari arah dapur. Beberapa kali Natalie bolak balik ke dapur. Ia juga membawakan minuman untuk Sudarmaji dan Matio.“Sudah jalan ke sini, Matias?” tanya Bos Sudarmaji Kiyosan pada Matio.“Lagi di jalan, Bos,” jawab Matio sambil menghisap cerutunya.Tak berapa lama setelah itu, Reimond ajudan Sudarmaji Kiyosan yang bertubuh atletis seperti seorang pasukan khusus masuk mengantarkan Matias.“Hai, gimana kabarnya?” Sudarmaji berdiri dan memeluk Matias.“Kabar baik, Bos. Bos gimana kabarnya? Gimana kondisi kesehatannya?”“Ya, yaa, kesehatan terutama jantung yang agak bermasalah. Aku mau ganti jantung saja. Mau cangkok jantung saja,” kata Sudarmaji Kiyosan duduk kembali di kursinya semula. Matias telah duduk di sebelah Matio.“Kenapa begitu, Bos?” tanya Matias. Beberapa waktu lalu katanya sudah pasang ring di jantung.“Ah, kurang bagus

  • Siasat Cinta Big Bos    Saling Menghibur

    Siang-siang terik Jayadi dan Marina meninjau lokasi proyek. Keduanya sama-sama menggunakan helem proyek. Mereka membangun sebuah gedung hotel satu paket dengan super mall. Milik seorang pengusaha yang juga kolega Sudarmaji Kiyosan sejak lama. Sudah satu jam Jayadi dan Marina mengamati perkembangan proyek mereka. Ada beberapa bagian yang dikerjakan perusahaan Jayadi dan ada beberapa bagian yang dikerjakan perusahaan papanya Marina yang kini mulai dipimpin oleh Marina.‘Gimana progresnya Pak Bos?” tanya Marina pada Jayadi?“Sudah cukup bagus? Menurut informasi dari Lena, beberapa waktu yang lalu ada sedikit kesalahan, tapi sudah diperbaiki lagi," kata Jayadi sambil memandang orang-orang yang sedang bekerja. Marina, Lena dan tim yang lainnya ikut memperhatikan.“Iya, itu memang ada sedikit kesalahan spesifikasi barangnya yang dipesan orang-orang ku.""Ya asal jangan terulang beberapa kali kesalahan seperti itu. Bisa mengurangi keuntungan kita," kata Jayadi memberi tekanan pentingnya keh

  • Siasat Cinta Big Bos    Perbincangan Dua Orang Patah Hati

    Jayadi sibuk dengan pikirannya. Ia memikirkan bagaimana melepaskan diri dari Lisa dan bagaimana dia bisa menikah dengan Natasya secepatnya. Sejenak dia coba mengalihkan perhatian dengan menonton berita-berita terbaru tentang perkembangan dunia ekonomi dan bisnis. Jayadi berdiri dari kursi dan melangkah ke arah jendela. Setiap dia melihat ke warung mie Bu Masna, ia selalu rindu melihat Natasya. Namun Jayadi selalu menemui angan kosong tentang sosok kesayangannya itu. Sejak Natasya tidak lagi bekerja di kantor Jayadi, dia pun tak pernah lagi terlihat membantu Bu Masna jualan mie walaupun di hari libur.Jayadi kembali ke tempat duduknya. Baru sesaat dia duduk dan menatap layar handphonenya, Lena mengetuk pintu.“Ya, masuk!”Lena melangkah dan duduk di hadapan Jayadi. “Orangnya Bu Marina barusan telepon, Pak. Ia sedang mengatur jadwal kunjungan Bapak dan Bu Marina ke proyek yang baru kita kerjasamakan.”“Iya silahkan kamu atur saja jadwalnya dengan mereka. Saya ikut saja, Lena.”“Baik, Pa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status