Share

Sihir Cinta Sang Rembulan
Sihir Cinta Sang Rembulan
Author: Rifat Nabilah

Menyerang!

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2022-08-25 09:15:33

"TOLONGGG! Siapa pun tolong aku!"

Teriakan Nick terdengar keras, akan tetapi dia tidak bisa berhenti saat ini juga, ternyata seseorang telah mengejarnya dengan menggunakan tongkat sihir.

"Mau ke mana kamu? Ke marilah, aku akan memberikan kamu sedikit mantra untuk membalas kematian ibuku, karena kamu kabur dariku. Maka hukumannya akan lebih banyak lagi!"

Seseorang itu terus terbang mengejar Nick yang akan menjadi pelampiasan baginya, dia tidak akan pernah melepaskan pemuda itu.

"Gila! Siapa kamu sebenarnya? Aku tidak pernah mengenal Ibumu, bagaimana aku bisa membunuhnya? Lepaskan aku!"

"Diam! Kamu memang bukan pembunuh Ibuku, tapi kamu anak dari keturunan penyihir yang menikah dengan manusia dan telah membunuh Ibuku. Kalian seperti binatang!"

"Jangan seperti ini! Aku mohon jangan bunuh aku, kita bisa bicarakan ini baik-baik, bukankah penyihir jahat memang pantas dibunuh? Itu sangat meresahkan!"

"Apa kamu bilang? Kamu sudah lancang bicara seperti itu di depan mata aku! Rasakan ini!"

Ketika seseorang itu terus mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Nick, dia selalu gagal, karena Nick berhasil menghindarinya, bahkan bersembunyi di balik pohon besar yang penyihir itu susah untuk menyerangnya.

"Kurang ajar! Aku tidak akan memberikan kamu kebebasan! Siapa kamu hah! Di tangan aku sendiri, satu-satunya keturunan manusia penyihir itu yang akan mati. Jangan bersembunyi pengecut!"

Ada rasa gemetar saat seseorang itu mulai bersuara kembali, dia hanya berdoa agar ada yang bisa menolongnya dari penyerangan ini.

Seseorang itu telah membuka jubah hitamnya, terlihat jika rambutnya tergerai panjang, matanya terlihat sangat merah dan dia terus menyerang pohon itu.

"Kamu pikir bisa bersembunyi dari Quesha! Tidak akan! Kita baru saja bermain-main di sini! Kita lihat, apa yang akan aku lakukan saat nanti kamu muncul."

Quesha menghilang, langit sudah mulai mendung, dia harus kembali ke langit untuk pulang ke kerajaan rembulan.

"Ini sudah hampir hujan, aku harus kembali, lihat saja. Aku akan melihat kamu dari air ajaib yang aku miliki."

Quesha menghilang setelah ini, dia tidak mau berlama-lama ada di dunia manusia, itu sudah melanggar aturan dunia penyihir dan kerajaannya.

Quesha pergi ke dalam kamarnya, ternyata Nick sudah keluar dari pohon itu, dia terlihat ketakutan dan sangat berhati-hati.

"Lihat kelakuannya! Ternyata dia tidak layak hidup! Beruntung kalau dia bisa bebas dari aku, tapi nanti malam, tidak lagi pemuda."

Quesha telah menghilangkan gambarnya dari air yang bisa melihat tempat Nick saat ini, dan ternyata dia tidak juga peduli dengan jamuan pertama yang diadakan oleh sang ayah. Di kerajaan rembulan sedang ada jamuan makan malam untuk pernikahan kedua dari pangeran matahari.

"Sudah hampir! Aku harus bersiap untuk pergi!"

Quesha sangat panik ketika kerajaannya ramai dipenuhi para penyihir, itu penyebab dirinya harus menyelinap ke dunia manusia saat malam hari.

"Selamat malam pemuda? Apa kamu sudah melupakan kejadian tadi?"

Tidak mungkin!

Dia datang!

"Kamu? Mau apa kamu datang lagi? Aku tidak membunuh Ibumu! Jangan ganggu aku!"

Nick memundurkan dirinya ke arah yang bisa membuatnya bisa melarikan diri.

"Tenanglah pemuda, aku hanya ingin memberikan kamu sedikit luka, walaupun aku rasa itu akan membunuhmu."

"Tidak! Kamu tidak punya hak untuk menjadikan aku tumbal! Pergi kamu penyihir jahat!"

Nick berlari sekuat mungkin keluar rumah, dia menuju pantai selatan yang sangat luas itu, terdengar ombak begitu kencang hingga suaranya tidak terdengar oleh orang lain.

"Tolong! Tolong!"

Nick tetap berusaha berlari walaupun sampai terjatuh, dia tidak mengerti, kenapa harus dirinya menjadi tumbal penyihir, karena sudah banyak yang beredar kabar, kalau penyihir itu datang, dia akan menjadikan manusia sebagai tumbal kesaktian untuk membuatnya terlihat awet muda.

"Gemas sekali, kamu memang belum pernah aku bunuh, tapi sudah berlarian seperti kelinci yang melompat-lompat, ada apa dengan kamu?"

Sedangkan Nick tetap berlari menghindari serangan Quesha, dengan cepat dia membawa ranting sedang untuk memukul penyihir itu.

"Rasakan ini penyihir jahat!"

"Astaga, kamu pikir aku manusia? Kita lihat, hanya dengan satu mantra, maka ranting kecil yang ada di tanganmu itu akan lenyap."

Dan benar saja, ranting itu telah hilang ketika mantra sudah diucapkan, mungkin ini membuat Nick semakin ketakutan histeris.

'Tuhan, ada apa dengan hidupku, kenapa harus berurusan dengan penyihir jahat? Apa aku akan mati di tangannya? Atau aku ini akan dijadikan tumbal yang akan bekerja untuknya? Tolong lindungilah hamba.'

Di setiap doanya memberikan sesuatu datang untuk menyinarinya, ternyata cahaya rembulan yang menolong Nick saat Quesha telah bisa menyerangnya.

"Cahaya Ayah! Kenapa bisa Ayah melindunginya? Apa beliau sudah mengetahui niat aku untuk membunuhnya?"

Quesha sangat takut, gilirannya yang harus pergi karena tidak mungkin melawan cahaya itu, karena dia bisa lenyap menjadi debu.

"Hey, aku akan datang lagi. Jangan pikir aku akan menyerah ketika kamu telah melenyapkan Ibuku! Aku akan datang kembali!"

Dia terbang ke kerajaan rembulan, Quesha kesal karena gagal lagi membunuh pemuda itu, namun cahaya itu telah hilang dua menit setelah Quesha pergi.

"Alhamdulillah, akhirnya penyihir itu pergi, tapi tadi itu cahaya apa?"

Nick terheran, namun dia bersyukur karena diselamatkan oleh sang pencipta untuk tetap hidup dengan perantara sebuah cahaya rembulan.

Nick berlari menuju rumahnya, dia tidak mau berada di luar rumah dan bertemu penyihir itu lagi, rasanya menakutkan.

Hidupnya sudah susah pasca ditinggal sendiri oleh kedua orang tuanya, dia bertahan menjadi seorang nelayan di pesisir pantai selatan di jawa tengah kota kebumen.

"Penyihir yang tidak tau asal usulnya itu dari mana datangnya? Apa dulu orang tuaku yang telah membunuh Ibunya? Tapi, mereka pasti punya alasan yang jelas, kenapa bisa penyihir itu dibunuh, aku akan tetap waspada jika nanti dia kembali, aku akan buat dia pergi lagi."

Nick masih berani saat Quesha melihatnya dari air ajaibnya, terlihat jika pemuda itu telah meremehkan dirinya.

"Kurang ajar! Kalau itu bukan karena bantuan dari Ayah, mungkin malam ini dia akan tewas di tangan aku, siapa dia? Aku akan datang lagi setelah semuanya aman, mungkin itu hanya peringatan dari sang rembulan sebelum dia melaporkannya kepada Ayah, aku harus bermain cantik."

Dia tidak mengerti semuanya ini memberikan pemuda itu besar kepala, namun bukan Quesha jika menyerah dengan tujuannya. Terlihat foto mendiang Ibunya yang masih terus disimpannya.

"Ibunda, aku sudah hampir membunuhnya, tapi Ayah telah menyelamatkannya, aku harus bagaimana? Berikan aku cahayamu untuk membantuku, aku tidak mau kematianmu hanya sia-sia dan pemuda itu bebas hidup tenang di luar sana, dia tidak boleh menikmati umur panjang setelah aku resmi menjadi pengganti Ibunda. Lihat saja! Dia akan mati!"

Quesha memikirkan rencana yang lebih halus, akan tetapi belum menemukannya, sampai pikirannya tertuju pada foto Ibunda dan Sang Ayah yang berpelukan.

"Yah, itu caranya."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Luthfi Dicky
ok mantap daj
goodnovel comment avatar
HANA PUSPARINI
semangat bil
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Hidup Bahagia

    "Nick, aku harus pergi bersama dengan kamu, tapi kamu tidak boleh meninggalkan aku di tempat aman yang kamu maksud itu."Saat Quesha dan Nick sedang berbicara, ternyata suara air naik ke daratan, ada bencana besar menimpa tempat tinggal mereka. "Pegangan Nick!" Seru Quesha memegang tangan Nick dengan erat. Mereka terbang dan menyaksikan betapa air dengan dahsyatnya menenggelamkan tempat mereka, dan banyak orang yang berteriak-teriak meminta pertolongan, Quesha hanya bisa menjadi penonton bersama Nick. "Sayang, apa tidak ada cara untuk menolong mereka?""Tidak ada, aku tidak akan mampu menolong semuanya, aku hanya mau membantu orang yang paling dipercayai aku saja, yaitu kamu."Nick bersedih karena tidak bisa membantu teman-teman nelayannya, hanya bisa melihat betapa mayat-mayat mereka sudah terapung-apung di atas air laut yang bercampur dengan pasir daratan. "Semua sudah ditakdirkan Nick, aku tidak boleh ikut campur, kamu harus paham tentang ini, kamu juga tidak bisa berbuat apa-a

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Mulai Menerima Satu Sama Lain

    Nick sudah ada di depan pohon yang ada istrinya di atas, walaupun ketinggian pohon tersebut tidak mungkin ada orang yang menaikinya, tetapi kenyataannya adalah Quesha ada di atas sana. "Aku harus naik ke atas sebelum istriku jatuh, apa dia tersangkut sampai ke atas sana ya? Aku tidak mau kalau dia jatuh."Nick perlahan naik ke pohon yang tinggi itu, tetapi jarak antara Nick dan Quesha sangat jauh. Quesha melihat kalau Nick berusaha menjemput dirinya tanpa memikirkan nyawanya sendiri. "Ada apa dengan pria itu? Kenapa dia rela mengorbankan nyawanya demi aku sampai melakukan hal bodoh yang tidak mungkin di lakukan manusia lain?"Quesha turun dari pohon secara perlahan dengan terbang, dia akan menjemput Nick agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan. "Nick," panggilnya. Nick menoleh, ternyata sumber suara itu dari arah sebelah kiri dan dia melihat kalau istrinya yang memanggilnya. "Sayang, apa itu kamu?""Benar, ini aku."Quesha segera menarik tangan Nick, mereka terbang bersama, Ni

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Wujud Manusia

    "Kamu di sini juga Pangeran?"Quesha mendekat di mana seseorang yang mirip dengan Sunke itu berdiri melihat dirinya sangat penasaran. "Aku bukan pangeran," jawabnya. "Eh, jangan pura-pura begini pangeran, kamu bisa mengaku identitas kamu sama aku, semestinya kamu tau kalau aku tidak mudah dibodohi."Quesha memastikan sekali lagi dengan kekuatannya yang keluar dari tangan, tidak ada reaksi kekuatan Sunke yang muncul, karena seharusnya bisa memancing kekuatan jika Sunke memang sedang menyamar. "Maaf, di tangan kamu itu terdapat cahaya seperti itu dari mana? Apa kamu seorang pesulap yang memang mengembara? Pakaianmu juga sangat berbeda dari orang biasanya.""Ah, apa yang kamu tanyakan itu sama aku tidak lucu, kamu ini Sunke kan pangeran penyihir yang sangat jahat itu?"Seseorang itu tertawa mendengar dirinya disamakan dengan penyihir jahat yang katanya sangat kejam di dunia manusia. "Hahaha, mana mungkin seperti itu. Aku hanyalah manusia biasa, bukan penyihir Sunke yang kamu maksud i

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Menjauhlah Dariku!

    "Quesha, aku minta maaf sudah membuat kamu pergi, penyesalan ini memang bisa aku rasakan setelah kamu tidak ada."Nick masih duduk dengan kewaspadaan yang luar biasa, bukan tentang binatang buas, tetapi sebaliknya, yang dipikirkan hanyalah Quesha semata. Di atas pepohonan masih mengawasi gerak-gerik Nick yang tidak pernah hilang dari pandangannya. "Dia merasakan penyesalan, kenapa?"Quesha masih tidak mempercayai itu. Karena manusia di matanya sama, apalagi Nick termasuk anak dari pembunuh ibundanya. "Jangan harap aku tertipu oleh kamu manusia, tidak akan sampai aku mendapatkan kebenarannya."Nick menangis sendiri di sana, hujan mengiringi kesedihan pria itu, dia tidak kuat jika harus hidup sendiri tanpa istrinya. "Hujan lagi, dia bisa mati di sana."Quesha merasa iba melihat kondisi Nick yang diterjang hujan lebat, apalagi bisa-bisa terjadi banjir ataupun longsor di sana, atau tertimbun pepohonan yang jatuh. "Nick, dia harus aku selamatkan dulu, tapi bagaimana caranya agar aku t

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Dalam Kebimbangan

    "Ada apa sayang?" Nick terheran dengan sikap Quesha yang mudah berubah, sekarang sudah mulai berjarak dengannya. "Aku rasa kamu tidak perlu dekat dengan aku mulai sekarang, apa kamu bisa?""Apa ini? Itukah permintaan kamu untuk aku?"Quesha melihat kekecewaan di mata Nick, pria itu memang sudah sangat lama diperlakukan dingin oleh Quesha selama ini. "Benar. Aku meminta semua ini sama kamu, apa kamu bisa mewujudkan apa yang aku mau?"Nick memegang kepalanya dengan kedua tangan, seperti isi kepalanya sudah penuh dengan kekecewaan pada istrinya. "Aku tidak tau," jawab Nick. "Masa tidak tau, tinggal jawab iya atau tidak?"Nick semakin tidak mau menjawab pertanyaan istrinya yang menurutnya membuat hatinya sakit. "Cukup Quesha, ini di luar batas kesabaran aku selama ini," balas Nick. "Maksudnya?"Quesha bertanya balik, sedangkan dia hanya ingin Nick menjauhkan dirinya di saat dirinya memang ingin sendiri. "Dari dulu sikap kamu seperti ini sama aku, salah aku apa? Atau kamu tidak per

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Terbangunnya Quesha Dari Mimpi

    Saat Quesha ingin menjawab semua yang ditanyakan Nick, dia terjatuh dari tempat tidur usang di mana dirinya menyadarinya jika sudah berada di dalam rumah Nick kembali. "Aku tidur?"Quesha beranjak menuju rembulan yang ada di luar rumah. Terlihat masih sangat bercahaya sekali seolah-olah memberikan isyarat kepada dirinya yang telah bermimpi panjang. "Ayahanda, bisakah aku kembali ke rembulan?"Quesha tidak melihat cahaya itu merespon dirinya. Tetapi bisa tahu kalau di atas sana sang rembulan mengetahui dirinya ada di bawah. "Ayahanda, kenapa tega dengan aku?"Sang rembulan yang ada di atas melihat anaknya bersedih di bawah rembulan meminta agar bisa naik kembali, penyesalan anaknya tidak membuat hatinya gentar. "Maafkan Ayahanda yang tidak akan merubah takdir ini, kekuasaan di sini begitu menggelapkan hati dan pikiran Ayahanda. Tapi, aku akan menebusnya dalam waktu yang panjang agar kamu bisa bahagia hidup di bumi."Sang rembulan membuat mimpi panjang Quesha menjadi sangat buruk ke

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Pulang

    "Ya, ini adalah keputusan yang tepat untuk kita bisa memulai semua dari awal," jawab Nick. Quesha sangat beruntung memiliki suami seperti Nick yang tidak pernah berhenti memperjuangkan dirinya dan selalu bisa sabar. "Nick, terima kasih," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca. Nick menggenggam tangan istrinya, dia percaya sekarang Quesha sudah mencintai dirinya sedalam yang dia rasakan. "Nick, apa kamu bahagia hidup bersama denganku?""Sama-sama sayang, tentu aku sangat bahagia bisa bersama dengan wanita tercantik seperti kamu, kita akan selalu bisa melewati berbagai rintangan."Nick segera memeluk istrinya itu dengan erat, dan membayangkan jika dirinya dulu tidak bersabar mencintai Quesha, mungkin dia tidak akan pernah mendapatkan istrinya ini. Quesha bisa bersama dengan Nick atas bantuan sang rembulan juga walaupun semua itu salah, tetapi bisa membuatnya jauh lebih damai. Sampai pagi mereka berdua terjaga tidak ada tidur, keduanya ingin menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Mengukir Bahagia

    "Iya, aku rasa bisa bersama denganmu adalah keindahan yang tidak akan pernah aku lupakan, tapi kamu tau tidak, beberapa hari lalu aku bertemu seorang wanita yang mirip denganmu walaupun tubuhnya sangat gelap, dia cantik seperti mu sayang," kata Nick menceritakan kejadian kemarin. Quesha berhenti sejenak, padahal dia ingin melupakan kejadian dirinya menjadi sangat buruk rupa, dan sekarang dia kembali cantik lagi. "Nick, apa kamu jatuh hati padanya?""Hampir, itu juga karena dia mirip denganmu, aku merasakan sesuatu yang beda ketika dekat dengannya persis seperti dekat denganmu, mungkin aku hanya kesepian waktu itu."Quesha kembali termenung akibat jawaban dari Nick. Dengan wujudnya yang jelek sekalipun Nick tetap jatuh cinta kepadanya. "Benarkah? Apa yang dia lakukan?""Dia awalnya meminta makanan, buah, tetapi hari itu dia membunuh para pegawai," jawab Nick jujur pada Quesha."Dia orang jahat?"Nick tidak bisa memastikan jika penyihir itu jahat, dalam relung hatinya mengatakan tida

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Keputusan Pulang

    Masih ada di atas kerajaan matahari, Quesha kembali merenung sendiri sejak kejadian kemarin, sedangkan Nick harus mempertanggungjawabkan kematian orang-orang itu dengan membayarkan denda yang cukup besar pada keluarga masing-masing karena mereka mati di saat sedang bekerja. "Aku ingin melihat Nick, apa dia di sana baik-baik saja?"Quesha pergi melihat Nick dalam air ajaib yang ternyata sekarang Nick sendiri tidak bisa dilihat dari air ajaibnya. "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengannya sehingga air ini tidak bisa melihatnya? Aku harus mencari tau sendiri, tapi kalau aku turun menemuinya, maka aku memutuskan meninggalkan kerajaan ini, dan bersiap untuk wujud ku yang hitam."Nick di bumi merasakan sedih bukan karena harus menanggung semuanya dengan segala biaya yang dia bisa berikan, tetapi dia merasa kehilangan Quesha kembali. "Sayang, kamu ke mana? Aku merindukan kamu di sini dalam kenangan kita yang tidak pernah hilang, aku tidak bisa melupakan kamu walaupun itu hanya satu detik

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status