Share

Bab 90

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-09 11:30:45
“TUAN, APA YANG ANDA LAKUKAN?”

Seorang perawat tiba-tiba masuk dan memukul lengan Kenan. Kenan terkejut dan langsung melepaskan cekalannya. Tak ayal tubuh Lisa langsung ambruk ke bawah.

Perawat itu langsung menolong Lisa. Sedangkan Kenan seperti orang linglung hanya diam menatap Lisa.

“Lebih baik Anda pergi dari sini. Atau saya laporkan polisi!!!” ancam perawat itu ke Kenan.

Kenan tampak ketakutan dan seketika berjalan keluar ruangan. Ia setengah berlari meninggalkan rumah sakit. Padahal sesaat tadi, dia seperti orang yang tidak takut dihukum. Namun, kenapa kini sangat pengecut.

Kenan langsung mencegat taxi dan meminta mengantarnya ke rumah sakit tempat Tuan Eliot dirawat. Rumah sakitnya memang berbeda dan letaknya sedikit berjauhan. Kenan duduk diam di bangku belakang sambil mengatur napasnya.

Ia pikir Lisa sudah mati, tapi ternyata kedatangan perawat itu telah menyelamatkannya.

“Kenan, kamu baik-baik saja, kan?” tanya Nyonya Eliana.

Sejak datang tadi, Kenan hanya diam dan ter
Aira Tsuraya

Mo tahu jawaban Nyonya Eliana, gak? Komen dulu di bagian depan novel. Ntar klo banyak yang komen, aku tambahin babnya untuk update besok. Btw, Terima kasih buat yang sudah kasih gift, bintang dan review di setiap bab. Maaf, gak bisa balas satu persatu. Love you n happy reading.

| 19
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Tutut Ara
Iya... Kalo upload ditambah dong babnyq
goodnovel comment avatar
Inne Dara
jawab mamahnya Kenan : Kenan kamu pantas di tinggalkan lea, kr kamu pembunuh anak mu sendiri, dan sekarang mamah mengerti kenapa Lea bertindak seperti sekarang, mamah kecewa sama kamu ! apakah bgth Thor..yuks ditunggu tambahan bab nya
goodnovel comment avatar
Mamahnya Rayhan
ayo Thor jangan bikin teka teki tambah bab nya othor cantik deh...️...️...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 113

    “Siapa yang bilang kamu jadi manager keuangan?”Tiba-tiba suara Ghalib menyeruak di antara kerumunan karyawan. Tak ayal semua langsung membuka jalan dan mengizinkan Ghalib lewat. Lisa tampak terkejut, tapi dia langsung tersenyum sambil menyambut Ghalib.“TURUN!!!” Ghalib kembali berseru.Lisa terjingkat kaget. Dengan ketakutan dia turun dari podium. Kemudian Ghalib melihat ke arah karyawannya.“Apa kalian ingin dipecat semua hari ini?”Seketika kerumunan karyawan itu bubar dan berlarian kocar-kacir menuju lift. Bahkan ada yang terpaksa menggunakan tangga. Hanya tinggal beberapa orang saja di area lobby. Termasuk, Ghalib, Lisa, Pak Jonas dan Lea.“Kamu hanya kujadikan staf keuangan. Bukan manager keuangan. Bego banget, sih. Masa gak ngerti bedanya.”Lisa terdiam, menundukkan kepala dan tak berani bersuara. Kemudian Ghalib melihat Pak Jonas.“Pak, antar dia ke ruangannya. Ruan

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 112

    “Ghalib, Nenek dengar kamu menempatkan Lisa sebagai office girl di kantormu. Apa benar?” tanya Nyonya Emilia di telepon sore itu.Ghalib yang baru saja selesai meeting hanya diam sambil menatap kosong ke depan. Ghalib yakin Lisa telah mengadu ke Tuan Fandi, kemudian Tuan Fandi mengadu ke neneknya. Tuan Fandi tahu jika Ghalib sangat menurut pada Nyonya Emilia. Itu sebabnya sengaja langsung mengadukannya.Ghalib menarik napas panjang sambil mengacak rambutnya.“Aku hanya menempatkan dia berdasarkan pendidikannya, Nek. Dia hanya lulusan SMP, masa mau aku taruh di manager.”Nyonya Emilia terdiam sambil menghela napas panjang. Ia sangat mengerti watak cucunya. Jika Ghalib sudah membenci seseorang pasti akan selamanya seperti itu.“Iya, Nenek tahu. Namun, kamu juga harus ingat status dia apa, Ghalib.”Ghalib membisu. Bahunya naik turun, sambil berulang kali menghela napas. Terlihat sekali jika dia sedang menahan

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 111

    “APA-APAAN INI!!! Kenapa malah jadi office girl? Aku mau jadi manager, bukan office girl.”Lisa terlihat kesal bahkan melempar baju yang baru saja diberikan Pak Jonas ke lantai. Pak Jonas terdiam, memungut baju sambil menatap datar Lisa.“Saya hanya menjalankan perintah saja, Nona.”Lisa terlihat murka. Ia membalikkan badan kemudian keluar dari sana dan berjalan menuju ruangan Ghalib. Ia sengaja melebarkan langkahnya agar bisa segera menemui Ghalib. Namun, begitu sampai di ruangan Ghalib, Lisa harus kecewa. Pria tampan itu sudah tidak ada di sana.“Sialan!!! Akan aku laporkan ke Ayah!!!”Lisa memilih berjalan keluar ruangan Ghalib menuju lift. Sepertinya dia akan meninggalkan kantor ini. Pak Jonas yang melihatnya dari jauh hanya mengulum senyum saja. Pria paruh baya itu sudah menduga, Tuan mudanya tidak akan bersungguh-sungguh mengizinkan Lisa bekerja di sana.Sementara itu Ghalib tampak tertawa terbahak-b

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 110

    “Tuan, ada Tuan Fandi ingin bertemu,” ucap Pak Jonas sore itu.Ghalib hanya diam sambil melirik asistennya sekilas. Ia sudah menduga ayahnya akan menemuinya lagi usai ulahnya tadi ke Lisa. Melihat tidak ada jawaban dari Ghalib, Pak Jonas kembali bersuara.“Tuan … .”Ghalib menghela napas panjang, mengangkat kepala sambil melihat Pak Jonas.“Suruh dia masuk!!”Pak Jonas mengangguk kemudian tak lama pria paruh baya itu sudah keluar dari ruangan Ghalib. Setelahnya terlihat Tuan Fandi yang masuk ke dalam ruangan.Ghalib masih menunduk dan terlihat sibuk dengan berkas di tangannya. Namun, meski demikian ia mendengar langkah kaki yang semakin mendekat menghampirinya.“Apa pelakor itu yang memintamu ke sini?” sapa Ghalib.Tuan Fandi terdiam, menghela napas dengan jakun yang naik turun.“Apa kamu bisa menghilangkan julukannya, Ghalib? Dia adikmu.”Ghalib mendengkus, mendongak menatap Tuan Fandi dengan tajam.“Dia anakmu, bukan anak ibuku. Jadi dia bukan adikku. Jangan paksa aku!!!”Tuan Fandi

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 109

    “LISA!!!??”Lea sangat terkejut saat melihat Lisa ada di sini. Penampilannya sudah berubah, bahkan Lea melihat perut Lisa sudah rata. Apa dia sudah melahirkan?“Kamu pasti terkejut melihatku di sini, bukan?”Seolah tahu dengan tanya di benak Lea, Lisa kembali bersuara. Lea hanya diam tidak berkomentar, tapi dia melihat reaksi berbeda yang ditunjukkan pria tampan di sampingnya.Lisa tersenyum miring sambil melihat Ghalib dengan sudut matanya.“Ghalib, kenapa kamu tidak jelaskan padanya tentang status kita?”Lea semakin terkejut dan menoleh ke Ghalib seakan meminta penjelasan. Ghalib hanya menyeringai sambil membalas tatapan Lisa.“Mau menjelaskan apa?”“Katakan saja jika kita adik kakak!!!”Sontak Lea terperangah saat mendengar ucapan Lisa. Sementara Ghalib hanya tertawa mendengar ucapan Lisa.“Adik kakak dari mana? Ayahku sudah mati dan bajingan itu

  • Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor   Bab 108

    Ghalib tersenyum menyeringai mendengar gertakan Lisa. Sedangkan Lisa terlihat kesal melihat reaksinya.“Membalas kami katamu?” ulang Ghalib.Lisa hanya diam, tidak menjawab. Dari awal bertemu sikap Ghalib yang superior membuat Lisa ketakutan bahkan ketika dalam situasi seperti ini pun, masih ada rasa takut itu. Hanya saja Lisa berusaha menyembunyikannya dengan baik.“Kamu bukan apa-apa, Lisa. Kamu tidak punya kuasa. Jangan bermimpi kamu semudah itu menjadi bagian dari keluarga ini.”Mata Lisa meruncing dan terlihat marah. Pertemuan pertamanya dengan Ghalib sudah menimbulkan kesan tak suka dan kini dia malah akan sering berinteraksi dengannya.“Sampai kapan pun anak pelakor adalah pelakor. Tidak punya status sah dan resmi dalam sebuah pernikahan. Jadi, jangan berharap kamu bisa membalasku apalagi Lea.”“Kalian itu hanya maling. Pertama maling suami orang, kemudian maling status lalu mau maling apa lag

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status