Share

Bab 45

Sebenarnya aku tidak mengetahui apa yang sebenarnya ingin mereka siapkan. Perintah Mbak Giska hanya menyuruh akur saja. Ia tidak menjelaskan apa-apa.

Adnan sudah pulang dengan sedikit senyum. Padahal sebelumnya ia sempat mencemaskanku. Ada getaran saat Adnan bicara seperti itu. Bisa-bisanya ia melakukan hal yang membuatku percaya diri terlalu tinggi.

Aku masuk ke kamar sesuai dengan apa yang direncanakan. Kututup pintunya lalu menguncinya. Airin terlihat tengah menggulirkan jari lentiknya di atas layar ponsel yang menyorot terang. Ia terlihat seperti tengah mengetik pesan. Wajah wanita itu cemberut sambil memicingkan matanya ke arah layar.

"Istirahat, kamu pasti capek," ucapku saat berada di sebelahnya. Kemudian, Airin menoleh ke arahku, tapi setelah itu ia berpaling kembali.

Tidak ada suara tanggapan, hanya helaan napas terdengar dari mulutnya.

"Kita senasib, aku yang kedua dan kamu yang ketiga," ucapku padanya.

Airin menghadap ke arahku. Ia meletakkan benda pipih itu di atas r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ratu mlangi
jadi bertele tele xeritanya,,,gak seru lagi thor,,,,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status