Share

Bab 34

[Num, bisa jemput Shanum, gak? Dia minta pulang, tapi aku sedang rapot dengan Cahaya. Dia gak mau ditinggal pergi.]

Aku mengetuk-ngetuk jari pada pinggiran ponsel. Tidak biasanya Shanum minta pulang cepat. Padahal waktu masih pukul sepuluh pagi. Masih jauh banget dari jam pulang Shanum yang seharusnya diantar Mas Sandi pukul tiga sore.

"Hey, kok ngelamun?"

Aku terkejut saat pundakku ditepuk dari belakang. Buru-buru ponsel kumasukkan ke dalam saku celana, kemudian melihat siapa yang menegurku itu.

"Sita?" ucapku seraya mengurut dada.

"Kenapa, Mbak?" Dia balik bertanya.

"Mantan suamiku nyuruh aku buat jemput Shanum, tapi kan aku masih kerja," kataku lesu.

Ini hari minggu. Hari libur untuk mereka yang bekerja di kantoran, tapi tidak denganku. Aku tidak punya jam libur. Satu minggu tujuh hari, selalu diwajibkan masuk kerja.

Justru akhir pekan seperti ini, pengunjung akan lebih banyak dari biasanya. Dan kami para karyawan akan semakin sibuk dengan pelanggan yang tidak ada habisnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status