Share

Bab 39

"Kok, bisa?" tanyaku khawatir.

"Biasalah, anak-anak saling geser, dan Shanum jatuh. Tidak ada yang luka, tapi sepertinya dia kurang sehat. Sedari masuk, tidak bersemangat," jelas Safira.

"Nitip sebentar, aku akan ke sana sekarang," pungkasku, kemudian mematikan telepon.

Mas Sandi menatapku, tanpa bertanya pun aku tahu dari tatapan itu. Dia ingin bertanya, mungkin tidak enak atau menjaga perasaan wanita di sampingnya.

"Shanum jatuh di sekolah, aku akan menjemputnya sekarang," ujarku membuat kening ayah dari putriku mengkerut.

"Kok, bisa jatuh? Bagiamana keadaan dia sekarang?"

"Mas, kamu apa-apaan, sih malah nanyain anak yang lain, sedangkan anak kita lagi berjuang di dalam sana." Mawar protes, keberatan dengan pertanyaan Mas Sandi padaku.

"Cahaya ada di dalam, karena kecerobohan kamu! Gak becus jadi ibu. Aku akan menjemput Shanum, kamu tunggu di sini."

"Gak bisa! Biarkan ibunya yang jemput, kamu gak usah ke mana-mana. Kalau nanti dokter nanyain kamu dan minta pendapat kita sebagai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
ira cardova
Lu balaslah si mawar itu num, ini diam aja diinjak2, bego lu
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
ich syukurin ranum, sibuk ngurusin anak orang anak sendiri y dilupakan. kesel liht gayanya ranum
goodnovel comment avatar
Yung
iiya cahaya dpat karma dari ibu nya,seharus nya mawar yg dpt karma bukan cahaya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status