Share

Bab 40

"Koma."

"Innalilahi ... Allahu Rabbi ...."

Aku tidak bisa membendung air mataku ketika Mas Sandi mengatakan keadaan Cahaya.

Bayangan wajah ceria anak itu menari indah melumpuhkan ingatanku. Tawanya, candanya, bahkan ungkapan cinta dia yang selalu spontan padaku, membuat air mata semakin deras membanjiri pipi ini.

"Kakak ...," lirihku diselangi isak tangis.

"Doakan Cahaya, ya Num? Doakan agar dia cepat bangun dan sembuh," ujar Mas Sandi masih terhubung denganku.

Aku mengusap kedua mata, menarik napas sangat dalam untuk menenangkan perasaan ini.

"Mas, apa yang terjadi pada Aya, sampai dia mengalami koma?" tanyaku sangat ingin tahu.

"Kata dokter, Cahaya kena serangan jantung. Kamu pun tahu, kalau Cahaya memang memiliki penyakit bawaan sejak lahir. Dan juga ... ada cedera di otaknya yang membuat Cahaya kehilangan kesadaran."

"Cedera otak? Apa Cahaya jatuh di rumah?" tanyaku lagi.

Tidak mungkin akan ada cedera otak, jika tidak ada benturan di kepalanya.

"Kemungkinan memang seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sasya Sa'adah
bisa liat cctv dong, kalau belum dilepas. Pasti ada jawabnya disitu
goodnovel comment avatar
Ati Husni
kasian cahaya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status