Share

Bab 41

"Soni."

"Iya, Mbak?" tanyanya.

"Kamu tahu, Cahaya koma?"

"Ya, aku sedang di rumah sakit bersama Mama."

Embusan napas berat Soni terdengar hingga ke sini. Apa yang terjadi pada Cahaya, pasti membuat pria itu shock juga.

Aku pun ingin ke sana. Ingin mendampingi Cahaya yang tengah berjuang antara hidup dan mati.

"Terus, gimana keadaan dia sekarang?" tanyaku lagi.

"Akan aku kirimkan gambarnya, Mbak. Kalau bisa, datanglah sebentar. Jenguk dia, ajak dia bicara. Mungkin, akan ada keajaiban jika Mbak Ranum yang membangunkannya."

Bagaikan dihimpit batu besar. Dadaku terasa sesak membayangkan kondisi Cahaya yang mungkin tidak baik-baik saja.

Air mataku kembali keluar dengan sendirinya. Jari-jari ini pun sibuk menghapusnya hingga isak pun keluar membuatku sulit berucap.

"Mbak, masih di sana?" Soni kembali bicara.

"Ya, aku di sini."

"Aku alihkan ke panggilan video saja, ya? Biar Mbak bisa lihat langsung Cahaya."

Aku tidak menjawab. Menatap layar ponsel yang masih bergambar Soni, kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Yenni Kurniati D
semoga aja lekas sembuh ya...
goodnovel comment avatar
Isabella
mewek, mungkin cahaya ada kaitannya dg si mawar
goodnovel comment avatar
Tiger White
subuh2 mewek aku ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status