Share

Bab 51

Aku mengedikkan bahu. Jika Safira mengatakan Devano belum menikah, itu artinya wanita tadi hanya mengaku-ngaku saja untuk memperlakukanku?

"Bentar-bentar, ini bukan wanitanya?" ujar Safira memperlihatkannya foto wanita yang sama persis dengan wajah perempuan yang melabrakku tadi.

"He'em, dia orangnya," ucapku yakin.

"Wah, parah. Dia ini, emang pernah dikenalkan Devano pada keluarga sebagai pacarnya, tapi tidak mendapatkan restu dari ibunya Devano. Kok, berani banget ngaku-ngaku?" ujar Safira lagi.

"Kenapa tidak restui?"

Pembahasan kami semakin menarik. Apalagi sumber pembahasan adalah Devano dan wanita yang tadi telah melabrakku.

"Mana aku tahu, Num. Mungkin gak sreg aja sama wanita itu."

"Apa jangan-jangan, mereka sudah nikah tapi diam-diam, ya, Fir?" ujarku lagi mengatakan kemungkinan.

Karena tidak mungkin wanita tadi akan seberani itu, jika hanya sebagai kekasih. Kemungkinannya hanya ada dua.

Dia memang istrinya, atau dia disuruh seseorang. Dalam artian, dibayar untuk mempe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Isabella
kerjaan mawar lagi ... kq gini amat ini nofel apa mungsuhnya sudah tau jika ranum membeli ruko kan aneh
goodnovel comment avatar
Vy2_tales
wew agak aneh thor...itu ruko baru, di tempat baru, yang punya ga pesan makann, tiba2 ada orng ga dikenal bawa kue kesukaan yg punya ruko...ehh langsung dimakan tanpa berpikir kejanggalannya wkwkwkwkwkw
goodnovel comment avatar
Indah Suci Lestari
ini lah yg aku gak suka dari novel2 rumah tangga... terlalu bertele2... dan ceritanya agak absurd... kalo memang gak kenal, ditambah lagi ada musuh, kayaknya terlalu gegabah menerima pemberian orang asing...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status