Share

Menyerah

Tantangan terbesar menurut Reza dan Rayyan adalah meyakinkan Ken. Mereka tahu perangai sang sahabat. Sepintas, Ken terlihat lembut dan tidak banyak membantah. Namun, jangan salah sangka. Kalau sudah mempunyai prinsip, Ken akan memegangnya kuat - kuat, tak dapat digoyang barang se-milimeter pun. 

Setelah mencari waktu yang tepat, Reza dan Rayyan mendatangi Ken di workshop-nya. Kali ini mereka tidak datang dengan tangan kosong. Lima porsi sate kambing dibeli dari restoran langganan lelaki itu. Belum lagi sekeranjang buah dan sekotak puding buatan Syifa. 

Mata Ken langsung membulat saat Reza membuka bungkusan sate kambing. Aroma sedap khas panggangan daging merebak memenuhi ruangan. Selera makan Ken tergugah. Alir liur pun meluber nyaris turun menjadi lelehan ludah. Sembari mengunyah sate kegemaran, mata Ken awas mengamati Reza dan Rayyan bergantian.

“Biasanya kalian minta makan. Kok tumben datang bawa sate. Apa udang di balik batunya?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status