Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 164. Pertemuan Viola Dan Rehan

Share

Bab 164. Pertemuan Viola Dan Rehan

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2025-02-03 23:44:24

“Loh, kok Mami diam aja? Kenapa emangnya kalau seandainya Opa dan Oma tahu?” karena penasaran Viola kembali bertanya.

“Hemmm, nggak ada apa-apa Viola. Mami rasa nggak penting juga Opa dan Oma mu tahu masalah kamu akan dijodohkan oleh Papi dengan putra sahabatnya itu, kan emang semua itu belum jelas, yang ada nanti mereka malah bertanya pada kami soal itu.” jawab Bu Astrid yang sepertinya menyembunyikan sesuatu terkait dengan pertanyaan yang dilontarkan Viola.

“Oh gitu, kirain ada apa-apanya jika Opa dan Oma tahu.” ulas Viola yang tak merasa penasaran lagi.

“Oh ya Viola, Papi rencananya besok malam akan mengundang Hamid dan keluarganya makan malam di sini,” Pak Husein yang bicara.

“Hamid? Emangnya mereka siapa Pi?” tanya Viola kembali penasaran.

“Dia sahabat Papi yang tempo hari Papi cerita sama kamu, dia memiliki putra semata wayang bernama Rehan seorang CEO perusahaan perminyakan, perusahaannya itu menjadi salah satu perusahaan perminyakan terbesar di negara ini,” jelas Pak Husein, V
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 165. Angel Menemukan Roy

    “Wah, selain cantik ternyata Viola juga pintar memasak,” Qoira kembali memuji Viola, hanya saja kali ini setelah mengarahkan pandangan pada Viola, Qoira mengalihkan pandangan pada Rehan. Putranya yang duduk bersebelahan dengannya itu, nampak tersenyum.Dari sikap yang langsung ditunjukan Rehan, nampak sekali dia semakin terkesima dan menyukai Viola.****Seperti biasa setelah mengantar para turis ke tempat wisata yang hendak mereka kunjungi, Roy pun mengantar mereka kembali ke hotel-hotel tempat mereka menginap. Saat Roy mengantar salah satu pasangan turis hingga ke dalam hotel, seorang wanita yang sedari tadi memantau dan mengikutinya terlihat ragu-ragu untuk menghampiri.“Apa mungkin dia itu Roy? Kalau benar, kok bisa dia berada di Bali?” wanita itu bergumam dalam hati.Rasa penasaran yang sejak tadi hadir di hatinya serta diselimuti rasa ragu, akhirnya ia putuskan untuk menghampiri ketika Roy ke luar dari hotel itu menuju mobil yang biasa ia gunakan sebagai kendaraan operasional ke

    Last Updated : 2025-02-04
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 166. Sedih Tapi Juga Bangga

    “Lalu gimana ceritanya kamu tiba-tiba aja berada dan bekerja di sini?” rasa penasaran Angel tentang Roy di Bali kembali muncul.“Begini Tante...”Roy hentikan ceritanya, ia terlebih dahulu menyeruput jus di depannya. Ia seperti berusaha untuk mengingat sesuatu yang akan ia sampaikan pada Angel, sepintas ada pula keraguannya untuk menceritakan semuanya.“Kenapa Roy, kok sepertinya kamu merasa berat untuk menceritakannya?” tanya Angel.“Entah kenapa tiba-tiba saja aku merasa malu untuk menyampaikannya, karena terlalu banyak hal-hal yang tak pantas aku lakukan sebelum aku bekerja sebagai jemput antar para turis di perusahaan pariwisata yang kantor tempat aku mengantar mobil operasional tadi,” jawab Roy.“Loh, emangnya hal yang kamu lakukan itu berbau kriminal hingga kamu pernah ditangkap dan ditahan di penjara?” Angel menduga-duga.“Nggak sih Tante, sampai saat ini aku nggak melakukan tindak kriminal. Baiklah aku akan ceritakan semuanya tanpa ada yang aku tutup-tutupi sama Tante,” ulas R

    Last Updated : 2025-02-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 167. Bilang Sudah Punya Kekasih

    “Aku akan buat hotel dan juga perusahaan pariwisata, karena kamu sudah pengalaman di bagian itu maka kamu yang aku percayakan untuk mengurusnya,” tambah Angel karena Roy tadi hanya diam tak menanggapi.“Tante akan buat hotel dan juga perusahaan pariwisata?” Roy ingin memastikan kembali hal yang disampaikan Angel itu.“Ya, kamu sebagai direkturnya. Gimana apa kamu mau?” tegas Angel.“Pengalamanku di hotel dan di perusahaan pariwisata hanya sebatas karyawan biasa, Tante.” ulas Roy.“Tapi aku yakin kamu juga tahu tentang cara menjalankan serta mengelola hotel dan perusahaan itu kan? Di Jakarta juga banyak para turis yang berkunjung, meskipun nggak sebanyak di Pulau Bali. Namun prospeknya cukup lumayan jika diurus secara benar dan terarah,” tutur Angel.“Gimana ya Tante?” Roy merasa bingung.“Hemmm, kamu nggak usah buru-buru memberi keputusan. Kamu pikir-pikir aja dulu dan jika nanti keputusanmu udah buat bersedia menerima tawaranku itu, kamu hubungi aja aku,” ujar Angel.“Tentunya untuk

    Last Updated : 2025-02-07
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 168. Tak Ingin Dicap Pengecut

    “Dia sekarang ke Qatar nemuin kedua orang tuanya bukan untuk dijodohkan, melainkan udah lama mereka nggak bertemu hingga Mami Viola meminta Viola datang karena kangen.” Potong Roy di saat Angel semakin geram.“Viola bilang begitu?” tanya Angel, Roy menjawab dengan menganggukan kepala.“Kamu percaya dengan yang diomonginnya itu?” tanya Angel lagi.“Ya, karena seminggu sebelum dia akan ke Qatar, Viola ngajak aku ketemuan dan menjelaskan semua perihal alasannya untuk menemui kedua orang tuannya itu. Maminya pun berjanji kedatangannya ke Qatar sekarang bukan untuk dijodohkan, karena udah dijamin nggak akan dijodohkan itulah Viola bersedia datang ke Qatar.” Jelas Roy.“Oh begitu. Lalu bagaimana tanggapan Viola sendiri atas nggak disetujui hubungannya dengan kamu oleh orang tuanya itu?” Angel ingin tahu.“Sampai saat ini dia belum menemukan solusi selain mengusulkan agar aku mau berpura-pura menjadi pria lain..”“Pria lain gimana maksudnya?” potong Angel.“Aku diminta jadi pria yang berprof

    Last Updated : 2025-02-08
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 169. Hari Terakhir Angel Di Bali

    Sebuah restoran sekaligus di sampingnya juga terdapat cafe yang lokasinya di pinggiran pantai menjadi pilihan Roy dan Angel, karena tadi sore Angel ingin berkeliling menikmati keindahan sore di berbagai tempat makanya saat mereka tiba di restoran dan cafe itu hari sudah malam.Selain tempat untuk santai, Angel dan Roy juga memutuskan untuk makan malam di sana.“Besok pagi aku akan pulang ke Jakarta,” Angel mengawali obrolan sembari menikmati makan malam mereka di restoran itu.“Loh, Tante hanya 2 hari liburan di sini?” tanya Roy.“Aku sebenarnya udah 4 hari dengan hari ini liburan di sini, kebetulan aja kemarin nggak sengaja ketemu kamu di hotel tempat aku menginap itu,” jawab Angel.“Oh gitu, kirain hanya 2 hari aja. Gimana liburannya, apa Tante merasa happy dan fress kembali setelah tentunya sibuk dengan kerjaan di kantor?” Roy bertanya kembali.“Ya gitulah Roy, meskipun nggak sehappy mereka yang datang ke sini dengan pasangan atau pula keluarga,” ujar Angel.“Hemmm, kenapa Tante ng

    Last Updated : 2025-02-10
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 170. Opa Viola Marah

    “Hari ini Mas Roy masuk kerja?” tanya Viola saat mereka duduk di ruangan depan rumah mewah kediaman CEO muda dan cantik itu bersama Opa dan Oma nya.“Ya, tadi aku minta tolong sama teman yang juga kerja di lapangan untuk menangani dulu para turis yang seharusnya aku yang mengantar jemput mereka.” jawab Roy.“Mending hari ini Mas nggak masuk kerja dulu,” ujar Viola.“Wah, nggak enak sama teman yang tadi aku minta tolong nangani para turis yang mustinya kerjaan aku itu,” ulas Roy.“Ya udah kalau gitu nanti jam istirahat siang kita makan siang bareng ya Mas? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” pinta Viola.“Oke, nanti aku akan jemput kamu di sini,” ulas Roy.“Loh nggak usah, Mas Roy sebut aja nanti makan siangnya di mana biar aku yang nyusul ke sana,” ujar Viola, meskipun dia sebagai CEO akan tetapi jika hal yang menyangkut pekerjaan terlebih Roy telah berjanji pada temanya, Viola mengesampingkan dulu urusan pribadinya.“Ya udah, kalau gitu sekarang aku ke lapangan.” Ujar Roy, Vio

    Last Updated : 2025-02-12
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 171. Hampir Saja

    “Iya Pak, apa yang dikatakan Viola ada benarnya juga. Jika saat ini kita sampaikan, bukan tidak mungkin Husein nggak bisa menerima atau mau menyadari jika perjodohan itu bukan cara yang terbaik demi ingin putrinya menikah,” Oma menenangkan Opa yang telah tersulut emosi.Saat jam istirahat kerja siang itu Roy menuju sebuah restoran yang waktu ia kunjungi bersama Angel, sepertinya Roy merasa ketagihan untuk makan di samping lokasinya yang juga indah dekat dengan bibir pantai.Setelah memilih sebuah meja di dalam restoran itu, Roy merogoh ponsel yang ia taruh di saku celananya lalu melakukan panggilan.“Hallo Mas,” sapa seorang wanita yang baru saja dihubungi Roy itu.“Hallo juga Viola.” Sahut Roy.“Mas lagi di mana? Sekarang kan udah waktunya istirahat dan makan siang?” tanya wanita itu yang ternyata Viola.“Ya Viola, karena udah masuk jam istirahat siang makanya aku menghubungi kamu. Sekarang aku udah berada di sebuah restoran yang lokasinya indah serta menu-menunya sangat lezat.” jawa

    Last Updated : 2025-02-13
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 172. Di Antara Dua Harapan

    “Bukan gitu Viola, aku hanya bicara sesuai dengan faktanya jika dia memang sepadan dengan kamu bila di bandingkan dengan aku,” ulas Roy.“Kan tadi udah aku bilang kalau dia dan semua yang ia miliki nggak membuatku tertarik sama sekali, Papi bahkan mungkin juga Mami sangat setuju tapi nggak dengan aku,” tegas Viola.“Lalu kita harus bagaimana sekarang? Papimu pastinya nggak akan merubah keputusannya bahwa dia nggak setuju jika kamu dan aku menjalin hubungan?” tanya Roy.“Aku nggak peduli dengan itu, semuanya udah aku ceritakan pada Opa dan Oma. Mereka nggak setuju jika aku menikah karena dijodohkan Papi. Opa dan Oma sangat marah begitu mengetahui jika Papi akan menjodohkan aku dengan Rehan,” tutur Viola.“Opa dan Oma mu juga tahu jika Papimu nggak setuju dengan aku?” tanya Roy.“Iya, tadi juga aku ceritakan pada mereka perihal Papi nggak setuju dengan hubungan kita. Aku dan Opa begitu juga Oma sedang mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan pada Papi dan Mami, kalau pria yang akan m

    Last Updated : 2025-02-15

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 208. Viola Diminta Berfikir Jernih

    “Biasanya kamu sibuk saat akhir bulan, inikan baru minggu kedua itupun kamu nggak pernah Oma lihat seperti ini duduk sendirian sambil bermenung. Ayolah Viola cerita aja sama Oma apa yang sedang kamu pikirkan?” Oma yang tahu persis akan sikap cucunya itu tentu saja tak percaya dan curiga ada sesuatu yang tengah terjadi di diri Viola.“Mas Roy resign dari kantor dan sekarang pergi tinggalkan pulau ini,” Viola akhirnya jujur karena ia merasa takan bisa sembunyikan tentang yang ia lamunankan saat itu.“Roy resign dan pergi? Kapan itu dan ia pergi ke mana?” tanya Oma kaget.“Sehari sesudah aku memarahinya, aku juga nggak tahu apakah dia pulang ke desanya atau kembali ke Jakarta.” Jawab Viola.“Wah, kok sampai separah ini akibatnya hingga dia resign dan pergi.” Oma tak menyangka.“Aku juga nggak menyangka Oma, barang kali benar dugaanku dan juga Puspa jika dia nggak benar-benar mencintaiku.” Ulas Viola dan terdengar dia menarik napas dalam-dalam.“Kamu jangan terlalu cepat menyimpulkan begi

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 207. Sama-sama Melamun

    Sore itu sepulang dari kantor, Roy yang telah mandi dan mengganti pakaiannya langsung menuju perkarangan belakang di mana di sana terdapat kolam renang. Roy duduk di kursi yang di depannya sebuah meja berbentuk bulat dan beratap ayaman serap kayu hingga saat tengah hari pun duduk di sana akan tetap terasa sejuik.Setelah menyeruput kopi hangat yang tadi dibuatkan Bi Surti, Roy pun menyulut sebatang rokok dan menghisapnya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Melihat dari sikapnya itu agaknya ada sesuatu yang tengah mengganjal pikirannya, tatapannya begitu kosong mengarah ke tengah-tengah kolam.“Nggak terasa udah 1 minggu lebih aku berada di sini dan bekerja sebagai supir merangkap asisten pribadi Tante Angel,” gumamnya dalam hati, lalu ia meraih ponselnya yang ia taruh di atas meja bulat di dekat gelas berisi kopi itu.“Pesan WA ku dia baca tapi nggak direspon sama sekali, agaknya memang Viola benar-benar marah bahkan mungkin juga benci sama aku. Ada baiknya aku ganti kartu aja agar ak

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 206. Viola Menduga-duga

    “Maaf Bu, saya sebenarnya saat Mas Roy menemui saya dan mengajukan resign ingin sekali menelpon Bu Viola. Akan tetapi saat Mas Roy mengatakan jika alasan ia resign karena Bu Viola marah padanya, saya tidak berani menghubungi Ibu. Selain mengembalikan kunci kontak mobil operasional, Mas Roy juga mengembalikan kunci rumah yang ia tempati,” tutur Puspa.“Hah? Kunci rumahnya juga ia serahkan sama Bu Puspa?” kembali Viola terkejut.“Benar Bu,” ucap Puspa menegaskan kembali.“Terus dia bilang nggak akan ke mana dan menginap di mana?” tanya Viola.“Mas Roy bilang jika tidak kembali ke desanya, dia akan ke Jakarta. Mengenai tempat menginap hari itu dia akan menemui Bang Ardi sekaligus menginap ke sana sebelum ia memutuskan untuk pergi ke desanya atau ke Jakarta.” Jelas Puspa, terdengar jelas tarikan napas berat Viola dan ia pun seakan duduk terhenyak di kursinya mendengar keterangan dari Puspa itu.“Aku nggak nyangka akan seserius ini dampaknya setelah aku marah padanya hari itu di sebuah caf

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 205. Viola Terkejut Roy Resign

    Hari ke empat sejak Roy meninggalkan Pulau Bali dan kembali ke Jakarta, Viola baru mau mengaktifkan ponselnya yang sejak bertemu terakhir dengan Roy di cafe ponsel itu sengaja ia matikan dan taruh di dalam lemari.Selama empat hari itu pula Viola tidak masuk ke kantor, kesehariannya hanya ia habiskan waktu di rumah terlebih di dalam kamarnya. Begitu terpukulnya dia setelah Roy mengungkapkan semua tentang masa lalu kekasihnya itu, hingga akibat kesal dan juga amarah membuat CEO cantik perusahaan pariwisata itu bersikap seperti itu.Ponsel yang baru ia aktifkan itu ternyata terdapat beberapa kali panggilan tak terjawab dan 1 pesan WA dari Roy, karena penasaran pesan WA itu pun ia buka.“Aku tahu kamu nggak bisa menerima akan semua yang aku ceritakan perihal masa laluku itu, aku pun menerima jika memang kamu marah bahkan juga benci padaku. Aku sadar dan mengakui jika aku telah berbuat suatu kesalahan besar, harusnya sejak awal aku ceritakan tentang masa laluku itu padamu. Untuk itu aku m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 204. Roy Diajak Ke Kantor

    Pagi itu Angel sarapan tak lagi sendiri melainkan ditemani oleh Roy yang juga telah mengenakan pakaian rapi, sementara ketiga pembantu rumah itu sarapan di meja makan di ruangan belakang.“Benar nih kamu nggak ingin istirahat dulu soalnya baru kemarin kamu tiba di sini dari Bali?” tanya Angel membuka obrolan mereka di meja makan.“Nggak Tante, aku merasa cukup fit kok pagi ini.” jawab Roy diiringi senyumnya.“Oh syukurlah kalau begitu, berarti nggak ada salahnya kan kalau pagi ini aku ajak kamu ke kantor?” ucap Angel.“Tentu nggak Tante, kira-kira apa tujuan Tante mengajakku ke kantor soalnya tadi malam Tante nggak bilang alasannya?” tanya Roy.“Kamu kan belum pernah aku ajak melihat kantor perusahaanku dan memang selama kamu dulu kerja di rumah ini, kamu nggak sekalipun aku minta datang ke sana. Di samping itu di sana nanti kita bahas tentang rencana membuka perusahaan pariwisata yang tempo hari aku bilang sama kamu saat kita bertemu di Bali,” tutur Angel.“Oh begitu, Tante yakin aka

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 203. Surprise Buat Angel

    Sekitar jam 5 sore Angel yang telah pulang dari kantor perusahaannya tiba di rumah, setelah memarkirkan mobilnya di halaman ia pun seperti biasanya masuk ke dalam rumah lalu menuju kamarnya di lantai atas untuk mandi dan berganti pakaian.Dengan santai dan tak memiliki firasat apa-apa ia ke luar dari kamarnya turun ke lantai bawah dan duduk di ruang tengah, tak beberapa lama terdengar ia memanggil salah seorang pembantunya.“Bi Surti..!”“Iya Nyonya,” sahut sosok yang dipanggil dari ruangan belakang, dan tak lama ia pun tiba di ruangan di mana Angel duduk.“Nyonya mau dibuatkan teh hangat?” tanya Bi Surti yang memang hampir setiap majikannya itu pulang dari kantor lalu duduk santai di ruangan tengah itu minta dibuatkan teh hangat.“Nggak Bi, karena cuacanya sejak dari kantor tadi dan setelah mandi aku masih merasa gerah. Aku mau Bi Surti buatkan jus alpukat aja, alpukatnya masih ada di kulkas kan Bi?” jawab Angel sembari balik bertanya.“Ada Nyonya, sebentar saya buatkan,” ulas Bi Sur

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 202. Roy Terbang Ke Jakarta

    Pagi itu gerimis turun mengembuni Pulau Bali, Roy yang telah bersiap berangkat ke bandara nampak ke luar dari kamar yang disediakan pihak hotel. Setiba di lobi Roy pun terkejut, ternyata di sana Ardi telah menunggunya berikut mobilnya yang telah ia parkir di depan.“Berangkat sekarang Roy?” sapa Ardi sembari bertanya.“Iya Bang,” jawab Roy yang masih terkejut karena tak menyangka Ardi menunggunya di sana.“Ya udah kalau begitu yuk kita berangkat sekarang,” ajak Ardi.“Loh, kenapa Bang Ardi pakai repot-repot ngantarku ke bandara segala. Aku kan bisa ke sana dengan taksi,” ujar Roy merasa sungkan.“Sejak tahu kamu akan kembali ke Jakarta kemarin, aku emang udah berniat mengantarmu ke bandara.” Ulas Ardi diiringi senyum ramahnya.“Wah, jadi nggak enak udah disediakan kamar dan nggak boleh disewa Bang Ardi juga akan mengantarku segala ke bandara.” ujar Roy makin sungkan.“Hemmm, aku bukan hanya menganggapmu sahabat tapi udah seperti saudara sendiri. Ayo kita berangkat sekarang nanti ketin

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 201. Terkejut Dan Menyayangkan

    Ardi terkejut setelah mengetahui sosok yang mengetuk pintu ruangannya dan dipersilahkan masuk itu adalah Roy, secara spontan ia berdiri dari duduknya lalu menyongsong Roy kemudian mengajaknya duduk di kursi tamu dalam ruangan manajer hotel itu.“Aku kira tadi siapa, ternyata kamu Roy. Ada yang perlu aku bantu sampai kamu datang menemuiku di sini?” Ardi mengawali obrolan mereka di ruangan itu dengan bertanya.“Maaf Bang kalau aku ke sini nggak kasih kabar dulu, nggak ada sih aku hanya ingin menginap di hotel ini untuk malam ini sebelum besok pagi aku berangkat ke Jakarta.” Jawab Roy diiringi senyum ramahnya.“Loh, tumben kamu mau menginap di sini segala? Bukankah kamu disediakan tempat tinggal oleh kantor tempat kamu bekerja itu?” Ardi heran.“Aku udah resign dari perusahaan itu dan besok pagi aku akan ke Jakarta..”“Apa?! Kamu resign?!” potong Ardi terkejut.“Iya Bang, makanya aku akan menginap di sini dulu untuk malam ini.” jawab Roy.“Loh, apa yang terjadi sampai kamu resign dari pe

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 200. Roy Resign

    Seperti biasa pagi hari Roy yang telah mandi dan rapi bersiap pergi ke kantor, akan tetapi ada yang berbeda dari penampilannya kali ini, biasanya mengenakan pakaian kerja berupa seragam tertera logo dan nama perusahaan pariwisata milik Viola itu namun pakaian yang ia pakai sekarang pakaian biasa mengenakan baju kemeja dan celana jeans.Bukan hanya itu saja kejanggalannya, biasanya ia pergi ke kantor ke luar dari tempat kediaman tanpa membawa apa-apa selain kunci kontak mobil operasional yang ia gunakan untuk mengantar jemput para turis, saat ini terlihat ia ke luar dari tempat kediamannya menggandeng koper scooter.Koper scooter itu ternyata hanya ia keluarkan dari dalam rumah dan menaruhnya di teras, lalu ia tinggalkan menuju kantor perusahaan tempat ia bekerja dengan hanya berjalan kaki karena memang dari tempat kediamannya itu jarak kantor hanya 200 meter saja.Mulai dari satpam hingga para karyawan kantor yang berada di ruangan terkejut melihat penampilan Roy yang tak seperti bias

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status