Share

Bab 3

Penulis: Kelabu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 11:12:11

"Tidak, kau tidak boleh kejam seperti itu kepadaku. Sekarang kau dan aku terikat, kita itu satu jadi jangan mengancamku!" keluh Nelson dengan cepat.

Sistem hanya diam saja mendengarkan protesan dari Nelson.

"Okelah, aku menerima poin tersebut, tetapi apakah kau tahu kenapa aku berubah dengan cepat? Hanya perlu waktu 1,5 tahun bagiku untuk berubah menjadi babi seperti ini!" gerutu Nelson.

[Host yang akan mencari tahu jawabannya]

Mendengar sistem yang tidak memberikan jawaban yang ia inginkan, Nelson hanya bisa berdecak kesal. "Ck, kau sungguh membosankan tetapi bisakah kau membuat sakit ditangan dan dikaki ku berkurang? Aku tidak bisa bergerak dengan leluasa bila seperti ini.

[Memindai, kesehatan terdeteksi…]

[Aku hanya bisa memberikanmu 5% nilai kesehatan, kini kau bisa bergerak dengan bebas tetapi ingat jangan melakukan hal yang akan membuat tubuh Host berbahaya karena aku hanya menghilangkan rasa sakit Host tidak bisa menyehatkan tubuh Host begitu saja]

"Ini sudah lebih dari cukup!" Nelson berkata dengan semangat dan mulai menggerakkan lembut tangannya secara perlahan dan benar saja sakit di tangannya sudah mulai menghilang begitu saja.

"Ah akhirnya aku bisa berjalan seperti ini," ucap Nelson takjub karena saat ini ia sudah mulai berdiri dengan kedua kakinya karena tadi dokter sempat mengatakan kepadanya, bahwa kakinya cukup lemah dan beberapa saat ia harus menggunakan kursi roda terlebih dahulu.

"Bekas lukanya masih ada, tetapi tidak masalah," lanjut Nelson sambil bercermin di kaca kecil yang ada di kamar inapnya.

[Bekas luka akan hilang seiring waktu dengan nilai kesehatan yang bertambah]

"Bagus," gumam Nelson dengan nada bahagia. 

Nelson pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit dan sudah dapat sebuah mobil yang sudah menunggunya dan akan mengantarkannya ke club malam miliknya.

**

"Wow club malam semewah ini akan menjadi milikku?" ujar Nelson kagum setelah melewati pemeriksaan keamanan, lelaki itu bisa memasuki club miliknya.

"Hei, apakah kalian mengundang orang lain?" tanya pria bernama Jack sambil melihat ke arah Nelson yang saat ini terlihat berdiri tak jauh dari tempat duduknya dan teman-temannya.

"Orang lain siapa? Bukannya hanya ada kita berlima disini dan kita hanya perlu menunggu Ben untuk membuka kamar khusus?" jawab pria lainnya dengan nada bingung, tetapi Jack dengan cepat menunjukkan jarinya ke arah Nelson.

"Shit, apa keberanian pria miskin itu ada disini?" jawab Marcell, pria yang menjawab pertanyaan Jack tadi.

"Kau benar, lebih baik kita hampiri saja dia karena aku yakin mungkin dia kesini karena tidak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya, jadi pria bodoh itu memutuskan untuk menjadi pelayan disini."

Perkataan dari Marcell tersebut sontak saja membuat rekannya tertawa. Kini kelima lelaki itu pun berjalan mendekat ke arah Nelson.

"Nelson apa yang kau lakukan disini? Jangan bilang kau ingin menjual dirimu disini?" Jack langsung menyapa Nelson dengan hinaan, dan teman-temannya tentu saja tertawa mendengar perkataannya yang begitu merendahkan Nelson tersebut.

"Jaga bicaramu Jack, lagian untuk apa aku bekerja di club malam milikku sendirian?" jawab Nelson dengan nada sombong.

"Club malam milikku? Hahaha kau terlalu pintar membuat lelucon!" Marcell tertawa geli mendengar jawaban Nelson. 

"Jangan bilang jam segini kau sudah mulai mengkonsumsi obat-obatan terlarang sehingga halusinasimu sangat besar?" ejek lelaki lainnya bernama Arthur.

"Jangan mengatakan omong kosong!" bentak Nelson mulai terpancing emosi.

"Hahaha kalian dengar apa yang pria jelek ini katakan?" Jack terus saja tertawa menghina Nelson tanpa memperdulikan amarah Nelson yang sudah mulai terlihat.

"Sudah-sudah, lihat mukanya sudah merah dan tampaknya dia ingin menangis. Sayang sekali disini tidak ada susu," 

"Hahaha apakah aku harus meminta tolong kepada Ben agar ia bisa memesan susu khusus untuk teman kita ini?" 

Mendengar hinaan mantan rekan kerjanya yang semakin menjadi-jadi, Nelson pun sudah tidak tahan lagi. "Aku bisa membuktikan bahwa club ini milikku dan bila perkataanku benar, kalian jangan pernah menginjakkan kaki disini lagi!" 

"Wah ada keramaian apa ini? Sepertinya seru," ujar seorang pria baru saja datang dengan cerutu di tangan kirinya.

"Ben akhirnya kau datang juga. Apakah kau tidak keberatan bila kita menambah seorang lagi? Tampaknya Nelson sangat ingin merasakan bagaimana nikmatnya berada di kamar khusus yang hanya bisa dipesan oleh tamu VVIP sepertimu sampai-sampai dirinya mengaku-ngaku bahwa ia adalah pemilik club malam ini!" Jack segera menjelaskan apa yang terjadi kepada pria yang baru saja datang tersebut.

"Menambah satu orang lagi? Tidak masalah, aku juga penasaran apakah pemilik tempat ini jadi berubah atau tidak." Ben dengan nada santai pun menyetujui perkataan temannya itu untuk bermain-main.

Nelson hanya terdiam saja, lelaki itu mengepalkan tangannya ketika tubuhnya diseret dengan paksa memasuki sebuah kamar khusus yang telah Ben pesan.

"Bagaimana Nelson, apakah kau sudah puas? Oh iya, bukankah kau sudah tidak bekerja lagi disana, jadi apakah kau ingin melamar disini?" ujar Ben dengan nada santai sambil melihat Nelson yang saat ini berdiri di depannya, padahal Ben sudah duduk kursi yang ada.

"Ben apakah kau tidak kasihan dengan teman kita ini? Mungkin lowongan untuk menjadi tukang kebun di rumahmu masih tersedia?" ucap Marcell semakin menjadi-jadi menghina Nelson.

"Jangan tukang kebun, bagaimana kalau jadi pembersih kloset saja di rumahmu. Kamar mandi di mansionmu terlalu banyak, jadi aku yakin Nelson lebih berguna disana, hahaha." Arthur pun tidak mau kalah dalam membuat lelucon untuk menghina Nelson.

"Hentikan omong kosong kalian, lebih baik panggil manajer disini!" Nelson yang sudah jengah tidak dapat menahan lagi dirinya lebih lama.

"Ben lebih baik kau memanggil manajer dengan cepat agar pria ini menghentikan halusinasinya yang semakin parah itu," Jack menatap Nelson dengan tatapan membosankan.

"Tenang-tenang, aku akan memanggil manajer. Sebentar lagi dia akan datang," balas Ben sambil memainkan sejenak ponselnya untuk memanggil manajer klub tersebut. 

Sedangkan Nelson hanya tetap berada di posisi berdiri tanpa mau duduk dikursi yang masih tersedia.

"Tuan selamat datang!" Tidak lama setelah Ben menelepon, manajer yang dimaksud pun segera datang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 8

    "Tentu saja, aku sedang bersenang-senang dengan para gadis milikku, dan siapa Anda? Ah, Tuan Nelson?" ujar Derrick dengan nada terkejut karena tidak menyangka bos barunya datang tiba-tiba."Jadi begini sikap anda di belakang saya?" tanya Nelson sambil melipat tangan di depan dada dengan sombong."Maafkan saya, Pak, saya tidak bermaksud seperti itu." Derrick dengan cepat memohon maaf kepada Nelson."Kamu terlalu berisik. Saya tidak peduli dengan hal itu karena saya ingin penjelasan Anda tentang semua yang tertulis di sini!" Nelson berkata sambil berjalan ke kursinya, menunjuk berkas di atas mejanya."Apa maksud Anda, Pak?" jawab Derrick dengan nada pura-pura tidak tahu."Kamu tidak boleh bertingkah seperti orang bodoh. Kemana semua uang korupsi itu pergi? Jangan bilang ada puluhan piring dan gelas yang pecah setiap hari, Jangan bilang kalau membersihkan lantai klub menghabiskan biaya Rp.300.000.000.000, per tahun!" Nelson yang marah langsung melemparkan berkas-berkas itu ke wajah Derri

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 7

    Sistem menjawab dengan cepat, membuat Nelson hanya bisa mengerutkan kening.Eryn yang melihat perubahan pada bosnya merasa firasat yang tidak enak, gadis itu tidak ingin dimarahi di malam hari seperti ini oleh bos barunya."Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?" tanya Nelson sambil menutup berkas-berkas dengan kesal."Maaf, Pak, saya baru bekerja sebulan," jawab Eryn dengan cepat; gadis itu merasa bos barunya itu menakutkan, meski awalnya terlihat tidak berbahaya."Anak baru? Tapi sudah disuruh menghadap saya? Apa mereka meremehkan saya?" geram Nelson dengan kesal."Maafkan saya, Pak. Saya tidak bermaksud seperti itu, tapi Pak Derrick sedang berada di luar kota dan tidak bisa dihubungi." Eryn menundukkan kepalanya dalam-dalam, takut kalau-kalau Nelson akan marah padanya."Keluar kota tanpa izin? Wow, apa ini perusahaan Nenek moyangnya? Aku tidak mau tahu, kau hubungi dia sekarang juga, bagaimanapun caranya. Dan jangan lupa, hubungi tim auditor. Saya harap mereka semua berada di ruan

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 6

    “Kalau begitu, jilat sepatuku, dan setelah itu, bersihkan semua toilet di klub ini!”Mendengar kata-kata Nelson yang tidak sopan, Ben tidak lagi dapat menahan amarahnya lebih lama lagi, dan pria itu segera bangkit menatap tajam ke arah Nelson.“Brengsek, kamu orang yang tidak tahu diri!” Ben menggeram, ingin menyerang Nelson, tetapi para pengawal dengan cepat menahannya.“Kau adalah lelaki bajingan yang tidak pantas dihormati!” kata Ben sambil terus meneriakkan umpatan pada Nelson."Hei, apakah kau gila? Kau bisa menganiaya orang lain, lalu kenapa orang lain tidak bisa membalasnya?" Nelson membalas dengan nada dingin. Pria itu pun menghampiri Ben, yang ditahan oleh pengawalnya.“Kau?!” Ben berteriak semakin marah.Muak dengan kelakuan Ben yang tak kunjung menyadari kesalahannya, Nelson akhirnya menyerahkan tugas menyadarkan Ben kepada pengawalnya. “Lakukan tugas kalian dengan baik, buat dia sekarat, tapi jangan bunuh dia karena kematian adalah sesuatu yang tidak pantas dia dapatkan.”

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 5

    "Guk... guk... guk..." Max dengan cepat melakukan apa yang diperintahkan Nelson. Tidak hanya menggonggong seperti anjing, Max juga berlutut dan menggoyangkan pantatnya seperti anjing.Melihat pemandangan mengerikan itu, tentu saja, keempat pria lain yang telah menggertak dan menghina Nelson langsung merasakan ketakutan dalam hati mereka."Berbaliklah," kata Nelson sambil tertawa geli saat memberikan perintahnya. Max yang mendengar perintah bosnya langsung melakukan apa yang diminta Nelson."Hahaha, anjing pintar." Nelson tertawa puas, sementara Ben yang melihatnya merasa malu. Pria itu memutuskan untuk menyelinap keluar dari ruangan, tapi Nelson menyadarinya."Anjing yang baik, tolong panggil lima pengawal ke luar dan kunci pintunya agar tidak ada yang kabur." Nelson memberikan perintah dengan dingin, membuat keempat pria itu berpikir untuk melarikan diri dengan lebih ketakutan."Kalian keluar dengan posisi merangkak, jangan berdiri karena kalian adalah anjing, bukan manusia!" Nelson

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 4

    "Akhirnya, yang aku tunggu-tunggu datang juga," kata Arthur dengan penuh semangat."Tuan Ben, apa kabar? Anda terlihat semakin tampan, dan jam tangan Anda menarik perhatian saya. Apakah itu jam tangan baru dari J?" Manajer yang baru saja tiba dengan cepat menyanjung Ben.Terlebih lagi, kamar yang telah dipesan Ben sejak lama bukanlah kamar biasa. Kamar itu hanya bisa dipesan oleh pemegang kartu VVIP di tempat itu, dan para pemegang kartu VVIP itu juga membutuhkan waktu untuk memesan tempat tersebut.Mendengar pujian dari sang Manajer, Ben merasa sangat senang. "Max, matamu sangat tahu barang bagus. Memang benar bahwa jam ini adalah edisi khusus karena saya tidak ingin sembarang orang bisa mengenakan apa yang saya kenakan.""Kamu memang sangat layak mengenakan produk langka seperti ini. Oh ya saya lupa, apakah ada yang salah sampai Tuan Ben, repot-repot memanggil saya? Apakah pelayanan kami ada yang kurang? Tolong beritahu saya. Saya berjanji akan memberikan pelayanan yang terbaik." Ma

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 3

    "Tidak, kau tidak boleh kejam seperti itu kepadaku. Sekarang kau dan aku terikat, kita itu satu jadi jangan mengancamku!" keluh Nelson dengan cepat.Sistem hanya diam saja mendengarkan protesan dari Nelson."Okelah, aku menerima poin tersebut, tetapi apakah kau tahu kenapa aku berubah dengan cepat? Hanya perlu waktu 1,5 tahun bagiku untuk berubah menjadi babi seperti ini!" gerutu Nelson.[Host yang akan mencari tahu jawabannya]Mendengar sistem yang tidak memberikan jawaban yang ia inginkan, Nelson hanya bisa berdecak kesal. "Ck, kau sungguh membosankan tetapi bisakah kau membuat sakit ditangan dan dikaki ku berkurang? Aku tidak bisa bergerak dengan leluasa bila seperti ini.[Memindai, kesehatan terdeteksi…][Aku hanya bisa memberikanmu 5% nilai kesehatan, kini kau bisa bergerak dengan bebas tetapi ingat jangan melakukan hal yang akan membuat tubuh Host berbahaya karena aku hanya menghilangkan rasa sakit Host tidak bisa menyehatkan tubuh Host begitu saja]"Ini sudah lebih dari cukup!"

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status