Share

Bab 2

Penulis: Kelabu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 11:10:51

Suara-suara aneh tersebut dapat Nelson dengar sebelum lelaki itu menutup matanya.

Sambaran petir yang menyambar tubuhnya Nelson sangatlah dahsyat, membuat orang-orang langsung mencari tahu apa yang telah petir itu sambar dan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat seorang pria yang telah sedikit gosong tergeletak begitu saja di pinggir loteng pembatas.

Melihat Nelson tak sadarkan diri, dengan cepat staf keamanan apartemen melarikan pria itu ke rumah sakit.

***

Setelah beberapa saat, akhirnya Nelson siuman, tetapi sebelum ia berhasil membuka matanya, suara aneh kembali terngiang-ngiang di kepalanya.

[Host terdeteksi. Selamat datang di—]

"Arghh!" Nelson memegangi kepalanya yang berdenyut hebat.

Dokter segera datang dan menyuntikkan penenang. Setelah beberapa saat, tubuhnya tenang, tapi suara itu tetap bergema.

[Ding. Selamat datang, Host. Aku sistem S0373F17.]

Nelson mengernyit. "Siapa kau? Jangan ganggu aku."

[Aku di sini untuk membantumu. Keputusasaanmu telah memanggilku.]

Nelson tertawa pahit. "Bahkan pikiranku pun kini mengkhianatiku."

[Ini bukan halusinasi. Aku adalah sistem lucky draw. Aku akan membantumu mendapatkan kekuasaan, kekuatan, dan balas dendam.]

"Balas dendam?" Nelson terdiam sejenak. Matanya mulai memancarkan kilatan emosi yang tertahan.

[Aku bisa mengubah hidupmu. Tapi hanya jika kau menerimaku.]

Setelah beberapa detik hening, Nelson mengepalkan tangan. Ingatan tentang orang-orang yang mengkhianatinya muncul sekali lagi. Untuk mereka, jelas Nelson tidak bisa tinggal diam.

"Baik. Kalau memang kau nyata, aku terima. Aku ingin semua yang pernah menginjakku menyesal!"

[Baiklah, Host bersiap]

[Sistem spin draw sedang diaktifkan]

[10%... 35%... 80%... 95%... 100%]

[Aktivasi sistem berhasil diaktifkan]

Nelson menarik napas dalam. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, matanya memancarkan tekad baru.

"Apa itu?" ujar Nelson terperonjak kaget ketika sistem berhasil aktifkan, di depan matanya terdapat layar tembus pandang. Nelson melihat layar tersebut seperti melihat hologram yang ada di film-film.

[Host tidak perlu khawatir, itu adalah layar yang bisa digunakan oleh Host saja. Hanya seorang yang terikat dengan sistem tersebut yang bisa melihatnya. Coba saja sentuh]

"Wow!" Nelson yang tidak bisa menahan rasa kagumnya tentu saja langsung bersorak senang melihat layar tersebut. 

"Jadi, setelah ini aku harus melakukan apa? Apa kau bisa langsung membuatku kuat?" Nelson seketika berubah menjadi sangat bersemangat dan yakin bahwa semua yang ia lalui hari ini bukanlah halusinasi semata lagi.

[Host harus melakukan misi terlebih dahulu. Sebagai ucapan selamat datang, misi pertamamu adalah memutar spin lucky draw yang ada untuk melihat hadiah apa yang akan Host dapatkan]

Mendengarkan perintah sistem tersebut, Nelson yang sudah tidak bisa menahan tangannya lagi pun langsung menekan layar yang ada di depannya. Kini spin draw berputar-putar di mata Nelson.

"Benarkah aku mendapatkannya?" tanya Nelson tidak percaya setelah beberapa saat mengucek-ngucek matanya melihat keberuntungan apa yang telah ia dapatkan.

[Selamat, Anda mendapatkan Club Malam Gemilang, Host]

"Apakah kau bercanda? Untuk apa club malam itu untukku? Aku bahkan jarang mabuk-mabukan, kau pasti mempermainkan aku?" ujar Nelson dengan nada kesal.

[Host jangan khawatir, sistem tidak akan mempermainkan tuan rumah]

Nelson berdecak pelan. "Baiklah aku akan mempercayaimu, tapi katakan apa misiku? Jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal lagi!" 

[Misi pertama adalah melakukan pembersihan dan taklukkan target rahasia di sana]

Perkataan sistem membuat Nelson kembali sadar bahwa kini ia harus menjalankan misi agar bisa terus mendapatkan semua keinginannya.

"Aku akan melakukan yang terbaik, tapi–-" Nelson tersadar bahwa ada sesuatu yang sepertinya kurang.

[Host jangan khawatir, sebentar lagi seseorang akan datang dan membayarkan seluruh administrasi, Host dapat pergi dengan nyaman]

Mendengar penjelasan sistem, Nelson tersenyum senang. "Baiklah, aku tidak sabar melihat bagaimana properti pertama milikku itu."

Tidak lama setelah berkomunikasi dengan sistem, perawat pun menghampiri Nelson.

"Tuan Nelson, maaf mengganggu waktumu. Ini ada barang titipan untuk dirimu dan satu juga ingin mengabari bahwa seluruh administrasi sudah dilunaskan. Apakah tuan ingin rawat jalan atau ingin tetap beristirahat disini?" Perawat bertanya dengan nada sangat ramah.

"Aku memilih rawat jalan saja, terima kasih suster." Nelson menerima paper bag dengan perasaan senang.

Setelah melakukan pemeriksaan terakhir dan memastikan Nelson sudah bisa pulang, perawat pun pergi dan membiarkan Nelson bersiap-siap seorang diri.

"Ponsel keluaran terbaru? Ini bukan barang palsu, bukan?" ucap Nelson dengan terkejut dan memegang ponsel tersebut dengan hati-hati.

[SO373F17 tidak akan memberikan barang murahan, ponsel tersebut lebih canggih daripada aslinya karena ponsel tersebut juga ditambah beberapa sistem penunjang yang akan membantu Host menjalankan setiap misi]

Nelson mengabaikan penjelasan bangga dari sistem tersebut karena saat ini dirinya sedang fokus mengagumi setiap keindahan yang ada di ponsel tersebut.

"Apakah ini alamat club malam milikku?" ujar Nelson nada gembira yang tidak dapat ia tutupi setelah melihat data profil club malam yang terdapat di dalam ponsel barunya tersebut.

"Au," lengkuh Nelson yang tanpa sadar menggerakkan tangannya yang diperban akibat sambaran petir.

[Benar, misi juga harus Host selesaikan malam ini, ingat akan ada hukuman bila Host tidak bisa menyelesaikan misi]

"Tapi apakah kau tidak bisa menukar club malam mewah ini dengan kesehatanku saja? Sejujurnya, tubuhku rasanya sangat sakit. Bukankah seharusnya sistem seperti ini memiliki pil ajaib?" Nelson berceloteh dengan semangat karena ia yakin saat ini ia bisa sehat seperti sedia kala bila sistem tersebut mau membantunya.

[Sayangnya tidak semudah itu Host, hadiah seperti itu memang ada tetapi sangat langka dan kesehatan Host sendiri sangat buruk. Dengan semua lemak yang ada membuat-]

"Stop, jangan mengejekku!" sela Nelson dengan cepat. Ia tahu dirinya memang seburuk itu, tetapi ia tetap saja tidak suka bila dikatain secara langsung seperti itu.

[SO373F17 tidak bermaksud membuat Host kesal, tetapi Host juga bisa membuka fitur untuk menunjukkan berapa kekuatan Host sekarang]

Mendengar penjelasan sistem, Nelson kembali bersemangat walaupun tangannya sedikit perih ketika ia bergerak terlalu banyak. "Fitur bagian mana?" Nelson saat ini langsung menekan-nekan layar yang kembali muncul di depan matanya.

[Tekan saja ikon bergambar tubuh tersebut]

Nelson mendengar arahan sistem dengan baik, dan kini terlampir di depan matanya bilah status kesehatannya seperti apa yang SO373F17 itu katakan tadi.

[Fisik: 8%

[Mental: 6%]

[Kesehatan: 13%]

Keahlian: Tidak ada]

[Poin kekayaan 2%]

Melihat laporan tersebut, tentu saja Nelson merasa tidak puas. "Mengapa semuanya serendah ini? Apakah aku seburuk itu?"

[Host tenang saja, keahlian yang tidak ada akan bisa Host miliki ketika Host melakukan misi dengan baik dan untuk poin lainnya, akan bertambah seiring waktu. Semakin baik Host mengerjakan semua misi, semakin cepat pula semua poin itu bertambah]

Nelson masih tidak puas mendengar apa yang sistem katakan. "Aku mengerti, tetapi mengapa mentalku begitu rendah? Fisikku dahulu tidak seburuk ini dan juga, apakah uang yang aku miliki sekarang tidak cukup untuk membuat kekayaan itu meningkat?"

[Mental Host rendah karena tekanan yang Host dapatkan, mental akan bertahap membaik ketika Host membalaskan seluruh dendam]

"Lalu bagaimana dengan fisik? Aku rasa, aku tidak seburuk itu. Dahulu ketika kuliah, aku adalah lelaki dengan penggemar terbanyak di kampusku. Kenapa aku bisa berubah seperti sekarang?" tanya Nelson tidak puas.

[Aku tidak perlu mengatakan bagaimana penampilanmu sekarang Host. Dengan perut buncit dan bergelambir, kulit yang kusam, kacamata tebal yang menutupi wajah berjerawatmu serta rambut cepak yang sangat tidak terurus itu, sudah sangat baik bila aku memberikan Host nilai 8%. Host tidak puas dan ingin aku menurunkan nilainya? Dan juga, uang yang Host miliki itu masih sangat kecil]

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 71

    Matahari, yang belum sepenuhnya terbit, mulai menyinari bumi dengan lembut.Nelson, yang terpapar sinar matahari, akhirnya membuka matanya.“Di mana kita?” tanya Nelson dengan suara serak, dan kata-katanya membuat lima orang lainnya langsung reflek menatapnya.“Kita akan sampai di tepi hutan terlarang sebentar lagi, Tuan,” jawab Danny dengan cepat. Nelson meregangkan tubuhnya yang kaku, dan pria itu melihat mulai melihat ke arah jam yang melingkari tangan kirinya..“Sudah pukul 8 pagi, dan apakah kalian lapar? Jika lapar, kita bisa istirahat sebentar. Tapi jika belum ingin sarapan, kita sarapan di tepi hutan terlarang saja.” Nelson berbicara lagi karena dia tahu semua orang membutuhkan sarapan untuk menjelajahi hutan terlarang dengan baik karena energi dan stamina mereka sangat dibutuhkan sekarang.“Tidak perlu, Tuan, kita akan sarapan di tepi hutan. Kita tidak akan sampai di sana dalam 15 menit lagi,” Elan menjawab dengan cepat. Pria itu kini duduk di kursi co-pilot sementara Danny m

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 70

    “Tidak, sistem. Aku tahu apa yang akan aku lakukan. Tentu saja, aku harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, kan?” jawab Nelson dengan percaya diri, semua rencana sudah teratur di benaknya.Sebelum sistem bisa menjawab, telepon Nelson tiba-tiba berdering.“Maaf, Tuan, ada gerakan mencurigakan dari Tuan Hale.” Max, yang berada di ujung telepon, segera mengatakan apa yang dibutuhkan.“Awasi orang itu, jangan biarkan dia kabur. Jika memungkinkan, serahkan semua orang yang kita tangkap,” jawab Nelson dengan nada dingin, sementara Hale masih tampak inginbermain-main dengan itu.[Host, waspadalah, ada mata-mata di sampingmu!] Peringatan sistem semakin membuat Nelson kesal.“Pastikan tidak ada mata-mata di pihak kita jika menemukan hal mencurigakan. Kalian bisa bertindak segera. Jika dia membahayakan orang lain, kalian boleh membunuhnya, Max!” Nelson berkata dengan cepat.“Baik, Tuan, saya juga ingin melaporkan bahwa tiba-tiba seorang penghibur di tempat kita m

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 69

    “Huh,” Flora menghela nafasnya perlahan. "Aku tidak tahu denah tempat ini, tapi aku pernah kesana sebelumnya, meskipun hanya di luar. Ayahku dulu punya petanya, dan aku ingat sedikit. Aku tahu persis di mana area tambang tua itu berada, tapi sayangnya, tambang itu ditutup karena sudah digali selama bertahun-tahun tapi hanya menemukan pasir kuning yang mirip emas, dan tentu saja, itu tidak masuk akal. Ayahku pernah membahas bahwa tempat itu lebih cocok untuk pertanian, tapi sayangnya, di sana jarang hujan. Pada akhirnya disana hanya bisa tumbuh tanaman yang tidak menyerap terlalu banyak air yang tumbuh di hutan itu."Enam pria lainnya hanya mendengarkan apa yang dikatakan Flora dengan wajah serius.."Saya tahu kalian sudah memiliki informasi yang saya berikan, tapi kalian belum pernah kesana, bukan? Saya tahu sebuah jalan rahasia yang membawa kita ke pusat hutan tanpa melewati pinggiran hutan yang rimbun. Namun, saya tidak yakin apakah tempat itu sudah tertutup oleh alam atau tidak. Oh

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 68

    “Baik Tuan, saya akan menang dalam pertandingan itu. Saya tidak akan membuat Anda kecewa!”“Saya percaya pada setiap ucapanmu, dan kau, Nona Flora, saya akan membantu Anda, tetapi sebelum saya membantu Anda, Anda harus berhasil membantu saya terlebih dahulu. Bagaimana menurut Anda?” Nelson kini berpaling untuk berbicara kepada Flora, yang sedang menatapnya, matanya mulai berkilau lagi saat menerima sedikit harapan.“Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan!” jawab Flora dengan antusias, begitu antusias hingga gadis itu terengah-engah dan segera berdiri dari duduknya.“Jangan jawab terlalu cepat bersemangat, kau akan menyesalinya. Aku bahkan bisa berubah pikiran dan membuatmu menjadi pelacur di klubku,” jawab Nelson dengan nada santai.Flora menatap Nelson dengan tajam. “Kau tidak akan melakukannya. Jika kau menginginkannya, kau sudah melakukannya dari awal.” Flora menjawab dengan percaya diri, dan dia juga merasa bahwa Nelson adalah orang yang baik.“Kamu diam-diam mengawasiku,” si

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 67

    “Mengapa kau menyelamatkan aku kemarin, padahal pada akhirnya kau hanya akan melihatku mati tersiksa secara perlahan? Inikah cara penyiksaan yang kau berikan kepada orang yang kau beli karena orang itu tidak menuruti perintahmu? Apa yang telah aku lakukan sampai kau sekejam ini padaku?” ungkap Flora dengan nada putus asa, wanita itu tidak bisa berpikir lagi.“Diamlah! Sekarang tolong biarkan aku berpikir terlebih dahulu. Kembali ke kamarmu!” Pada akhirnya, Nelson hanya bisa mengucapkan kata-kata itu karena pusing melihat gadis itu menangis.“Tolong pertimbangkan permintaanku,” minta Flora sekali lagi dengan nada lirih dan wanita itu menuruti kata-kata Nelson dan kembali ke kamarnya.Setelah melihat Flora pergi, Nelson membuka mulutnya. “Seberapa lama kau akan terus bersembunyi di sana?” tanya Nelson, membuat orang-orang yang menguping keluar dari persembunyian mereka.“Maafkan kami, Tuan. Kami tidak bermaksud menguping,” jelas Danny.“Tidak apa-apa, terserah. Aku ingin keluar dulu,” j

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 66

    “Wanita ini adalah putri kesayangan dari Malden Jax, salah satu penjahat paling berpengaruh di dunia bawah tanah. Dia sangat keras kepala, tapi semua orang tahu betapa keluarganya melindunginya. Bahkan dunia bawah hanya mengenal inisialnya dan tidak ada informasi lainnya tentangnya karena ayahnya dan saudaranya sangat melindunginya. Namun, aku tidak tahu kebodohan apa yang membuatnya hampir mati seperti ini.” Harry menjelaskan dengan cepat, membuat Nelson mengerti, sementara Flora merasa sedikit tersinggung oleh kebodohannya yang dijelaskan secara tidak langsung oleh Harry.“Aku tahu aku bodoh karena buta akan yang namanya cinta, tapi jangan bilang begitu!” cetus Flora dengan nada kesal.Melihat sikap Flora, Nelson kini mengerti dari mana mata yang penuh tekad yang dia lihat di lelang berasal, dan dia juga mengerti mengapa dia begitu putus asa pada saat yang sama."Oke, aku mengerti, tapi kenapa kamu tidak kabur saja saat aku memberi kamu kesempatan? Bagi kamu mudah untuk menghubungi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status